• Kamis, 03 Juli 2025

Dosen Universitas Teknokrat Jadi Keynote Speaker pada Seminar Internasional ICTERLT 2025

Rabu, 02 Juli 2025 - 16.27 WIB
291

Dedi Darwis, dosen sekaligus Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Teknokrat Indonesia (FTIK-UTI), saat menjadi Keynote Speaker pada International Academic Conference on Teaching Education and Recent Learning Technologies (ICTERLT) 2025. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bali - Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh sivitas akademika Universitas Teknokrat Indonesia. Dedi Darwis, dosen sekaligus Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Teknokrat Indonesia (FTIK-UTI), dipercaya menjadi Keynote Speaker pada International Academic Conference on Teaching Education and Recent Learning Technologies (ICTERLT) 2025.

Seminar internasional bergengsi ini diselenggarakan oleh Institute for Educational Research and Publication (IFERP) yang berbasis di India, dan berlangsung di Bali, Indonesia, pada 26 hingga 27 Juni 2025.

Kegiatan ini mengangkat tema besar 'Education for Tomorrow: Trends, Challenges, and Opportunities towards Sustainable Development Solutions' yang relevan dengan dinamika global di era transformasi digital dan keberlanjutan.

ICTERLT menjadi ruang bertemunya para akademisi, peneliti, praktisi, dan pembuat kebijakan dari berbagai negara untuk mendiskusikan pendekatan inovatif dalam pendidikan dan teknologi pembelajaran terbaru.

Dedi Darwis hadir sebagai salah satu dari keynote speaker utama yang membawakan presentasi berjudul 'Assessment and Evaluation in the Age of AI', suatu topik yang sangat kontekstual dengan tantangan pendidikan saat ini.

Dalam paparannya, Dedi mengupas bagaimana kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) merevolusi sistem asesmen dan evaluasi pembelajaran, serta menawarkan solusi berbasis teknologi cerdas untuk mengukur capaian belajar secara adaptif dan berkelanjutan.

Dalam sesi pemaparannya, Dedi menjelaskan bahwa perkembangan AI memberikan peluang luar biasa bagi dunia pendidikan, terutama dalam menciptakan sistem evaluasi yang lebih objektif, akurat, dan personal.

Sistem tradisional yang kerap bersifat satu arah dan statis mulai tergantikan dengan pendekatan berbasis data dan algoritma yang mampu membaca pola perilaku belajar siswa secara real-time.

"Asesmen bukan lagi hanya mengukur hasil akhir, tetapi juga proses belajar itu sendiri. AI memungkinkan kita untuk memahami bagaimana siswa berpikir, merespons tantangan, dan berkembang dari waktu ke waktu,” ujar Dedi, di hadapan ratusan peserta yang hadir secara langsung maupun daring dari berbagai belahan dunia.

Ia juga menekankan pentingnya penerapan evaluasi formatif yang berkelanjutan melalui sistem digital yang dapat mengadaptasi materi sesuai dengan kebutuhan belajar individu. Dengan demikian, proses pembelajaran menjadi lebih inklusif, efisien, dan berdampak.

ICTERLT 2025 menjadi ajang ilmiah bertaraf internasional yang mempertemukan tokoh-tokoh pendidikan global. Beberapa pembicara terkemuka turut hadir, di antaranya :

  • Prof. Mohit Tiwari dari Bharati Vidyapeeth's College of Engineering, India, yang membawakan materi tentang integrasi AI dalam sistem Learning Management System (LMS).
  • Dr. Roseline Oluwaseun Ogundokun dari Tshwane University of Technology, Nigeria, yang berbicara tentang pendidikan STEM untuk negara berkembang.
  • Assoc. Prof. Dr. Ana Luisa Mateus Oliveira Chanca Torres dari Polytechnic University of Santarém, Portugal, dengan topik pedagogi transformatif dan pembelajaran berkelanjutan.
  • Dr. Greg McVerry dari Southern Connecticut State University, AS, yang mengangkat tema literasi digital dan critical thinking di era media sosial.

Para pembicara tersebut memberikan kontribusi ilmiah yang luar biasa dalam menjawab tantangan pendidikan global di tengah derasnya arus perubahan teknologi dan sosial.

Dedi Darwis bukan sosok baru dalam kancah inovasi pendidikan dan teknologi. Sebagai dosen sekaligus peneliti aktif di Universitas Teknokrat Indonesia, ia dikenal melalui sejumlah proyek riset dan pengabdian masyarakat yang fokus pada penerapan teknologi cerdas (AI for Education) yang didanai oleh Kemendikbudristek RI.

Salah satu proyek yang saat ini tengah dikembangkan adalah sistem cerdas untuk pendidikan yang diberi nama DigiLearnHub.

Selain itu, Dedi Darwis juga pernah menjadi keynote speaker pada International Conference AI-Journey di Moskow, Rusia, pada tahun 2023 dan 2024.

Keterlibatannya dalam forum internasional seperti ICTERLT 2025 mencerminkan pengakuan atas kompetensi dan dedikasi yang telah ia tunjukkan dalam ranah pendidikan tinggi dan riset teknologi.

Dedi juga aktif menjadi narasumber di berbagai konferensi nasional maupun internasional, serta menjabat dalam sejumlah kegiatan pengembangan kurikulum dan transformasi digital di lingkup perguruan tinggi.

Dalam seminar tersebut, Dedi juga mengangkat konteks pendidikan Indonesia yang tengah beradaptasi dengan teknologi digital, khususnya melalui kebijakan Merdeka Belajar/Berdampak dan integrasi Artificial Intelligence dalam asesmen nasional dan pendidikan tinggi.

Ia menyebut bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pionir dalam penerapan asesmen berbasis AI di kawasan Asia Tenggara, asalkan ada keseriusan dalam pengembangan kapasitas guru, infrastruktur digital, dan kebijakan yang visioner.

"Kita tidak boleh hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga harus menjadi produsen solusi pendidikan berbasis teknologi. Potensi sumber daya manusia dan keberagaman sosial budaya kita adalah aset untuk pengembangan AI yang kontekstual dan inklusif,” tambah Dedi dalam sesi panel diskusi.

Partisipasi Dedi Darwis dalam ICTERLT 2025 juga menjadi bukti nyata peran aktif Universitas Teknokrat Indonesia dalam mendukung internasionalisasi pendidikan tinggi.

Universitas ini telah secara konsisten mendorong dosen dan mahasiswanya untuk terlibat dalam kegiatan ilmiah berskala global, baik melalui publikasi internasional, kerja sama riset lintas negara, maupun keikutsertaan dalam forum-forum akademik.

Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia, Dr. Mahathir Muhammad, menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya atas pencapaian Dedi Darwis sebagai keynote speaker di ajang internasional tersebut.

"Ini adalah cermin dari komitmen kami dalam mencetak dosen-dosen unggul yang mampu bersaing dan memberikan kontribusi pada level internasional. Prestasi ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi dosen dan mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan menjawab tantangan zaman,” ujar beliau.

Dalam sesi akhir presentasinya, Dedi menyampaikan ajakan terbuka kepada para peneliti dan institusi pendidikan dari berbagai negara untuk menjalin kolaborasi dalam pengembangan teknologi asesmen cerdas.

Ia mengusulkan terbentuknya jaringan internasional pengembang asesmen berbasis AI yang dapat menjadi wadah pertukaran ide, inovasi, dan kebijakan yang saling mendukung.

"Kita perlu membangun ekosistem global yang mendukung asesmen pendidikan berbasis data dan etika. AI harus kita arahkan untuk memperkuat keadilan pendidikan, bukan sebaliknya. Kolaborasi lintas negara adalah kunci menuju sistem pendidikan yang adaptif dan berkeadilan,” tutup Dedi, dalam sambutannya yang disambut tepuk tangan meriah dari peserta konferensi. (*)