Ditemukan Jejak dan Kotoran, Warga Jawa Tengah Tewas di Air Hitam Lambar Diduga Dimangsa Harimau

Kepala dan potongan tubuh tersisa dari Sudarso saat akan dikirim ke Jawa Tengah. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Barat - Misteri kematian Sudarso (50) warga
Grobogan, Jawa Tengah yang ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan di Talang
Lobang, Kecamatan Air Hitam mulai terungkap, dimana masyarakat menemukan kepala
korban dan bagian tubuh lain yang sudah tercecer, korban diduga diserang
harimau.
Hal itu berdasarkan hasil pemeriksaan awal yang menunjukkan indikasi kuat
bahwa Sudarso menjadi korban serangan harimau, bukti-bukti yang ditemukan di
lokasi termasuk jejak kaki dan kotoran hewan yang diduga milik harimau sumatera
yang menjadi penghuni kawasan TNBBS.
Penemuan jenazah Sudarso bermula dari laporan warga yang mencium aroma
tidak sedap di sekitar lokasi terakhir korban terlihat. Menindaklanjuti laporan
tersebut, tim gabungan yang dari Puskesmas Air Hitam, anggota Polsek, personel
TNI, pihak Kecamatan Air Hitam, dan aparatur Pekon Sukadamai segera menuju
lokasi untuk melakukan pemeriksaan.
Setibanya di lokasi, tim medis yang dipimpin langsung Kepala Puskesmas
Air Hitam, Yepi Sigrias Ruhyani bersama dr. Hendri Desma, menemukan sisa-sisa
jasad korban dalam keadaan membusuk. Hasil pemeriksaan awal menunjukkan
indikasi kuat bahwa Sudarso menjadi korban serangan harimau.
Yepi mengatakan bagian tubuh korban yang berhasil diidentifikasi mencakup
tulang femur yang telah patah, potongan kulit, serta rambut kepala. Berdasarkan
kondisi fisik jenazah, tim medis memperkirakan korban telah meninggal dua hari
sebelumnya.
Setelah proses identifikasi dilakukan di tempat kejadian, jenazah
kemudian dievakuasi dan didoakan secara Islam. Pihak keluarga korban yang
dihubungi menyatakan menerima peristiwa tersebut dengan ikhlas.
Jenazah akan dipulangkan ke kampung halamannya di Grobogan, Jawa Tengah,
untuk dimakamkan sesuai adat dan tradisi keluarga. "Jasad korban akan
diantarkan malam ini oleh tim ambulans Air Hitam," kata dia.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Balai Taman Nasional Bukit Barisan
Selatan belum memberikan keterangan resmi terkait insiden tersebut. Masyarakat,
khususnya para penggarap dan petani yang beraktivitas di sekitar kawasan TNBBS,
diimbau berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi ancaman dari
satwa liar yang dilindungi di kawasan tersebut.
Kasus ini menambah daftar peristiwa interaksi antara manusia dan satwa
liar di wilayah konservasi, yang kerap terjadi akibat aktivitas perkebunan di
wilayah penyangga taman nasional di Lampung Barat, pihak berwenang diharap
segera melakukan langkah mitigasi untuk mencegah terulangnya insiden serupa.
(*)
Berita Lainnya
-
Waspada, Harimau Sumatera Terlihat Melintas di Jalan Lintas Suoh Lampung Barat
Rabu, 28 Mei 2025 -
Pelaku Usaha Kuliner Setuju Dipasang Tapping Box: Tapi Harus Adil dan Merata
Rabu, 28 Mei 2025 -
Bupati Lampung Barat: Pemasangan Tapping Box Jangan Dimaknai Negatif
Rabu, 28 Mei 2025 -
Ratusan Pelaku Usaha Kuliner Geruduk Kantor Pemkab Lambar, Tolak Pasang Tapping Box
Rabu, 28 Mei 2025