• Selasa, 01 Juli 2025

Belasan Rumah di Ketapang Lampung Selatan Kebanjiran

Selasa, 01 Juli 2025 - 14.17 WIB
46

Tampak sejumlah rumah warga di Ketapang kebanjiran. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Belasan rumah warga di Desa Legundi dan Desa Sumur, Kecamatan Ketapang, Kabupaten Lampung Selatan, terendam banjir hingga selutut orang dewasa.

Dari informasi yang dihimpun, guyuran hujan dengan intensitas tinggi pada hari Selasa (1/7/2025) sejak pukul 03.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB, mengakibatkan air meluap kerumah warga.

Ketinggian air yang merendam rumah warga cukup bervariasi, mulai dari 20 centimeter hingga 1 meter. Nahas, rendaman air sempat membuat perabotan rumah tangga terendam.

Dalam video amatir yang diterima Kupastuntas.co, menampilkan air banjir masuk kedalam rumah warga dan membuat si empunya rumah kewalahan.

"Tuh rumah saya kebanjiran tuh, nih di kamar airnya sedengkul. Tuh kamar anak saya air semua hancur, kasur hancur, air sedengkul masuk ke dapur," keluh perekam video.

Saat dikonfirmasi, Camat Ketapang Rendi Eko membenarkan, banjir yang menggenangi sejumlah rumah warga di Desa Legundi dan Desa Sumur.

"Desa terkena dampak, Desa Legundi 11 kepala keluarga. Rumah terendam banjir dengan ketinggian 20 centimeter dan  beberapa hektar sawah terendam banjir," beber Rendi.

Untuk dampak banjir di Desa Sumur, beberapa rumah warga juga terdampak banjir dengan ketinggian air mulai dari 30 centimeter hingga 1 meter.

"Untuk jumlah rumah terendam banjir, saat ini sedang dalam pendataan bersama aparatur desa di Dusun Sumur Induk," sambung Camat.

Disinggung mengenai penyebab banjir, Rendi Eko menyebut, gegara debit air sungai Way Sumur dan Way Legundi meluap ditambah laut pasang.

"Pendangkalan sungai di Way Legundi dan Way Sumur ditambah debit air tinggi, sehingga aliran air meluap ke rumah warga," jelasnya.

Teranyar, air di Desa Legundi menyisakan ketinggian 10 centimeter mengingat kondisi geografis merupakan daerah cekungan drainase dan berangsur mulai surut.

Warga di Desa Legundi dan Desa Sumur yang terdampak banjir, mulai bergerak melakukan pembersihan rumah masing-masing. Beruntung, tak ada korban jiwa dan kerugian materil masih dalam penghitungan petugas.

"Harus ada normalisasi sungai," saran Rendi Eko. (*)