Lembaga Layanan DikTI Dorong Kampus Lebih Inovatif dan Berdampak Nyata bagi Masyarakat

Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, bersama Rektor UBL, Prof. Dr. Ir. Muhammad Yusuf Sulfarano Barusman diwawancarai awak media usai acara di kampus UBL. Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Lembaga Layanan Pendidikan
Tinggi (LLDikTI) Wilayah II mendorong perguruan tinggi untuk semakin inovatif
dan berorientasi pada dampak nyata bagi masyarakat. Hal ini disampaikan dalam
kegiatan Silaturahmi Bersama Pimpinan Perguruan
Tinggi yang digelar pada 11–12 Juni 2025 di Gedung Mahligai Agung
Universitas Bandar Lampung (UBL), Kampus Pascasarjana.
Mengusung tema “Dari
Kampus untuk Negeri: Sinergi Inovasi, Talenta, dan Budaya Ilmiah untuk
Indonesia Emas”, kegiatan ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat
sinergi antara pemerintah dan dunia pendidikan tinggi dalam menyukseskan
program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, menyatakan
bahwa forum ini merupakan langkah penting untuk memastikan keberlanjutan
program-program unggulan seperti Dikti
Saintek Berdampak, yang menekankan pada hasil konkret dari MBKM di tengah
masyarakat.
“Program ini bukan pengganti MBKM, melainkan
kelanjutan yang fokus pada dampak. Kita ingin memastikan bahwa aktivitas kampus
benar-benar terasa manfaatnya oleh masyarakat,” ujar Prof. Iskhaq, Rabu
(11/6/2025).
Menurutnya, pendekatan langsung ke kampus
merupakan bagian dari transformasi pelayanan yang lebih humanis dan partisipatif.
Dengan demikian, setiap institusi—terutama perguruan tinggi swasta—diharapkan
memahami arah kebijakan nasional dan mempersiapkan diri untuk memenuhi Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi
tolok ukur kemajuan institusi.
Prof. Iskhaq juga merefleksikan capaian
LLDIKTI Wilayah II yang meliputi Provinsi Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu,
dan Bangka Belitung. Wilayah ini, kata dia, sempat berada di zona merah dalam
peta implementasi MBKM pada 2020, namun berhasil naik menjadi zona hijau pada
akhir 2023 berkat kolaborasi semua pihak.
Ia menyoroti pula pentingnya rasionalisasi
jumlah perguruan tinggi di tiap provinsi agar layanan lebih fokus dan
berkualitas.
“Idealnya ada sekitar 40 kampus per provinsi.
Kalau terlalu banyak, pengawasan dan pembinaan jadi tidak efektif. Kami ingin
mendorong tiap kampus mengembangkan kekhasannya, apakah itu di bidang
teknologi, kesehatan, atau pendidikan,” jelasnya.
Sementara itu, Rektor UBL, Prof. Dr. Ir. Muhammad Yusuf Sulfarano Barusman,
mengaku bangga menjadi tuan rumah kegiatan strategis ini. Ia menilai forum
tersebut menjadi ruang kolaboratif yang penting bagi pertukaran gagasan dan
praktik terbaik antarperguruan tinggi.
“Ini bukan sekadar ajang silaturahmi, tetapi
juga kesempatan untuk membangun sinergi dan menyelaraskan arah pengembangan
kampus yang berfokus pada masyarakat,” ucap Prof. Yusuf.
Ia menekankan pentingnya penguatan Tridharma Perguruan Tinggi, terutama pada
aspek riset dan inovasi. UBL, katanya, telah menjalankan ratusan proyek riset
melalui berbagai pusat studi, yang tidak hanya menghasilkan publikasi ilmiah,
tetapi juga solusi konkret untuk kebutuhan masyarakat.
“Kami ingin membuktikan bahwa kehadiran kampus
dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Itu komitmen kami,” tambahnya.
Rektor UBL juga mendorong peningkatan kualitas
SDM dosen melalui pendidikan lanjut hingga jenjang doktoral, serta dukungan
terhadap riset dan publikasi sebagai prasyarat utama menuju gelar profesor.
“Menjadi guru besar bukan soal gelar semata, tapi kontribusi ilmiah dan sosial. Karena itu, kami fasilitasi dosen untuk studi lanjut, riset kolaboratif, dan membangun kemitraan strategis,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Bapenda Lampung Tagih Tunggakan Pajak Kendaraan Sugar Group Company
Kamis, 12 Juni 2025 -
Kolaborasi Dengan Akademisi, Kementan Percepat Transformasi Pertanian Modern
Kamis, 12 Juni 2025 -
PTPN I Regional 7 Nyatakan Aset Lahan di Way Berulu 'Klir'
Kamis, 12 Juni 2025 -
Tiga Calon Resmi Ambil Formulir Ketua Umum KONI Lampung, Tahap Pendaftaran Ditutup
Kamis, 12 Juni 2025