• Sabtu, 31 Mei 2025

Jaga Ketahanan Pangan, Satgas Pangan Lampung Bentuk 8 Tim Pengawasan Khusus

Rabu, 28 Mei 2025 - 17.31 WIB
24

Kepala Satgas Pangan Lampung, Kombes Pol Dery Agung Wijaya. Foto: Paulina/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kepala Satgas Pangan Lampung, Kombes Pol Dery Agung Wijaya, menyebut produksi pangan di Lampung masih menghadapi berbagai tantangan, khususnya terkait mafia pangan dan spekulasi harga oleh oknum tertentu.

Hal itu disampaikan Dery saat menjadi panelis dalam diskusi HUT ke-55 PWI Lampung bertema “Pers Mengawal Ketahanan Pangan Nasional” di Hotel Grand Mercure Lampung, Rabu (28/5/2025).

“Mafia pangan merupakan tindakan kejahatan yang terorganisir, sementara spekulasi harga dilakukan oleh oknum-oknum tertentu untuk mendapatkan keuntungan besar dari proses jual beli bahan pangan,” ujar Dery.

Namun, ia menegaskan Satgas Pangan tidak hanya fokus pada mafia pangan dan spekulasi harga.

“Kami juga masih melakukan berbagai aktivitas lain yang berkaitan dengan upaya menyukseskan swasembada pangan,” kata Dery, yang juga menjabat sebagai Dirreskrimsus Polda Lampung.

Ia menyampaikan bahwa Polda Lampung mendukung penuh program swasembada pangan pemerintah, dan menyebut Lampung telah berada pada posisi yang hampir ideal dalam hal produksi beras.

“Kita bisa masuk tiga besar. Selain memiliki pangan yang berlimpah, pengelolaannya juga sudah dianggap baik, tentunya berkat peran serta masyarakat dan semua pemangku kepentingan,” ucapnya.

Untuk menjaga stabilitas pangan, lanjut Dery, pihaknya telah menginstruksikan jajaran Satgas Pangan di seluruh kabupaten/kota untuk rutin melakukan pengecekan ke pasar-pasar.

“Jadi tidak hanya di Bandar Lampung, tetapi juga di seluruh wilayah Lampung, yakni 15 kabupaten/kota. Alhamdulillah, 12 bahan pokok kita sampai saat ini terjaga. Dan itu kami terus awasi dan laporkan secara berkelanjutan,” ungkapnya.

Ia juga menyebut bahwa Polda Lampung telah membentuk delapan tim pengawasan.

“Tim tersebut mengawasi pupuk hingga barang-barang subsidi dan non-subsidi pangan, BBM, tapioka, gabah, dan sebagainya,” jelas Dery.

Ia menegaskan bahwa Satgas Pangan akan bertindak tegas terhadap kejahatan pangan.

“Kami sebagai aparat penegak hukum akan terus bekerja maksimal. Bila ada hal yang menyangkut kemaslahatan orang banyak, prinsip hukum akan ditegakkan. Polda Lampung sangat konsen dalam hal swasembada pangan dan terus mendukung program Asta Cita Presiden,” tutupnya. (*)