Program Strong Point, Strategi Satlantas Metro Wujudkan Budaya Tertib Lalu Lintas

Sejumlah personil Satlantas Polres Metro saat mengatur lalulintas pagi pada sejumlah titik rawan kemacetan di kota setempat. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Di tengah
kepadatan aktivitas warga Kota Metro setiap pagi hari, Satuan Lalu Lintas
(Satlantas) Polres Metro, Polda Lampung, meluncurkan langkah taktis dan terukur
untuk menjaga stabilitas lalu lintas di wilayah hukumnya.
Kegiatan bertajuk Strong Point
yang digelar pada Jum'at pagi (4/7/2025), menjadi bagian dari strategi
sistematis dalam menciptakan kondisi Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan
Kelancaran Lalu Lintas (Kamseltibcar Lantas) yang kondusif.
Bersamaan dengan jam-jam sibuk
warga yang bersiap memulai hari, mulai dari berangkat kerja, mengantar anak ke
sekolah, hingga aktivitas ekonomi, personel Satlantas disebar di sejumlah titik
strategis. Mereka hadir bukan hanya untuk mengatur arus kendaraan, tetapi juga
sebagai simbol kehadiran negara di ruang publik untuk melayani, melindungi, dan
menertibkan.
Kapolres Metro AKBP Hangga Utama
Darmawan, melalui Kasat Lantas AKP Sulkhan menjelaskan bahwa program Strong
Point merupakan upaya konkret untuk merespons realita lapangan, terutama
meningkatnya mobilitas warga di pagi hari.
“Pagi hari adalah waktu yang
sangat sibuk dengan banyaknya aktivitas masyarakat, seperti berangkat kerja dan
sekolah. Oleh karena itu, kehadiran petugas di lapangan sangat penting untuk
mengatur arus lalu lintas dan mencegah terjadinya kemacetan,” ujar AKP Sulkhan
kepada awak media, Jum'at (4/7/2025).
Dalam pelaksanaannya, personel
lalu lintas tidak hanya berfokus pada rekayasa arus kendaraan, tetapi juga
memberikan edukasi langsung kepada pengguna jalan, mengingatkan pentingnya
memakai helm, mematuhi marka, serta tidak melanggar lampu lalu lintas.
"Tidak jarang, petugas juga
memberikan bantuan kepada pejalan kaki, terutama anak sekolah dan lansia, untuk
menyeberang dengan aman," ucapnya.
Kota Metro dalam beberapa tahun
terakhir mengalami dinamika pertumbuhan lalu lintas yang signifikan. Jumlah
kendaraan meningkat, seiring meningkatnya populasi dan aktivitas ekonomi.
Namun, peningkatan volume kendaraan tidak selalu diiringi dengan kedewasaan
berlalu lintas.
“Strong Point menjadi jawaban
atas kekhawatiran publik terhadap tingginya potensi pelanggaran lalu lintas dan
kecelakaan. Dengan mengedepankan tindakan preventif dan edukatif, Satlantas
berharap bisa memangkas angka kecelakaan sejak dari hulu, kesadaran dan
kepatuhan masyarakat," jelasnya.
“Melalui Sat Lantas, kami
mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk mematuhi rambu-rambu lalu lintas
dan mengikuti arahan petugas di lapangan. Kerja sama yang baik antara petugas
dan masyarakat sangat dibutuhkan untuk menciptakan lalu lintas yang aman dan
lancar,” imbuhnya.
Kasat juga mengaku bahwa program
Strong Point adalah wujud kesungguhan Polres Metro dalam mereformasi pelayanan
publik berbasis kehadiran nyata. Dalam konteks ini, petugas lalu lintas bukan
hanya aparat penegak hukum, tetapi juga agen perubahan sosial yang bertugas
menumbuhkan budaya tertib sejak level terbawah.
Polres Metro di bawah
kepemimpinan AKBP Hangga Utama Darmawan telah mengedepankan prinsip polisi
sebagai pelayan rakyat. Pendekatan humanis dalam penanganan pelanggaran, serta
keterbukaan terhadap kritik dan masukan dari masyarakat, menjadi landasan utama
dalam menjalankan tugas-tugas lapangan.
Kegiatan Strong Point pun menjadi
perpanjangan tangan dari semangat tersebut. Ketika masyarakat melihat aparat
hadir bukan untuk mencari-cari kesalahan, melainkan menjaga kelancaran
aktivitas mereka, kepercayaan publik akan tumbuh.
"Kami menegaskan bahwa
kegiatan ini bukan sekadar agenda musiman atau pencitraan sesaat. Strong Point
akan menjadi kegiatan rutin, khususnya di pagi hari dan pada jam-jam sibuk.
Evaluasi berkala akan terus dilakukan untuk memastikan efektivitasnya dalam
menurunkan angka pelanggaran dan menciptakan lalu lintas yang manusiawi,"
bebernya.
"Melalui pendekatan yang
proaktif dan berkesinambungan, Polres Metro ingin menjadikan Kota Metro sebagai
barometer tertib lalu lintas di Provinsi Lampung. Targetnya bukan hanya
menurunkan angka kecelakaan, tetapi juga membentuk budaya disiplin sejak
dini," tandasnya.
Dalam narasi besar pembangunan
Kota Metro, keselamatan di jalan raya adalah indikator penting kemajuan
peradaban. Jalan raya bukan tempat ugal-ugalan, bukan ruang untuk egoisme
berkendara. Di sinilah negara harus hadir, bukan dalam bentuk kekuasaan yang
menekan, tetapi perlindungan yang menenangkan.
Kegiatan Strong Point harus
menjadi bagian dari transformasi mendalam, bukan hanya di level institusi
kepolisian, tetapi juga di kesadaran kolektif masyarakat Kota Metro. Karena
hanya dengan kolaborasi dan kesadaran bersama, kita bisa menciptakan lalu
lintas yang tertib, aman, dan manusiawi. (*)
Berita Lainnya
-
Rolling Pejabat dan Harapan Rakyat, Oleh: Arby Pratama
Jumat, 04 Juli 2025 -
Walikota Metro Rolling 18 Pejabat, Ini Daftarnya
Kamis, 03 Juli 2025 -
Alokasi 1,9 Miliar untuk TPP Pejabat Dikritik, DPRD Minta Pemkot Metro Patuh Edaran Mendagri
Kamis, 03 Juli 2025 -
Dinkes Metro Bakal Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis Jelang Tahun Ajaran Baru
Rabu, 02 Juli 2025