• Sabtu, 28 Juni 2025

Presiden Prabowo Resmikan 47 PLTS, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih

Sabtu, 28 Juni 2025 - 11.53 WIB
14

Presiden Prabowo Resmikan 47 PLTS, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi meresmikan 47 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang tersebar di 47 desa pada 11 provinsi di Indonesia.

Proyek ini menghadirkan akses listrik bersih kepada 5.383 rumah tangga yang sebelumnya belum menikmati fasilitas kelistrikan, terutama di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pembangunan PLTS sebagai tonggak awal menuju swasembada energi nasional.

Ia menyatakan bahwa energi surya memberikan peluang besar bagi desa-desa untuk mandiri secara energi tanpa bergantung pada distribusi dari pusat.

“Desa-desa terpencil, termasuk yang berada di pegunungan maupun pulau-pulau kecil, kini punya kesempatan menikmati listrik bersih berkat energi matahari,” ujar Prabowo, melalui keterangan pers, Sabtu (28/6/2025).

Presiden juga menekankan bahwa penggunaan PLTS bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, tetapi juga bagian dari strategi besar menuju target Net Zero Emissions pada tahun 2060.

Menurutnya, program ini mampu mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil dan mengurangi biaya logistik dalam penyediaan listrik di daerah terpencil.

Peresmian PLTS ini merupakan hasil kerja sama antara pemerintah pusat, PT PLN (Persero), dan mitra swasta.

Lokasi peresmian utama dilaksanakan di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, bersamaan dengan peluncuran 55 proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) lainnya. Ini menandai langkah besar pemerintah dalam percepatan transisi energi bersih secara nasional.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan bahwa proyek PLTS menjadi solusi utama untuk meningkatkan rasio elektrifikasi, khususnya di wilayah-wilayah yang belum terjangkau jaringan listrik konvensional.

Ia optimistis dalam 4 hingga 5 tahun mendatang, seluruh desa tanpa listrik akan bisa dialiri listrik melalui PLTS.

"Kami menargetkan seluruh desa di Indonesia mendapatkan akses listrik dalam waktu dekat. Kerja sama dengan PLN, swasta, dan berbagai pemangku kepentingan akan mempercepat proses ini,” ujar Bahlil.

Ia menyebut inisiatif ini sebagai bentuk nyata dari pemerataan pembangunan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Sementara Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, turut menyampaikan bahwa kehadiran 47 PLTS dengan total kapasitas 27,8 megawatt (MW) ini merupakan wujud konkret komitmen PLN dalam mendukung transformasi energi.

Ia menyebut bahwa listrik bukan hanya menghidupkan lampu, tetapi juga membuka peluang hidup lebih baik bagi masyarakat.

"Dulu masyarakat hanya mengandalkan lampu minyak untuk penerangan, layanan kesehatan terbatas, dan aktivitas ekonomi terhenti saat malam. Kini dengan listrik bersih, anak-anak bisa belajar lebih lama, puskesmas beroperasi lebih maksimal, dan ekonomi desa mulai tumbuh,” jelas Darmawan

Ia juga menyampaikan bahwa program PLTS ini menjadi simbol gotong royong nasional dalam mewujudkan masa depan energi yang bersih, inklusif, dan berkelanjutan. PLN, menurutnya, akan terus mengakselerasi pembangunan pembangkit energi terbarukan sebagai bagian dari visi besar pemerintah.

Dengan diresmikannya 47 PLTS ini, Indonesia mengambil langkah penting dalam menghadirkan keadilan energi bagi seluruh warga negara, sekaligus menunjukkan keseriusannya dalam memimpin transisi energi global.

Pemerintah berharap inisiatif ini menjadi inspirasi bagi wilayah lainnya untuk terus mengembangkan potensi energi terbarukan yang ramah lingkungan. (*)