Rumah Seorang Kakek di Limau Tanggamus Ludes Terbakar Saat Salat Isya

Tampak rumah kakek Buang ludes tak bersisa usai dilahap si jago merah. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Tanggamus - Malam pekat
menyelimuti Dusun Sukamaju, Pekon (Desa) Kuripan, Kecamatan Limau, Kabupaten
Tanggamus, Minggu (6/7/2025). Saat sebagian besar warga tengah beristirahat,
sebuah musibah justru menimpa seorang lansia yang tengah khusyuk menunaikan
salat Isya.
Buang (70), petani sepuh yang hidup seorang
diri di rumah semi permanennya, nyaris tak percaya ketika kobaran api tiba-tiba
membakar habis rumah yang selama puluhan tahun ia tinggali. Api melalap seluruh
bangunan hanya dalam hitungan menit.
“Saat itu korban sedang salat Isya. Tiba-tiba
terdengar ledakan dari ruang tamu, diduga berasal dari bohlam tenaga surya yang
korsleting,” ungkap Kapolsek Limau Iptu Dedi Yanto, Senin (7/7/2025).
Kejadian memilukan itu berlangsung sekitar
pukul 21.30 WIB. Setelah ledakan terdengar, api cepat membesar dan menjalar ke
seluruh bagian rumah yang terbuat dari kayu dan papan. Upaya warga memadamkan
api secara manual tak membuahkan hasil. Si jago merah terlalu cepat
menghanguskan segalanya.
Beruntung, Buang berhasil menyelamatkan diri
meski tak sempat membawa barang apapun. Seluruh isi rumah termasuk perabotan,
pakaian, hingga dokumen penting, ludes terbakar. Tak ada korban jiwa, namun
kerugian materi diperkirakan mencapai Rp60 juta.
Dua saksi mata, yakni Heri (39), anak korban
yang tinggal tak jauh dari lokasi, dan Mas’ut (34), warga Pekon Ampai, menjadi
yang pertama mengetahui insiden tersebut. Mereka pun langsung menghubungi warga
lain dan pihak kepolisian.
“Waktu kami datang, api sudah membesar. Rumah
Bapak (Buang) benar-benar enggak bisa diselamatkan,” ujar Heri dengan nada
sedih.
Pagi harinya, sisa-sisa bangunan tampak
menghitam dan hangus. Asap tipis masih mengepul dari puing-puing yang
berserakan. Di tengah tumpukan itu, Buang duduk diam. Matanya kosong, namun
bibirnya tetap komat-kamit, melantunkan doa yang tak pernah putus.
"Saya tidak apa-apa. Yang penting masih
hidup. Rumah bisa dibangun lagi," katanya lirih namun penuh keyakinan.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat untuk
lebih berhati-hati terhadap penggunaan perangkat listrik, khususnya sistem
tenaga surya non-standar yang rentan korsleting bila tidak dirawat dengan baik.
Kini, warga setempat bersama aparat mulai
bergotong royong membersihkan puing-puing bekas kebakaran.
Musibah yang menimpa Buang menjadi pengingat
bahwa bencana bisa datang kapan saja, bahkan saat seseorang tengah bersujud
kepada-Nya.
Namun sebagaimana yang ditunjukkan oleh
Buang, meski rumahnya telah lenyap, iman dan harapannya tetap berdiri tegak di
tengah abu. (*)
Berita Lainnya
-
Buaya di Way Semaka Tanggamus Cermin Retak Ekologi Kita, Oleh: Sayuti
Senin, 07 Juli 2025 -
Krisis LPG 3 Kg di Tanggamus Masih Terjadi, Warga: Harga Rp 35 Ribu
Senin, 07 Juli 2025 -
Antre Panjang dan Dapat Satu Tabung, Warga Keluhkan Operasi Pasar Gas Melon Pemkab Tanggamus
Jumat, 04 Juli 2025 -
Tradisi Adat Pangan Balak Warnai HUT Desa Sukajaya di Tanggamus, Ketika Warisan Budaya Menyatukan Warga
Jumat, 04 Juli 2025