• Sabtu, 14 Juni 2025

Cegah Siswa Titipan, K3SD Kota Metro Tegas Kawal Transparansi SPMB

Jumat, 13 Juni 2025 - 11.53 WIB
280

Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dasar (K3SD) Kota Metro, Zulkurnain, saat dikonfirmasi di kantornya. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Di tengah meningkatnya kekhawatiran publik terhadap praktik titip-menitip calon siswa yang kerap mewarnai masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di berbagai daerah, Kelompok Kerja Kepala Sekolah Dasar (K3SD) Kota Metro mengambil sikap tegas.

K3SD sepakat untuk memastikan bahwa Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 tidak akan menjadi panggung permainan kuasa dan kolusi. Tidak ada calon siswa titipan. Semua proses akan berjalan sesuai regulasi dan sistem yang transparan.

Ketua K3SD Kota Metro, Zulkurnain, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai langkah preventif guna menjamin integritas sistem penerimaan siswa baru, khususnya di jenjang Sekolah Dasar Negeri.

"Kami sudah melakukan rapat koordinasi berulang kali bersama Dinas Pendidikan, khususnya Kabid Dikdas, untuk menyusun tata kelola SPMB yang tidak menyimpang dari regulasi nasional. Prinsipnya, tidak ada ruang untuk manipulasi data atau akomodasi siswa titipan di Kota Metro," kata dia saat dikonfirmasi awak media di kantornya, Jumat (13/6/2025).

Zulkurnain menjelaskan bahwa sistem PPDB tahun ini tetap mengacu pada pola digital berbasis zonasi dan administrasi kependudukan. Seluruh proses berjalan secara online dan terkoneksi langsung antara sekolah dan Dinas Pendidikan.

"Operator SPMB di sekolah kami koneksikan langsung ke dinas. Jadi, setiap berkas akan diverifikasi secara berlapis, mulai dari tingkat sekolah hingga dinas. Tidak bisa ada yang bermain,” ujarnya.

Pria yang juga merupakan Kepala SD Negeri 2 Metro Timur itu menambahkan bahwa sistem ini mewajibkan calon peserta didik untuk melampirkan sejumlah dokumen, seperti Kartu Keluarga, Akta Kelahiran, Nomor Induk Kependudukan (NIK), serta KTP wali murid.

"Semua syarat harus dipenuhi secara lengkap. Tidak ada toleransi untuk data fiktif, apalagi rekayasa zonasi," ucapnya.

Dua sekolah negeri yang selama ini menjadi favorit dan paling padat peminat—yakni SD Negeri 1 Metro Pusat dan SD Negeri 4 Metro Timur menjadi perhatian khusus dalam pengawasan proses SPMB.

"Kami sudah meminta agar panitia PPDB di dua sekolah ini bekerja lebih teliti dan transparan. Setiap berkas diverifikasi dengan cermat agar tidak terjadi penumpukan siswa dari luar zonasi hanya karena label sekolah favorit,” jelas Zulkurnain.

Untuk mengurangi tekanan pada sekolah-sekolah unggulan, K3SD juga menggalakkan sosialisasi secara menyeluruh di 46 SD negeri dan 18 SD swasta di Metro. Para guru diminta aktif mempromosikan sekolah masing-masing, terutama yang selama ini memiliki kuota tak terpenuhi.

"Kami minta semua guru terlibat mengenalkan sekolahnya ke masyarakat agar persebaran siswa merata. Tidak semua harus menumpuk di satu-dua sekolah,” tambahnya.

Zulkurnain tak menampik bahwa isu titipan siswa masih menjadi kekhawatiran banyak pihak. Oleh sebab itu, sejak awal pihaknya telah menggarisbawahi secara keras kepada seluruh kepala sekolah agar tidak bermain api.

"Kami tegaskan, siapa pun yang mencoba bermain dalam PPDB ini akan berhadapan langsung dengan sanksi dari dinas. Tidak boleh ada kompromi," tegasnya.

Ia menyebutkan bahwa upaya penegakan integritas ini bukan hanya menyasar sekolah negeri, tetapi juga menggandeng sekolah-sekolah swasta. Jika kuota sekolah swasta sudah penuh, K3SD telah mendorong agar mereka mengarahkan pendaftar ke sekolah negeri yang masih memiliki daya tampung.

"Kami ingin PPDB ini tidak hanya berjalan bersih, tetapi juga adil. Jangan sampai ada sekolah negeri yang kosong muridnya karena semua siswa diarahkan ke sekolah tertentu. Prinsip pemerataan adalah kunci dari sistem zonasi,” pungkasnya.

Langkah K3SD Metro ini menjadi sorotan positif di tengah masih banyaknya daerah yang belum mampu melepaskan diri dari praktik titip-menitip dalam PPDB. Dengan sistem digital yang terintegrasi, verifikasi berjenjang, dan pelibatan seluruh elemen sekolah, Metro mencoba menegakkan hak dasar anak untuk mendapatkan pendidikan yang adil dan setara.

"Kita mempersiapkan pelaksanaan SPMB dengan baik. Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak, mulai dari kepala sekolah, guru, panitia, orang tua, dan calon peserta didik. SPMB ini bukan hanya agenda tahunan, tetapi awal penting dalam menjamin hak atas pendidikan yang berkualitas dan adil," ucap Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso.

"Saya menekankan bahwa seluruh tahapan seleksi harus dilaksanakan secara jujur, adil, transparan, dan akuntabel. Tidak ada toleransi terhadap kecurangan dalam bentuk apa pun," sambungnya.

Menurutnya, SPMB bukan sekadar urusan administratif; ini adalah cermin komitmen moral sebuah kota dalam menjamin keadilan bagi generasi penerusnya. Dan di Kota Metro, komitmen itu tidak berhenti di atas kertas. Ia ditegakkan dengan sistem, pengawasan, dan ketegasan. Sebuah langkah yang patut dicontoh kota lain.

"Mari jadikan integritas sebagai dasar dalam setiap proses. Masa depan anak-anak tergantung pada kejujuran dan keadilan hari ini. Pendidikan yang bersih adalah pondasi kemajuan daerah. Kepada orang tua dan peserta didik, percayalah pada proses yang objektif. Kepada panitia, laksanakanlah tugas dengan penuh dedikasi dan tanggung jawab," bebernya.

"Mari kita sukseskan SPMB Kota Metro dengan menjunjung tinggi kejujuran, tanggung jawab, dan profesionalisme. Semoga proses ini berjalan lancar dan menghasilkan generasi yang unggul," tandasnya. (*)