• Kamis, 22 Mei 2025

Tingkatkan Kesiapsiagaan, Lanal Lampung Gelar Latihan Penanggulangan Kebakaran

Rabu, 21 Mei 2025 - 20.41 WIB
16

Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Lampung saat menggelar latihan penanggulangan kerusakan (damage control) Peran Kebakaran. Foto: Ist.

Kupastuntas.co Bandar Lampung - Pangkalan TNI Angkatan Laut (Lanal) Lampung menggelar latihan penanggulangan kerusakan (damage control) Peran Kebakaran, untuk meningkatkan kemampuan evakuasi dan penyelamatan personel.

Kegiatan ini merupakan bagian dari Program Kerja Binopslat Triwulan II Tahun Anggaran 2025.

Latihan dilaksanakan bekerja sama dengan Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung. Tujuannya memperkuat koordinasi antar instansi dalam menghadapi situasi darurat kebakaran di lingkungan kerja.

Pasops Lanal Lampung, Mayor Laut (P) Pauzul, secara resmi membuka pelatihan yang diikuti seluruh prajurit. Ia menegaskan, latihan ini menjadi wujud keseriusan Lanal Lampung dalam meningkatkan kesiapsiagaan personel.

Pelaksanaan latihan berlangsung selama tiga hari, mulai 21 hingga 23 Mei 2025, di Komplek Kantor Satker Lanal Lampung, Jl. Yos Sudarso KM 10 Panjang, Bandar Lampung.

Metode latihan mencakup tiga tahap yaitu pengajaran teori, demonstrasi alat pemadam kebakaran, dan simulasi kering. Pendekatan ini dipilih untuk meminimalkan risiko selama pelatihan.

Danlanal Lampung, Letkol Laut (P) Krido Satriyo U, menekankan bahwa latihan ini bertujuan meningkatkan kesadaran, keterampilan, dan respons cepat prajurit dalam menangani kebakaran.

"Hal ini krusial untuk mengurangi risiko cedera dan kerusakan aset," katanya.

Letkol Krido menegaskan, setiap prajurit, baik perorangan maupun regu, harus memahami tugasnya. "Sebagai Danlanal, saya ingin memastikan tidak ada kebingungan saat insiden terjadi," lanjutnya.

Latihan juga difokuskan pada teknik evakuasi aman dan penggunaan alat pemadam kebakaran standar. Prajurit diajarkan mengidentifikasi titik api, mengendalikan penyebaran, serta menyelamatkan korban.

Evaluasi dilakukan di akhir sesi untuk memastikan materi pelatihan dipahami dengan baik. Hasilnya akan menjadi acuan peningkatan program serupa di masa mendatang.

Letkol Krido menutup dengan harapan latihan ini dapat memperkuat budaya siaga di lingkungan. "Seluruh personel harus siap menghadapi situasi darurat kapan pun," pungkasnya. (*)