DPRD: Pembangunan Kereta Gantung Belum Jadi Prioritas

Ketua Komisi III DPRD Bandar Lampung, Agus Djumadi. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - DPRD Bandar Lampung mengingatkan Pemkot
Bandar Lampung untuk memprioritaskan kebutuhan dasar masyarakat daripada
membangun kereta gantung. Selain itu, jika kereta gantung tetap akan dibangun,
jangan sampai memakai dana APBD.
DPRD Bandar Lampung ikut menyoroti rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Bandar
Lampung yang akan membangun kereta gantung sepanjang 4 kilometer yang
menghubungkan rumah dinas wali kota dengan sebuah pulau di lepas pantai.
Meskipun proyek tersebut berpotensi menjadi ikon baru pariwisata di Bandar
Lampung, namun DPRD mengingatkan kepada Pemkot agar tetap memprioritaskan
kebutuhan dasar masyarakat.
Ketua Komisi III DPRD Bandar Lampung, Agus Djumadi, mengatakan rencana
pembangunan kereta gantung tidak boleh mengesampingkan permasalahan pokok yang
dihadapi warga.
"Inovasi pembangunan tentu penting, tapi harus sejalan dengan
perencanaan keuangan yang rasional dan prioritas kebutuhan masyarakat. Masalah
drainase, jalan rusak, pengelolaan sampah, pendidikan, dan kesejahteraan tetap
harus menjadi fokus utama," kata Agus, pada Senin (2/6/2025).
Agus mengungkapkan, hingga kini belum ada pembahasan teknis atau agenda
resmi di DPRD Bandar Lampung terkait proyek kereta gantung senilai Rp2,5
triliun yang melibatkan investor asal Tiongkok tersebut.
Meskipun begitu, lanjut Agus, DPRD Bandar Lampung tetap membuka ruang
diskusi jika proyek itu benar-benar diarahkan untuk meningkatkan sektor
pariwisata dan ekonomi kota.
"Kalau memang proyek ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan
meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD), tentu itu hal yang baik. Tapi jangan
sampai pembangunan fisik yang megah justru membuat kebutuhan dasar masyarakat
terabaikan," tegasnya.
Agus menekankan pentingnya sinergitas antara Pemkot dan DPRD agar program
pembangunan dapat berjalan maksimal dan berimbang antara kebutuhan pariwisata
serta pelayanan publik.
"Kami akan tetap menjalankan fungsi pengawasan dan memastikan bahwa
setiap rencana pembangunan tidak merugikan masyarakat, baik secara anggaran
maupun skala prioritas," ungkapnya.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Bandar Lampung, Dedi Yuginta, menambahkan bahwa
pembangunan kereta gantung tidak boleh dibebankan kepada Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD).
"Menurut saya kalau memang harus ada kereta gantung gak apa, asal
jangan pakai APBD. Semua biaya harus dibebankan kepada pihak ketiga,”
ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Komisi IV DPRD Bandar Lampung, Asroni Paslah, menyebut
pembangunan kereta gantung bukan merupakan kebutuhan mendesak dan seharusnya
bukan menjadi prioritas utama Pemkot Bandar Lampung.
Menurutnya, masih banyak permasalahan fundamental yang lebih mendesak untuk
segera ditangani, salah satunya adalah perbaikan sistem drainase guna mencegah
banjir yang kerap melanda sejumlah wilayah di Bandar Lampung.
Asroni menegaskan, proyek kereta gantung seharusnya tidak menggunakan APBD,
terutama di tengah kondisi infrastruktur perkotaan yang masih perlu banyak
perbaikan.
Ia menyoroti kondisi drainase di beberapa titik yang dinilai sangat
memprihatinkan dan berkontribusi terhadap terjadinya banjir di sejumlah kawasan
pemukiman.
Menurut Asroni, Pemkot seharusnya lebih fokus pada upaya mitigasi banjir
dibandingkan proyek infrastruktur yang belum memiliki urgensi tinggi.
“Kita harus melihat skala prioritas. Saat ini, warga masih menghadapi
banjir akibat buruknya sistem drainase. Ini yang seharusnya diperbaiki lebih
dulu sebelum berbicara tentang pembangunan kereta gantung,” tegasnya.
Asroni menyarankan proyek tersebut sebaiknya hanya dilakukan jika ada
investor swasta yang bersedia membiayainya.
Menurutnya, penggunaan APBD untuk proyek ini kurang tepat di tengah
banyaknya kebutuhan mendesak yang harus diprioritaskan.
“Kalau ada investor yang mau membangun, silakan saja. Tapi kalau
menggunakan APBD, sebaiknya jangan. Kita harus bijak dalam menentukan prioritas
pembangunan,” imbuhnya.
Asroni juga menyebutkan bahwa dalam pembahasan dengan anggota Komisi III
DPRD, mereka sepakat agar alokasi anggaran lebih diarahkan untuk perbaikan
drainase.
"Dengan begitu, dampak banjir yang kerap melanda beberapa titik di
Bandar Lampung dapat diminimalisir," ujar Asroni. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Selasa 3 Juni 2025 dengan
judul “DPRD: Pembangunan Kereta Gantung Belum Jadi Prioritas”
Berita Lainnya
-
Perkara Korupsi PDAM Way Rilau, Daniel Sanjaya Divonis 12 Tahun Penjara
Rabu, 04 Juni 2025 -
Universitas Saburai dan Bank Lampung Kolaborasi Permudah Pendaftaran Kuliah Lewat Digitalisasi
Rabu, 04 Juni 2025 -
Unila Bekukan Sementara Mahapel FEB, Sanksi Terberat Pengeluaran dari Kampus
Rabu, 04 Juni 2025 -
Pemprov Lampung Kaji Penyusunan Pergub Pembatasan Operasional Angkutan Batubara
Rabu, 04 Juni 2025