Belasan Rumah di Ketapang Lampung Selatan Kebanjiran

Tampak sejumlah rumah warga di Ketapang kebanjiran. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Belasan rumah warga di Desa Legundi dan
Desa Sumur, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, terendam banjir
hingga selutut orang dewasa.
Dari informasi yang dihimpun, guyuran hujan dengan intensitas tinggi pada
hari Selasa (1/7/2025) sejak pukul 03.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB,
mengakibatkan air meluap kerumah warga.
Ketinggian air yang merendam rumah warga cukup bervariasi, mulai dari 20
centimeter hingga 1 meter. Nahas, rendaman air sempat membuat perabotan rumah
tangga terendam.
Dalam video amatir yang diterima Kupastuntas.co, menampilkan air banjir
masuk kedalam rumah warga dan membuat si empunya rumah kewalahan.
"Tuh rumah saya kebanjiran tuh, nih di kamar airnya sedengkul. Tuh
kamar anak saya air semua hancur, kasur hancur, air sedengkul masuk ke dapur,"
keluh perekam video.
Saat dikonfirmasi, Camat Ketapang Rendi Eko membenarkan, banjir yang
menggenangi sejumlah rumah warga di Desa Legundi dan Desa Sumur.
"Desa terkena dampak, Desa Legundi 11 kepala keluarga. Rumah terendam
banjir dengan ketinggian 20 centimeter dan
beberapa hektar sawah terendam banjir," beber Rendi.
Untuk dampak banjir di Desa Sumur, beberapa rumah warga juga terdampak
banjir dengan ketinggian air mulai dari 30 centimeter hingga 1 meter.
"Untuk jumlah rumah terendam banjir, saat ini sedang dalam pendataan
bersama aparatur desa di Dusun Sumur Induk," sambung Camat.
Disinggung mengenai penyebab banjir, Rendi Eko menyebut, gegara debit air
sungai Way Sumur dan Way Legundi meluap ditambah laut pasang.
"Pendangkalan sungai di Way Legundi dan Way Sumur ditambah debit air
tinggi, sehingga aliran air meluap ke rumah warga," jelasnya.
Teranyar, air di Desa Legundi menyisakan ketinggian 10 centimeter mengingat
kondisi geografis merupakan daerah cekungan drainase dan berangsur mulai surut.
Warga di Desa Legundi dan Desa Sumur yang terdampak banjir, mulai bergerak
melakukan pembersihan rumah masing-masing. Beruntung, tak ada korban jiwa dan
kerugian materil masih dalam penghitungan petugas.
"Harus ada normalisasi sungai," saran Rendi Eko. (*)
Berita Lainnya
-
Viral di TikTok! Tiga Sindikat Pemerasan di Pelabuhan Bakauheni Dibekuk Polisi
Sabtu, 06 September 2025 -
Polisi Gagalkan Penyelundupan 11,8 Kg Sabu di Bakauheni, Dua Kurir Asal Aceh Ditangkap
Jumat, 05 September 2025 -
Buron Setahun Lebih, Dua Perampok di Agom Lampung Selatan Akhirnya Diringkus
Kamis, 04 September 2025 -
Kebakaran Hebat Landa Pabrik Arang di Tanjung Bintang Lamsel, Kerugian Setengah Miliar Rupiah
Kamis, 04 September 2025