Harga Kopi Robusta di Lampung Barat Anjlok Hingga Rp48 Ribu

Kopi robusta di Lampung Barat. Foto: Echa/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Lampung Barat - Harga kopi robusta di Kabupaten Lampung Barat mengalami
penurunan drastis dalam beberapa hari terakhir. Dari yang sebelumnya berada di
kisaran Rp59.000 hingga Rp60.000 per kilogram, kini harga di tingkat petani
hanya mencapai Rp48.000 hingga Rp50.000 per kilogram.
Kondisi
ini memicu keluhan dari para petani, khususnya di Kecamatan Batu Brak dan
beberapa kecamatan sentra kopi lainnya. Penurunan harga ini terjadi bertepatan
dengan masa panen raya, sehingga membuat petani merasa terbebani.
“Sebelum-sebelumnya
masih di harga Rp59 sampai Rp60 ribu per kilo, tapi sekarang turun sampai Rp48
ribu. Turunnya cepat sekali. Padahal kami baru mulai panen,” ujar Andri, petani
kopi asal Kecamatan Batu Brak, Senin (23/6/2025).
Ia
mengaku terkejut dengan anjloknya harga yang begitu mendadak dan
mengkhawatirkan. Apalagi, kata dia, biaya pupuk, tenaga kerja, dan perawatan
kebun kopi dalam beberapa bulan terakhir justru meningkat.
“Kami
petani menjadi khawatir, apalagi saat ini masih musim panen raya, kami tidak
tau secara pasti apa penyebab turunnya harga kopi beberapa waktu terakhir ini,
tetapi kami berharap harga bisa kembali normal," ujarnya.
Senada
dengan itu, Agus, petani kopi lain mengungkapkan kekhawatirannya. Ia menyebut
penurunan harga kali ini lebih terasa karena waktunya bertepatan dengan
meningkatnya kebutuhan rumah tangga dan biaya pendidikan anak-anak menjelang
tahun ajaran baru.
“Turunnya
harga ini bener-bener bikin susah, padahal beberapa minggu yang lalu harga kopi
masih dikisaran Rp59 ribu dan masih bisa napas, sekarang anjlok sampai Rp48
ribu. Padahal kopi satu-satunya harapan kami,” ujarnya.
Para
petani berharap adanya perhatian dan langkah konkret dari pemerintah daerah
maupun pusat untuk menstabilkan harga kopi dan melindungi keberlangsungan hidup
petani, sehingga harga kopi bisa kembali naik.
Lampung
Barat merupakan salah satu wilayah penghasil kopi robusta terbesar di Provinsi
Lampung, dengan ribuan hektare lahan perkebunan yang menjadi sumber mata
pencaharian utama warga di Bumi Sekala Bekhak.
Namun,
fluktuasi harga yang tajam dari tahun ke tahun masih menjadi permasalahan
klasik. Ketergantungan terhadap pasar ekspor, kondisi iklim global, serta
dominasi tengkulak dalam rantai distribusi menjadi faktor utama yang
memengaruhi ketidakstabilan harga di tingkat petani.
Hal yang
sama juga disampaikan salah satu bos kopi di Kecamatan Batu Brak, Nanda, ia
mengatakan sejak beberapa hari terakhir harga kopi robusta dengan kualitas
bagus tembus diharga Rp50 ribu per kilogram.
"Iya
semenjak hari Sabtu kemarin harga kopi mulai turun, terakhir harganya menyentuh
di Rp50 ribu per kilogram, ya kita sebagai pengepul mengikuti harga pasar saja
menyesuaikan dengan pasar yang ada," singkatnya.
Sementara
itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Lampung Barat melalui
Kepala Bidang Perkebunan Sumarlin mengatakan, penurunan harga kopi karena mengikuti
harga terminal eskpornya.
"Harga
kopi mengikuti harga terminal ekspornya, memang mengalami penyesuaian harga
terhadap harga ekspor, saat ini harga kopi bergerak dikisaran Rp55 ribu per
kilogram," kata dia saat dikonfirmasi via sambungan WhatsAppp.
Ia
menambahkan, kemungkinan harga kopi akan kembali bergerak naik dalam beberapa
hari kedepan melihat kondisi pasar yang terjadi saat ini. "Kemungkinan
bisa bergerak lagi di harga Rp60 ribu per kilogram," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Gencar Sosialisasi, Dishub Lampung Barat Ultimatum Kendaraan ODOL Mulai Ditindak 15 Juli 2025
Senin, 23 Juni 2025 -
Agen LPG 3 Kg di Lampung Barat Harap Pertamina Permudah Pendaftaran Pangkalan Baru
Kamis, 19 Juni 2025 -
Pemkab Lambar Ancam Sanksi Pangkalan Jual Gas LPG 3 Kg Tak Sesuai Ketentuan
Kamis, 19 Juni 2025 -
274 PPPK Lampung Barat Resmi Dilantik, Parosil Mabsus: Layani Masyarakat Sepenuh Hati
Kamis, 19 Juni 2025