Duka Membabat Semak di Kebun, Ketika Petani Tewas Digigit Ular

Warga saat datang di rumah duka di Dusun Tanjung Makmur, Pekon Pekondoh, Kecamatan Cukuhbalak, Kabupaten Tanggamus. Foto: Sayuti/kupastuntas.co
Kupastuntas.co Tanggamus – Suasana duka menyelimuti Dusun Tanjung Makmur, Pekon Pekondoh, Kecamatan Cukuhbalak, Kabupaten Tanggamus, Senin (19/5/2025) pagi.
Sanwari (48), seorang petani yang diduga meninggal dunia akibat gigitan ular berbisa, akan dimakamkan pagi ini di pemakaman umum pekon setempat.
Sejak pagi buta, rumah duka telah dipadati oleh kerabat, tetangga, dan warga sekitar.
Kesibukan terlihat di berbagai sudut halaman rumah.
Beberapa pria terlihat menata kursi, mempersiapkan keperluan prosesi seperti keranda, tempat pemandian dan sebagainya.
Di sisi lain, kaum ibu menyiapkan hidangan sederhana untuk tamu yang terus berdatangan menyampaikan belasungkawa.
Istri korban, Siti Homsarun, tampak tabah meski jelas kesedihan membayang di wajahnya.
Ia duduk dikelilingi anggota keluarga dan sahabat dekat yang terus memberikan penguatan dan pelukan hangat.
“Insyaallah jenazah almarhum dimakamkan sekitar pukul sembilan pagi ini. Kami sekeluarga sudah ikhlas, ini sudah takdir dari Allah,” ujar Muhsinin, salah satu kerabat korban.
Sementara itu, para tetangga mengenang Sanwari sebagai sosok yang baik hati, sederhana, dan ringan tangan.
“Orangnya tak pernah banyak bicara, tapi selalu ada kalau kami butuh bantuan. Kami sangat kehilangan,” tutur Asrori, tetangga dekat korban.
Peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu siang (18/5/2025) sekitar pukul 14.30 WIB. Saat itu, Sanwari tengah membabat semak-semak di kebun miliknya.
Di tengah aktivitas itu, ia tiba-tiba merasakan sengatan di kaki kanannya.
Ia pun memanggil sang istri yang sedang berada tak jauh dari lokasi, dan mengeluhkan rasa sakit di bagian kaki.
Ia menyebut seperti ada yang menggigit, namun tak sempat melihat wujud hewan tersebut.
Tak lama berselang, korban menunjukkan gejala keracunan seperti mulut berbusa dan akhirnya tak sadarkan diri.
Korban kemudian dievakuasi oleh warga bersama aparat Polsek Cukuhbalak dan Tim Tagana ke Puskesmas Putih Doh. Namun, nyawanya tak tertolong saat tiba di fasilitas kesehatan tersebut.
Kapolsek Cukuhbalak Ipda Wahyu Fajar Dinata menyebutkan, hasil pemeriksaan medis tidak menemukan tanda kekerasan, namun terdapat bekas gigitan pada jari manis kaki kanan korban yang mengarah pada dugaan gigitan ular berbisa.
“Korban diduga kuat meninggal akibat gigitan ular. Kami telah melakukan olah TKP, pemeriksaan saksi, dan memberikan pendampingan kepada keluarga,” terang Kapolsek mewakili Kapolres Tanggamus AKBP Rahmad Sujatmiko, Senin (19/5/2025).
Kapolsek mengimbau masyarakat agar lebih waspada saat beraktivitas di kebun atau hutan.
Jika mengalami gigitan hewan yang mencurigakan, segera cari pertolongan medis secepatnya,” pesannya.
Jenazah Sanwari akan dimakamkan dengan diiringi duka mendalam dari keluarga dan warga yang kehilangan sosok petani pekerja keras dan penuh ketulusan.
Kini, semangatnya yang bersahaja akan tetap hidup di hati orang-orang yang mencintainya. (*)
Berita Lainnya
-
Identitas Mayat di Kebun Karet Pugung Tanggamus Terungkap
Senin, 19 Mei 2025 -
Sesosok Mayat Ditemukan di Kebun Karet Pugung Tanggamus
Senin, 19 Mei 2025 -
Gaji Siltap Aparatur Desa di Tanggamus Menunggak Dua Bulan, Bupati Janji Bayar Pekan Ini
Minggu, 18 Mei 2025 -
Warga Gunung Doh Tanggamus Keluhkan Ancaman Banjir, Herwan: Pemkab Segera Normalisasi Sungai Way Semoung
Sabtu, 17 Mei 2025