• Senin, 16 Juni 2025

Kawanan Harimau Kembali Sebar Teror, Warga Suoh Lampung Barat Diminta Waspada

Senin, 16 Juni 2025 - 14.10 WIB
94

Ilustrasi

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Pekon (Desa) Rowo Rejo, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, mengeluarkan imbauan kepada seluruh warga untuk meningkatkan kewaspadaan menyusul kemunculan kawanan harimau di wilayah tersebut.

Masyarakat, khususnya yang memiliki lahan atau berkegiatan di kebun, diminta untuk tidak beraktivitas sendirian demi menghindari potensi ancaman keselamatan.

Imbauan ini disampaikan langsung oleh Peratin (Kepala Desa) Pekon Rowo Rejo, Anton Cahyadi, pada Senin (16/6/25), sebagai bentuk respons terhadap situasi yang dinilai serius dan berisiko. Menurut Anton, keputusan ini diambil berdasarkan bukti nyata di lapangan serta laporan yang kredibel dari warga.

"Imbauan ini kami keluarkan karena sudah ada bukti konkret di lapangan. Beberapa warga secara langsung menyaksikan keberadaan rombongan harimau sumatera, termasuk anak-anak harimau yang ditemani induknya. Suaranya juga terdengar sangat jelas," kata Anton.

Salah satu kejadian terbaru terjadi pada Minggu (15/6) sekitar pukul 11.00 WIB di wilayah Pemangku Sukamaju, yang masuk dalam kawasan administratif Pekon Rowo Rejo. Sejumlah warga yang berada di sekitar kebun melaporkan melihat langsung kawanan harimau tersebut, yang kemudian memicu kekhawatiran di tengah masyarakat.

Anton mengungkapkan bahwa kemunculan harimau ini bukan kali pertama terjadi di wilayahnya. Dalam beberapa waktu terakhir, terdapat sejumlah insiden yang mengindikasikan kehadiran satwa liar tersebut, termasuk hilangnya tiga ekor kambing milik warga yang tinggal di perbatasan Kecamatan Air Hitam. Berdasarkan jejak dan kondisi di lokasi, diduga kuat hewan ternak itu menjadi mangsa harimau.

"Ini bukan kejadian tunggal. Sebelumnya, kami menerima laporan dari warga yang kehilangan beberapa kambing. Dari jejak yang tertinggal dan kondisi di lokasi, besar kemungkinan itu adalah ulah harimau," jelas Anton.

Menanggapi situasi ini, Pemerintah Pekon telah berkoordinasi dengan pihak kecamatan serta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk mengambil langkah-langkah lanjutan. Saat ini, identifikasi lokasi persembunyian harimau dan penentuan jalur patroli pengawasan menjadi prioritas.

Selain itu, warga diminta untuk tetap menjaga komunikasi saat berada di luar rumah, terutama jika beraktivitas di sekitar hutan atau lahan kebun yang jauh dari permukiman. Warga juga diimbau segera melapor apabila melihat atau mendengar hal mencurigakan terkait keberadaan satwa liar tersebut.

"Saat ini keselamatan warga adalah yang utama. Kami tidak ingin ada korban. Maka dari itu, kami harap seluruh masyarakat bisa mematuhi imbauan ini dengan penuh kesadaran," tutup Anton. (*)