• Jumat, 13 Juni 2025

Museum Lampung Gelar Pameran Temporer, Jejak Gerabah dalam Perjalanan Budaya Lampung

Rabu, 11 Juni 2025 - 13.47 WIB
2.9k

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - UPTD Museum Lampung kembali menghadirkan pameran temporer tahunan yang sarat nilai budaya.

Mengusung tema 'Jejak Gerabah dalam Perjalanan Budaya Lampung: Dari Tanah Kembali ke Tanah', pameran ini resmi dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Lampung, Thomas Amrico, Rabu (11/6/2025).

Turut hadir dalam pembukaan, Kepala Museum Lampung Satria Utami Dewi, tamu undangan, serta para siswa dari tingkat SMA dan SMK yang menjadi saksi atas kekayaan budaya daerah yang ditampilkan lewat beragam koleksi gerabah.

Pameran ini menjadi media penting untuk menyuarakan kembali nilai-nilai budaya yang melekat dalam kehidupan masyarakat Lampung sejak masa lampau. Beragam jenis gerabah dipamerkan, tak sekadar sebagai benda seni, namun juga sebagai penanda jejak perjalanan sosial, ekonomi, dan spiritual masyarakat Lampung.

Beberapa koleksi yang ditampilkan antara lain :

  • Gerabah Gecung, digunakan sebagai wadah air untuk memasak dan mencuci.
  • Belango Tanoh, wadah air suci dalam upacara adat, menggambarkan peran gerabah dalam ritual sakral.
  • Gerabah Barrow, digunakan untuk menyimpan beras atau hasil bumi lain.
  • Tempat Sesaji, berfungsi dalam upacara tolak bala, menjadi simbol komunikasi spiritual dengan alam.
  • Gerabah Kibuk Pengantin, wadah air suci untuk prosesi mandi di way saat upacara pernikahan adat Lampung.
  • Pedupaan, tempat membakar setanggi, bagian dari tradisi keagamaan atau kepercayaan.
  • Tungku Perahu, digunakan untuk memasak di atas perahu.
  • Gerabah Hasil Lomba Melukis, karya kreatif pelajar dari kegiatan lomba yang pernah digelar Museum Lampung
  • Fragmen Gerabah Arkeologis, hasil ekskavasi dari situs Ratu di Balau, yang menyimpan nilai sejarah penting.


Dalam sambutannya, Thomas Amrico menyampaikan bahwa pameran ini merupakan bagian dari upaya strategis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lampung dalam menyebarluaskan pengetahuan tentang warisan budaya daerah kepada masyarakat, khususnya generasi muda.

"Melalui kegiatan seperti lomba dan pameran, kami ingin masyarakat semakin mengenal dan mencintai budaya Lampung. Museum bukan hanya tempat menyimpan benda lama, tapi sumber informasi sejarah yang hidup,” ujarnya.

Ia menambahkan, gerabah merupakan simbol dari kehidupan yang membumi, diciptakan dari tanah, digunakan dalam keseharian, dan akhirnya kembali ke tanah sebuah siklus yang menggambarkan filosofi hidup masyarakat Lampung.

“Pameran ini saya harapkan bisa menumbuhkan rasa bangga terhadap budaya sendiri, terutama bagi para pelajar. Ini bagian dari penguatan identitas lokal dan pelestarian budaya,” tambahnya. (**)