• Jumat, 13 Juni 2025

Jelang Libur Panjang, Disdikbud Metro Minta Sekolah Matangkan SPMB

Kamis, 12 Juni 2025 - 12.07 WIB
498

Sekretaris Disdikbud Kota Metro, Dedy Hasmara, usai menghadiri pelepasan siswa SD Negeri 7 Metro Selatan. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Menjelang libur panjang dan akhir tahun ajaran 2024/2025, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro mengingatkan seluruh satuan pendidikan mempersiapkan pelaksanaan Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) secara matang, tertib dan transparan.

Tekanan ini muncul mengingat pentingnya transisi jenjang pendidikan yang lancar sekaligus kebutuhan masyarakat akan informasi yang jelas mengenai tata cara penerimaan peserta didik baru.

Kepala Disdikbud Kota Metro, Suwandi melalui Sekretaris, Dedy Hasmara menegaskan bahwa pihaknya telah mengedarkan petunjuk teknis (Juknis) terbaru mengenai pelaksanaan SPMB ke seluruh sekolah di Kota Metro.

"Hari ini kita melakukan pelepasan siswa SD Negeri 7 Metro Selatan, dan dalam waktu dekat beberapa sekolah akan membagikan raport sebagai tanda berakhirnya tahun ajaran. Karena itu, kami mengimbau semua kepala sekolah dan wali murid agar mengikuti alur penerimaan siswa baru sesuai ketentuan,” kata Dedy, Kamis (12/6/2025).

Menurutnya, tahun ini Disdikbud Metro menekankan tiga aspek penting dalam pelaksanaan SPMB. Pertama ialah kepatuhan terhadap sistem zonasi, kedua, keterbukaan informasi kepada masyarakat dan ketiga, penegakan prinsip keadilan bagi seluruh calon peserta didik.

Untuk mendukung itu, Disdikbud juga telah menyiapkan program sosialisasi dan penyebaran informasi luas agar tidak terjadi kebingungan di kalangan orang tua.

"Kita sudah mempersiapkan Juknis nya, dan akan segera melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Kami ingin semua paham, baik sekolah, wali murid, maupun calon murid baru. Harus jelas alurnya, zonasinya, dan tahapannya. Jangan sampai nanti ada celah untuk manipulasi atau miskomunikasi,” tegas Dedy.

Sekretaris Disdikbud Metro itu juga mengingatkan para orang tua untuk berhati-hati terhadap praktik percaloan atau pihak-pihak yang menjanjikan bisa meloloskan anak ke sekolah tertentu di luar prosedur resmi.

"Kami akan tindak tegas jika ada indikasi percaloan. Jangan percaya pada oknum. Semua jalur penerimaan sudah digital, transparan, dan terukur. Kami ingin pelaksanaan SPMB berjalan adil untuk semua,” pungkas Dedy.

Mekanisme zonasi masih menjadi fokus utama dan tantangan di lapangan. Meski telah diatur secara nasional, pelaksanaan di daerah kerap menghadapi dinamika tersendiri.

Sebagian orang tua masih berharap bisa menyekolahkan anaknya di sekolah unggulan, meski di luar zonasi. Sementara beberapa sekolah unggulan kewalahan menghadapi animo tinggi dari luar wilayah.

Kepala SD Negeri 7 Metro Selatan, Ahmad Azad Sudrajat menjelaskan, pada tahun ajaran ini pihaknya melepas 17 siswa kelas VI. Mayoritas dari mereka diarahkan untuk melanjutkan ke SMP Negeri 5 Metro Selatan, sesuai zonasi.

"Kami informasikan bahwa zonasi yang paling dekat adalah SMP Negeri 5. Maka kami arahkan anak-anak untuk mendaftar ke sana. Kami juga bantu orang tua untuk memahami alur dan jadwal pendaftaran,” jelas Azad.

Di sisi lain, untuk meningkatkan animo masyarakat agar menyekolahkan anaknya ke SD Negeri 7, pihak sekolah juga aktif melakukan berbagai pendekatan. Salah satunya adalah menggelar panggung ekspresi bakat anak yang dibalut dalam kegiatan perpisahan siswa.

"Kegiatan ini tidak hanya ajang perpisahan, tapi juga panggung ekspresi anak-anak. Kami ingin tunjukkan bahwa SD Negeri 7 punya ruang untuk menumbuhkan potensi. Ini juga bagian dari strategi menarik minat masyarakat di Metro Selatan agar memilih kami,” ungkap Azad.

Langkah proaktif juga dilakukan SD Negeri 7 dalam menjaring calon siswa baru. Sekolah ini menjalin kolaborasi dengan TK Dharma Wanita Budi Asih. Anak-anak dari TK tersebut menjadi prioritas penerimaan, mengingat kedekatan lokasi dan kesinambungan program pendidikan.

"Untuk sosialisasi, kami datang langsung ke TK. Anak-anak dari TK Dharma Wanita Budi Asih menjadi prioritas masuk SD Negeri 7. Sisanya kami cari dari luar zona. Ini bagian dari sinergi pendidikan usia dini ke jenjang dasar yang kami bangun,” tandasnya.

Dengan koordinasi lintas jenjang dan penguatan sinergi antar-lembaga pendidikan, Disdikbud Metro optimistis bahwa SPMB tahun ini dapat berjalan lebih baik dan minim konflik. Namun, kunci keberhasilan tetap berada pada kesadaran dan partisipasi aktif dari semua pihak: sekolah, orang tua dan masyarakat. (*)