• Minggu, 25 Mei 2025

BGN Sosialisasi MBG di Lampung, Fokus Tekan Gizi Buruk dan Dorong Ekonomi Lokal

Rabu, 21 Mei 2025 - 07.34 WIB
7

Acara sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung Serba Guna (GSG) Futsal Kartika, Kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung, Rabu (21/5/2025). Foto: Ist

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmawati Herdian, bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN), menyelenggarakan sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Gedung Serba Guna (GSG) Futsal Kartika, Kecamatan Teluk Betung Barat, Bandar Lampung, Rabu (21/5/2025).

Acara ini bertujuan untuk memperkenalkan dan memperluas pemahaman masyarakat mengenai pentingnya pemenuhan gizi bagi anak-anak dan ibu hamil sebagai langkah konkret menekan angka gizi buruk dan stunting.

Dengan mengusung tema “Bersama Mewujudkan Generasi Sehat Indonesia," kegiatan tersebut dihadiri oleh lebih dari 300 peserta yang merupakan warga sekitar, tokoh masyarakat, serta berbagai unsur pemerintahan. Selain Rahmawati Herdian, hadir pula Sekretaris Deputi Bidang Promosi dan Kerjasama BGN, Mochamad Halim, Camat Teluk Betung Barat Idham Basyar Syahputra, dan sejumlah tokoh masyarakat lainnya.

Dalam sambutannya, Rahmawati Herdian menegaskan bahwa program MBG bukan hanya soal pembagian makanan gratis, tetapi merupakan bagian dari strategi besar pemerintah dalam memperbaiki status gizi masyarakat Indonesia, khususnya kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil.

“Program ini sangat penting karena menyasar akar permasalahan gizi buruk dan stunting di Indonesia. Dengan memenuhi kebutuhan gizi sejak dini, kita sedang menyiapkan generasi masa depan yang lebih sehat dan cerdas, yang nantinya akan membawa kebanggaan bagi bangsa,” ujar Rahmawati Herdian.

Lebih lanjut, ia menekankan bahwa MBG tidak hanya berdampak pada kesehatan masyarakat, tetapi juga memberikan kontribusi langsung terhadap perekonomian lokal. Bahan-bahan makanan yang digunakan dalam program ini akan dibeli langsung dari petani, pengusaha lokal, hingga pelaku UMKM setempat.

“Dapur MBG kami dorong untuk bermitra dengan petani, pedagang, dan pelaku usaha di wilayah masing-masing. Artinya, program ini juga membuka peluang kerja dan mempercepat sirkulasi ekonomi lokal,” tambahnya.

Rahmawati juga menanggapi isu-isu negatif yang beredar mengenai kebersihan dan keamanan makanan dalam program ini. Ia mengajak masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum jelas kebenarannya.

“BGN memiliki sistem pengawasan yang ketat. Jangan sampai hoaks mematahkan semangat kita untuk menciptakan generasi sehat,” imbuhnya.

Senada dengan itu, Mochamad Halim dari BGN menjelaskan bahwa program MBG dirancang sebagai bagian dari langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045.

Ia menyampaikan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan peran serta masyarakat secara aktif, termasuk menjadi mitra dalam penyediaan dan pengolahan makanan bergizi.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk menjadi bagian dari dapur MBG. Dapur ini bukan hanya tempat memasak, tetapi juga pusat ekonomi rakyat, di mana bahan makanan dibeli dari petani, pengusaha lokal, dan bahkan bisa melibatkan BUMDes,” jelas Halim.

Sementara itu, Camat Teluk Betung Barat, Idham Basyar Syahputra, mengapresiasi kehadiran program MBG di wilayahnya. Ia menilai program ini akan sangat bermanfaat dalam upaya menekan angka gizi buruk serta membuka peluang ekonomi bagi warganya.

“Kami menyambut baik program MBG. Selain mendukung kesehatan masyarakat, program ini juga menggerakkan partisipasi warga dalam pelaksanaannya. Ada yang menjadi petugas dapur, pengolah bahan, hingga pendistribusi makanan,” tutur Idham. (*)