• Sabtu, 14 Juni 2025

Ditangani Kementerian, LLDIKTI Harap Konflik Universitas Malahayati Diselesaikan Lewat Musyawarah

Kamis, 12 Juni 2025 - 13.57 WIB
30

Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, bersama Wamenristek, Prof. Dr. Fauzan, di UBL Bandar Lampung, Kamis (12/6/2025). Foto: Sri/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Konflik internal yang terjadi di Universitas Malahayati Lampung yang menjadi sorotan publik. Yang mana perselisihan yang melibatkan pendiri Yayasan Alih Teknologi (Altek), H. Rusli Bintang, dan putranya yang juga anggota DPR RI, Muhammad Khadafi, telah memicu gejolak di lingkungan kampus.

Perseteruan ini berkaitan dengan sengketa kepemilikan yayasan serta perbedaan pandangan terkait pengangkatan rektor baru.

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan terganggunya proses belajar-mengajar serta citra Universitas Malahayati sebagai salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Lampung.

Menanggapi polemik tersebut, Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, angkat bicara.

Ia menegaskan bahwa saat ini pembinaan terhadap Universitas Malahayati tidak lagi berada di bawah kewenangan LLDIKTI Wilayah II, melainkan telah dialihkan ke Kementerian Pendidikan melalui Direktorat Kelembagaan.

"Sekarang kan pembinaannya sudah tidak lagi di bawah LLDIKTI. Jadi kami serahkan pada kementerian, tepatnya di bawah Direktorat Kelembagaan. Saat ini kasus tersebut sedang ditangani langsung oleh kementerian,” ujar Prof. Iskhaq, usai menghadiri kegiatan Silaturahmi Bersama Pimpinan Perguruan Tinggi, di UBL Bandar Lampung, Kamis (12/6/2025).

Meski demikian, ia memastikan bahwa proses akademik di Universitas Malahayati hingga saat ini masih berjalan dengan baik.

Ia berharap, konflik internal ini dapat diselesaikan melalui jalan musyawarah demi masa depan kampus yang lebih baik.

"Upaya pembinaan tetap dilakukan dan sejauh ini proses akademik masih berjalan normal. Kita semua tentu berharap ada solusi terbaik ke depannya. Tentu saja, bentuk solusi itu harus dimusyawarahkan bersama,” lanjutnya.

Sementara itu, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamenristek), Prof. Dr. Fauzan, yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, memilih untuk tidak memberikan komentar saat ditanya mengenai polemik di Universitas Malahayati.

Ia langsung memasuki kendaraannya dan enggan memberikan pernyataan kepada awak media. (*)