• Selasa, 24 Juni 2025

Kemensos Tambah Rombel Sekolah Rakyat di Lampung, Tiga Tempat Telah Disurvei

Selasa, 24 Juni 2025 - 15.47 WIB
11

Kepala Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi. Foto: Dok.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kementerian Sosial (Kemensos) akan menambah fasilitas yang akan digunakan sementara sebagai rombongan belajar (Rombel) Sekolah Rakyat di Provinsi Lampung.

Kepal Dinas Sosial Provinsi Lampung, Aswarodi, mengatakan jika sebelumnya Kementerian Sosial secara nasional menargetkan jumlah peserta didik Sekolah Rakyat sebanyak 20.0000.

"Tahun ajaran ini untuk jumlah peserta didiknya ditargetkan 20 ribu orang. Namun sekarang ini kondisinya masih belum mencukupi, sehingga Menteri Sosial akhirnya melakukan upaya untuk menambah," kata Aswarodi, saat dimintai keterangan, Selasa (24/5/2025).

Oleh karena itu Kemensos berupaya untuk menambah fasilitas pendidikan baru dengan memanfaatkan adanya Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan.

"Sekarang ini berkoordinasi dengan Kementerian Tenaga Kerja untuk fokusnya adalah dengan memanfaatkan fasilitas Balai Latihan Kerja yang ada di Provinsi Lampung," kata dia.

Ia merincikan jika fasilitas BLK yang telah di survei adalah BLK Metro, BLK Bandar Lampung dan Satuan Pelayanan Pelatihan Vokasi dan Produktivitas yang berada di Jalan PU atau bekas BLK Bandar Lampung.

"Provinsi Lampung sudah disurvei ada tiga titik dan kami sedang menunggu hasil dari tim surveinya seperti apa, sop nya seperti apa. Nanti tim survei yang akan memberikan laporan," kata dia.

Namun ia mengatakan jika Sekjen Kemensos memberikan arahan agar minimal satu lokasi dapat direkomendasikan dan ditargetkan mampu menampung sedikitnya 100 peserta didik, setara dengan empat rombongan belajar.

"Nah kita sedang menunggu tim ini, ketika lokasinya layak kita akan berkonasi untuk menyiapkan peserta didik. Jadi ada penambahan dari yang semula tiga rombel nanti kita sesuaikan," kata dia.

Sementara itu, terkait dengan nama calon siswa Sekolah Rakyat saat ini sedang menunggu Surat Keputusan (SK) Gubernur Lampung.

Menurutnya, Sekolah Rakyat ini menggunakan model boarding school, di mana peserta didik tinggal di asrama penuh selama masa pendidikan.

Selain pelajaran umum, peserta juga akan menerima pelatihan keterampilan serta pembinaan karakter dan kepemimpinan.

"Presiden berharap lulusan dari program ini menjadi agen perubahan, pemimpin masa depan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter," tutupnya. (*)