• Jumat, 04 Juli 2025

Program Strong Point, Strategi Satlantas Metro Wujudkan Budaya Tertib Lalu Lintas

Jumat, 04 Juli 2025 - 11.55 WIB
38

Sejumlah personil Satlantas Polres Metro saat mengatur lalulintas pagi pada sejumlah titik rawan kemacetan di kota setempat. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Di tengah kepadatan aktivitas warga Kota Metro setiap pagi hari, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro, Polda Lampung, meluncurkan langkah taktis dan terukur untuk menjaga stabilitas lalu lintas di wilayah hukumnya.

Kegiatan bertajuk Strong Point yang digelar pada Jum'at pagi (4/7/2025), menjadi bagian dari strategi sistematis dalam menciptakan kondisi Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcar Lantas) yang kondusif.

Bersamaan dengan jam-jam sibuk warga yang bersiap memulai hari, mulai dari berangkat kerja, mengantar anak ke sekolah, hingga aktivitas ekonomi, personel Satlantas disebar di sejumlah titik strategis. Mereka hadir bukan hanya untuk mengatur arus kendaraan, tetapi juga sebagai simbol kehadiran negara di ruang publik untuk melayani, melindungi, dan menertibkan.

Kapolres Metro AKBP Hangga Utama Darmawan, melalui Kasat Lantas AKP Sulkhan menjelaskan bahwa program Strong Point merupakan upaya konkret untuk merespons realita lapangan, terutama meningkatnya mobilitas warga di pagi hari.

“Pagi hari adalah waktu yang sangat sibuk dengan banyaknya aktivitas masyarakat, seperti berangkat kerja dan sekolah. Oleh karena itu, kehadiran petugas di lapangan sangat penting untuk mengatur arus lalu lintas dan mencegah terjadinya kemacetan,” ujar AKP Sulkhan kepada awak media, Jum'at (4/7/2025).

Dalam pelaksanaannya, personel lalu lintas tidak hanya berfokus pada rekayasa arus kendaraan, tetapi juga memberikan edukasi langsung kepada pengguna jalan, mengingatkan pentingnya memakai helm, mematuhi marka, serta tidak melanggar lampu lalu lintas.

"Tidak jarang, petugas juga memberikan bantuan kepada pejalan kaki, terutama anak sekolah dan lansia, untuk menyeberang dengan aman," ucapnya.

Kota Metro dalam beberapa tahun terakhir mengalami dinamika pertumbuhan lalu lintas yang signifikan. Jumlah kendaraan meningkat, seiring meningkatnya populasi dan aktivitas ekonomi. Namun, peningkatan volume kendaraan tidak selalu diiringi dengan kedewasaan berlalu lintas.

“Strong Point menjadi jawaban atas kekhawatiran publik terhadap tingginya potensi pelanggaran lalu lintas dan kecelakaan. Dengan mengedepankan tindakan preventif dan edukatif, Satlantas berharap bisa memangkas angka kecelakaan sejak dari hulu, kesadaran dan kepatuhan masyarakat," jelasnya.

“Melalui Sat Lantas, kami mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Kerja sama yang baik antara petugas dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan lalu lintas yang aman dan lancar,” imbuhnya.

Kasat juga mengaku bahwa program Strong Point adalah wujud kesungguhan Polres Metro dalam mereformasi pelayanan publik berbasis kehadiran nyata. Dalam konteks ini, petugas lalu lintas bukan hanya aparat penegak hukum, tetapi juga agen perubahan sosial yang bertugas menumbuhkan budaya tertib sejak level terbawah.

Polres Metro di bawah kepemimpinan AKBP Hangga Utama Darmawan telah mengedepankan prinsip polisi sebagai pelayan rakyat. Pendekatan humanis dalam penanganan pelanggaran, serta keterbukaan terhadap kritik dan masukan dari masyarakat, menjadi landasan utama dalam menjalankan tugas-tugas lapangan.

Kegiatan Strong Point pun menjadi perpanjangan tangan dari semangat tersebut. Ketika masyarakat melihat aparat hadir bukan untuk mencari-cari kesalahan, melainkan menjaga kelancaran aktivitas mereka, kepercayaan publik akan tumbuh.

"Kami menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar agenda musiman atau pencitraan sesaat. Strong Point akan menjadi kegiatan rutin, khususnya di pagi hari dan pada jam-jam sibuk. Evaluasi berkala akan terus dilakukan untuk memastikan efektivitasnya dalam menurunkan angka pelanggaran dan menciptakan lalu lintas yang manusiawi," bebernya.

"Melalui pendekatan yang proaktif dan berkesinambungan, Polres Metro ingin menjadikan Kota Metro sebagai barometer tertib lalu lintas di Provinsi Lampung. Targetnya bukan hanya menurunkan angka kecelakaan, tetapi juga membentuk budaya disiplin sejak dini," tandasnya.

Dalam narasi besar pembangunan Kota Metro, keselamatan di jalan raya adalah indikator penting kemajuan peradaban. Jalan raya bukan tempat ugal-ugalan, bukan ruang untuk egoisme berkendara. Di sinilah negara harus hadir, bukan dalam bentuk kekuasaan yang menekan, tetapi perlindungan yang menenangkan.

Kegiatan Strong Point harus menjadi bagian dari transformasi mendalam, bukan hanya di level institusi kepolisian, tetapi juga di kesadaran kolektif masyarakat Kota Metro. Karena hanya dengan kolaborasi dan kesadaran bersama, kita bisa menciptakan lalu lintas yang tertib, aman, dan manusiawi. (*)