• Jumat, 13 Juni 2025

Penggabungan Kampus, LLDIKTI Wilayah II Fokus Tingkatkan Kualitas Perguruan Tinggi

Rabu, 11 Juni 2025 - 14.56 WIB
42

Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc., dalam acara Silaturahmi Bersama Pimpinan Perguruan Tinggi, di Gedung Mahligai Agung Universitas Bandar Lampung, Kampus Pascasarjana, Rabu (11/6/2025). Foto: Sri/kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong transformasi pendidikan tinggi di wilayah kerjanya.

Upaya ini dilakukan melalui berbagai program strategis, termasuk mendorong penggabungan perguruan tinggi kecil ke dalam institusi yang lebih besar dan mapan, demi menciptakan lembaga pendidikan tinggi yang kuat, unggul, dan kompetitif.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc., dalam acara Silaturahmi Bersama Pimpinan Perguruan Tinggi yang diselenggarakan pada 11–12 Juni 2025 di Gedung Mahligai Agung Universitas Bandar Lampung, Kampus Pascasarjana.

Menurut Prof. Iskhaq, jumlah perguruan tinggi di wilayah LLDIKTI II mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir sebagai dampak dari kebijakan penggabungan tersebut.

"Pada tahun 2022, terdapat 204 perguruan tinggi di wilayah kita. Kini, jumlahnya tinggal 156 perguruan tinggi. Penggabungan ini bukan untuk mengurangi peran pendidikan tinggi, tetapi justru memperkuat lembaga yang ada agar mampu memberikan layanan pendidikan yang lebih berkualitas,” ujar Iskhaq.

Dengan jumlah yang lebih terkonsolidasi, LLDIKTI Wilayah II berupaya meningkatkan kapasitas dan mutu institusi pendidikan yang ada, di antaranya dengan menambah program studi (prodi) di perguruan tinggi yang menerima penggabungan. Langkah ini diyakini akan memperluas cakupan keilmuan dan meningkatkan daya saing lulusan di dunia kerja.

Namun demikian, Prof. Iskhaq juga mengakui adanya tantangan dalam pelaksanaan program-program tersebut, terutama terkait dengan keterlambatan anggaran.

"Tahun ini, anggaran kita baru bisa digunakan mulai bulan April, sehingga pelaksanaan program baru berjalan efektif pada bulan Mei. Kondisi ini membuat aktivitas di awal tahun belum berjalan optimal,” ungkapnya.

Salah satu isu krusial yang turut disorot adalah penurunan jumlah tenaga pengajar di lingkungan perguruan tinggi. Meski demikian, LLDIKTI Wilayah II mencatat kemajuan yang menggembirakan dalam peningkatan jumlah guru besar.

"Sampai dengan Mei 2025, kami memiliki 56 guru besar aktif, naik dari hanya 28 orang tiga tahun lalu. Ini adalah bukti bahwa percepatan karier dosen terus kami dorong secara serius,” tegas Prof. Iskhaq.

Ia juga menyampaikan pentingnya peningkatan kualitas tenaga pendidik serta layanan akademik lainnya agar proses belajar mengajar semakin optimal.

"LLDIKTI juga membuka ruang untuk menerima masukan dan saran dari berbagai pihak dalam rangka menyempurnakan layanan kepada perguruan tinggi, " jelasnya.

Kegiatan Silaturahmi ini sendiri mengusung tema 'Dari Kampus untuk Negeri: Sinergi Inovasi, Talenta, dan Budaya Ilmiah untuk Indonesia Emas'.

Tema tersebut dipilih sebagai refleksi dari komitmen bersama antara pemerintah dan perguruan tinggi untuk mewujudkan pendidikan tinggi yang tidak hanya berkualitas secara akademik, tetapi juga mampu mencetak sumber daya manusia yang unggul, inovatif, dan berjiwa kebangsaan.

Acara ini diikuti oleh pimpinan dari 160 perguruan tinggi swasta dan 10 perguruan tinggi negeri yang berasal dari empat provinsi, yakni Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Kepulauan Bangka Belitung.

Momentum ini menjadi ajang penting bagi para pemimpin perguruan tinggi untuk saling bertukar gagasan, menjalin kerja sama strategis, serta memperkuat jaringan kelembagaan demi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia.

"Melalui forum seperti ini, kami berharap terjalin sinergi yang lebih kuat antar lembaga pendidikan tinggi untuk terus berinovasi, mengembangkan talenta muda, dan membangun budaya ilmiah yang kuat. Semoga kegiatan ini lancar hingga akhir,” tutup Prof. Iskhaq. (*)