Telan Anggaran 20 Miliar, Tiga Proyek Strategis Penanganan Banjir Kota Metro Dimulai Juli 2025

Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Metro, Herman Susilo saya dikonfirmasi di kantornya. Foto: Arby/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro
- Pemerintah Kota (Pemkot) Metro akan segera memulai pelaksanaan tiga proyek
strategis penanganan banjir. Tiga proyek strategis yang menjadi tanggung jawab
Pemkot beserta sejumlah proyek penanganan banjir lainnya menelan anggaran sebesar
Rp 20 Miliar.
Langkah ini diambil
menyusul keluhan masyarakat terhadap banjir yang kerap melanda beberapa titik
di Kota Metro. Pemkot meminta masyarakat bersabar, seraya menekankan bahwa seluruh
proses perencanaan sedang dalam tahap finalisasi, dan pengerjaan diproyeksikan
akan dimulai pada pertengahan Juli 2025 mendatang.
Kepala Dinas Pekerjaan
Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Metro, Robby Kurniawan Saputra melalui
Sekretaris, Herman Susilo menjelaskan bahwa penanganan banjir dibagi dalam dua
sektor besar yaitu hulu dan hilir.
Hulu berupa
sungai-sungai besar yang menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui BBWS,
sementara hilir meliputi saluran air dan drainase kota yang menjadi tanggung
jawab Pemkot Metro.
"Memang kalau
boleh dikatakan ada dua hal yang hulu dan bagian hilir saluran air ataupun
sungai yang bisa kita tangani. Untuk bagian sungai, karena itu kewenangan dari
balai besar wilayah sungai atau BBWS Mesuji-Sekampung itu ditangani di anak
sungai way Batanghari yaitu Way Perak," kata dia saat dikonfirmasi awak
media, Selasa (17/6/2025).
Pengerjaan di Way
Perak dinilai krusial karena merupakan jalur utama aliran air dari kawasan hulu
menuju wilayah padat penduduk.
"Informasi yang kita
dapat anak sungai Way Batanghari yaitu Way Perak sudah mulai dilakukan
penanganan oleh BBWS untuk pengerukannya," imbuhnya.
Sementara itu, tiga
proyek lainnya akan difokuskan pada penanganan di area rawan banjir dalam kota.
Pertama dilakukan di sekitar kawasan Pasar tradisional Tejoagung, Kecamatan
Metro Timur.
"Penataan saluran
air di sekitar pasar tradisional Tejoagung akan dilakukan oleh Bidang Cipta
Karya DPUTR Metro. Kawasan ini kerap terdampak genangan air akibat sistem
drainase yang tidak mampu menampung debit air saat hujan deras," jelasnya.
Kemudian proyek
strategis kedua yang menjadi tanggung jawab pemerintah kota metro ialah
penanganan banjir di kawasan Jalan gunung Lawu Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan
Metro Timur.
"Di wilayah ini
akan dilakukan rekayasa saluran air, jadi air tidak akan langsung dialirkan ke
anak sungai, melainkan dipecah ke saluran-saluran kecil untuk mengurangi
tekanan dan volume air yang masuk secara serentak ke satu titik,"
terangnya.
"Lalu di daerah
Kompleks Pemda, Kelurahan Hadimulyo Barat, Kecamatan Metro Pusat. Proyek ini
menyasar perbaikan dan pembangunan sistem drainase di sekitar kawasan
itu," imbuhnya.
Selain ketiga lokasi
utama tersebut, Pemkot Metro juga berencana menangani sejumlah titik sekunder
seperti kawasan Bulaksari yang selama ini mengalami luapan air akibat buruknya
sistem drainase lingkungan.
DPUTR Metro saat ini
masih berada pada tahap perencanaan teknis dengan melibatkan konsultan
profesional. Proses lelang dan persiapan administratif juga tengah diselesaikan
agar pengerjaan dapat dimulai tepat waktu dan sesuai regulasi.
“Kami proyeksikan seluruh
proyek ini akan mulai berjalan pertengahan Juli, tentu dengan catatan semua
berjalan lancar sesuai aturan. Kami mengutamakan proses yang on the track,
patuh hukum dan perencanaan matang agar pelaksanaannya tidak asal jadi,"
tegasnya.
Pemkot menyadari
tingginya ekspektasi masyarakat terkait solusi banjir yang menjadi masalah
tahunan di beberapa kelurahan. Namun, Herman menggarisbawahi pentingnya
kesabaran publik dalam mendukung proses pembangunan yang transparan dan
terukur.
“Kami harap masyarakat
tidak hanya menunggu hasil, tapi juga ikut mengawasi dan mendukung proses ini
agar tidak ada penyimpangan,” tambahnya.
Proyek-proyek ini
disebut sebagai langkah awal dari strategi jangka panjang penanganan banjir
Kota Metro. Pemerintah berencana menyusun masterplan drainase terpadu yang
mencakup sistem aliran hulu-hilir secara menyeluruh, integratif, dan
berkelanjutan.
Rencana tersebut
mendapat sambutan positif dari warga. Sejumlah warga mengapresiasi langkah
Pemkot yang dinilai serius dalam mengatasi persoalan banjir yang telah
berlangsung bertahun-tahun.
”Kalau benar
dikerjakan dan tidak mangkrak, kami sangat mendukung. Setiap musim hujan, rumah
saya selalu tergenang karena saluran air tersumbat,” kata Rahmat Hidayat (45),
warga Iringmulyo.
Senada dengan itu, Sri
Wahyuni (52), pedagang di Pasar Tejoagung, menyambut baik perbaikan saluran air
di sekitar pasar.
”Kalau banjir,
dagangan kami basah, pembeli susah masuk. Perbaikan saluran ini semoga bisa
jadi solusi jangka panjang,” ujarnya.
Dukungan juga datang
dari kalangan tokoh masyarakat. Suwarno, tokoh pemuda Muhammadiyah Kota Metro
menyebut rencana proyek ini sebagai upaya yang patut diapresiasi karena
menyasar titik-titik vital.
”Kami mendorong warga
ikut mengawasi pelaksanaan proyek ini agar benar-benar memberi manfaat. Kalau
pengerjaan sesuai perencanaan, hasilnya akan sangat baik untuk jangka panjang,”
beber Suwarno.
”Kita ingin proses ini
berjalan sesuai aturan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan.
Targetnya bukan hanya mengurangi banjir tahun ini, tapi membangun sistem
drainase yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tandasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Guru Diminta Berinovasi, Integrasikan Teknologi dalam Metode Pengajaran di Sekolah
Selasa, 17 Juni 2025 -
Pemkot Metro Bakal Bangun Lintasan Jogging Track di Samber Park
Senin, 16 Juni 2025 -
Puluhan Warga Demo Tuntut BK DPRD Metro Transparan Terkait Dugaan Perselingkuhan Anggota DPRD
Senin, 16 Juni 2025 -
Sanitasi Jadi Prioritas, Disdikbud Pastikan Seluruh Sekolah di Metro Miliki Toilet Layak
Senin, 16 Juni 2025