Kebutuhan Hewan Kurban di Bandar Lampung Capai 7.000 Ekor, Pemeriksaan Diperketat

Petugas sedang melakukan pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi kepada hewan-hewan ternak. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menjelang Hari Raya Idul Adha 1446 H, kebutuhan hewan kurban di Kota Bandar Lampung diperkirakan mencapai angka 7.000 ekor.
Kepala Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung, Erwin mengatakan, jumlah tersebut terdiri dari sekitar 3.000 ekor sapi dan 4.000 ekor kambing yang akan disembelih di berbagai lokasi ibadah dan pemotongan hewan kurban.
Erwin juga mengaku telah mempersiapkan langkah antisipatif untuk memastikan seluruh hewan kurban dalam kondisi sehat dan layak konsumsi.
Salah satu syarat utama yang harus dipenuhi hewan kurban adalah usia dan kondisi fisik yang sesuai dengan standar syariat.
"Sapi minimal harus berusia dua tahun, sedangkan kambing minimal satu tahun. Selain itu, hewan tidak boleh cacat dan harus memiliki surat keterangan sehat dari petugas berwenang,” ujar Erwin, saat dikonfirmasi. Selasa (27/5/2025).
Guna memastikan seluruh hewan yang akan dikurbankan bebas dari penyakit, Dinas Pertanian rutin melakukan pemeriksaan kesehatan dan vaksinasi kepada hewan-hewan ternak, khususnya yang akan diperjualbelikan menjelang Idul Adha.
Pemeriksaan ini jelasnya, dilakukan dengan melibatkan tim medis hewan yang telah disiapkan khusus.
"Kami lakukan pengecekan secara berkala dan intensif. Sampai hari ini belum ditemukan hewan yang terjangkit penyakit menular. Semua hewan yang diperiksa dinyatakan dalam kondisi baik dan layak untuk dikurbankan,” lanjutnya.
Tak hanya berhenti sampai di situ, petugas juga akan melakukan pemeriksaan lanjutan hingga satu hari menjelang pelaksanaan kurban.
Pemeriksaan tersebut dikenal dengan istilah post-mortem, yakni pemeriksaan terakhir terhadap hewan sebelum disembelih, termasuk mengecek kondisi organ dalam seperti hati untuk memastikan tidak terdapat parasit seperti cacing.
"Biasanya H-1 kami terjun langsung ke lapangan. Lalu saat hari H, petugas juga standby di masjid-masjid atau tempat pemotongan. Kalau ditemukan cacing atau penyakit, bagian tersebut langsung kami pisahkan agar tidak dikonsumsi,” jelasnya.
Dinas Pertanian juga mengimbau para peternak untuk memperhatikan kebersihan kandang dan lingkungan sekitar.
Menurut Erwin, kondisi lingkungan yang bersih akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan hewan ternak.
"Kami berikan edukasi kepada peternak agar rajin membersihkan kandang. Kandang yang kotor bisa jadi sumber penyakit, tidak hanya membahayakan hewan tapi juga lingkungan sekitar,” tutupnya. (*)
Berita Lainnya
-
Tingkatkan Bauran EBT hingga 2034, PLN Siap Jalankan RUPTL Terhijau Sepanjang Sejarah
Kamis, 29 Mei 2025 -
Tingkatkan Tata Kelola dan Kinerja, UIN RIL Gelar Evaluasi Kinerja dengan Dewas BLU
Kamis, 29 Mei 2025 -
Universitas Teknokrat dan KOMDIGI Gelar Pelatihan Pemasaran Digital Berbasis AI bagi Mahasiswa dan UMKM
Rabu, 28 Mei 2025 -
40.475 Peserta Daftar SNBT Unila 2025, Pendidikan Kedokteran Paling Diminati
Rabu, 28 Mei 2025