• Kamis, 29 Mei 2025

Ditemukan Jejak dan Kotoran, Warga Jawa Tengah Tewas di Air Hitam Lambar Diduga Dimangsa Harimau

Selasa, 27 Mei 2025 - 18.55 WIB
511

Kepala dan potongan tubuh tersisa dari Sudarso saat akan dikirim ke Jawa Tengah. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Misteri kematian Sudarso (50) warga Grobogan, Jawa Tengah yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di Talang Lobang, Kecamatan Air Hitam mulai terungkap, dimana masyarakat menemukan kepala korban dan bagian tubuh lain yang sudah tercecer, korban diduga diserang harimau.

Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang menunjukkan indikasi kuat bahwa Sudarso menjadi korban serangan harimau, bukti-bukti yang ditemukan di lokasi termasuk jejak kaki dan kotoran hewan yang diduga milik harimau sumatera yang menjadi penghuni kawasan TNBBS.

Penemuan jenazah Sudarso bermula dari laporan warga yang mencium aroma tidak sedap di sekitar lokasi terakhir korban terlihat. Menindaklanjuti laporan tersebut, tim gabungan yang dari Puskesmas Air Hitam, anggota Polsek, personel TNI, pihak Kecamatan Air Hitam, dan aparatur Pekon Sukadamai segera menuju lokasi untuk melakukan pemeriksaan.

Setibanya di lokasi, tim medis yang dipimpin langsung Kepala Puskesmas Air Hitam, Yepi Sigrias Ruhyani bersama dr. Hendri Desma, menemukan sisa-sisa jasad korban dalam keadaan membusuk. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan indikasi kuat bahwa Sudarso menjadi korban serangan harimau.

Yepi mengatakan bagian tubuh korban yang berhasil diidentifikasi mencakup tulang femur yang telah patah, potongan kulit, serta rambut kepala. Berdasarkan kondisi fisik jenazah, tim medis memperkirakan korban telah meninggal dua hari sebelumnya.

Setelah proses identifikasi dilakukan di tempat kejadian, jenazah kemudian dievakuasi dan didoakan secara Islam. Pihak keluarga korban yang dihubungi menyatakan menerima peristiwa tersebut dengan ikhlas.

Jenazah akan dipulangkan ke kampung halamannya di Grobogan, Jawa Tengah, untuk dimakamkan sesuai adat dan tradisi keluarga. "Jasad korban akan diantarkan malam ini oleh tim ambulans Air Hitam," kata dia.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. Masyarakat, khususnya para penggarap dan petani yang beraktivitas di sekitar kawasan TNBBS, diimbau berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman dari satwa liar yang dilindungi di kawasan tersebut.

Kasus ini menambah daftar peristiwa interaksi antara manusia dan satwa liar di wilayah konservasi, yang kerap terjadi akibat aktivitas perkebunan di wilayah penyangga taman nasional di Lampung Barat, pihak berwenang diharap segera melakukan langkah mitigasi untuk mencegah terulangnya insiden serupa. (*)