• Rabu, 14 Mei 2025

Pelajar Ditemukan Tewas Gantung Diri di Areal SMA Negeri 1 Bulok Tanggamus

Rabu, 14 Mei 2025 - 15.55 WIB
378

Pelajar Ditemukan Tewas Gantung Diri di Areal SMA Negeri 1 Bulok Tanggamus. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Tanggamus - Warga Pekon Sukamara, Kecamatan Bulok, Kabupaten Tanggamus, digemparkan oleh penemuan seorang remaja laki-laki berinisial CP (17) yang tewas gantung diri di area SMA Negeri 1 Bulok, Rabu (14/5/2025) pagi.

Korban pertama kali ditemukan oleh ibunya, Fitria, sekitar pukul 06.00 WIB. Sang ibu yang sejak malam sebelumnya dilanda kecemasan karena anaknya tak kunjung pulang, memutuskan kembali menyusuri sejumlah lokasi, termasuk area sekolah.

Di sanalah ia menemukan anaknya tergantung dengan tali tambang, dengan sebuah kursi kayu berada di bawah tubuh korban.

Mengetahui anaknya telah meninggal dunia, Fitria segera memanggil suaminya, Kuswanto, dan seorang warga bernama Rosidi. Mereka kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Pugung.

Kapolsek Pugung, Ipda Alfiyan Almasruri Ali, mengatakan pihaknya langsung mengerahkan tim bersama Unit Inafis Satreskrim Polres Tanggamus untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 10.00 WIB. Di TKP, korban ditemukan tergantung dengan tali tambang sepanjang kurang lebih empat meter. Sebuah kursi kayu dan sepasang sandal milik korban juga diamankan sebagai barang bukti," jelasnya mewakili Kapolres Tanggamus, AKBP Rahmad Sujatmiko.

Saat olah TKP berlangsung, cuaca pagi diguyur gerimis dan warga mulai berdatangan ke lokasi yang mendadak ramai.

Berdasarkan keterangan keluarga, sehari sebelum kejadian, Selasa, 13 Mei 2025, korban sempat dimarahi oleh orang tuanya sekitar pukul 08.00 WIB. Sejak itu, korban keluar rumah tanpa pamit dan tidak kembali hingga malam hari.

Pencarian keluarga pun berlangsung semalaman dan baru membuahkan hasil keesokan paginya dengan penemuan yang tragis.

Pemeriksaan luar terhadap jenazah dilakukan oleh dokter Puskesmas Bulok, dr. Ice Malahani. Ia memastikan korban meninggal akibat gantung diri, berdasarkan sejumlah tanda fisik.

"Ditemukan bekas jeratan tali berbentuk huruf V di leher, lidah menjulur, mata melotot, cairan keluar dari kemaluan, dan lengan korban mulai kaku. Tidak ada tanda-tanda kekerasan atau luka lain,” ujar dr. Ice.

Setelah proses identifikasi selesai, pihak keluarga menyatakan penolakan terhadap autopsi dengan menandatangani surat pernyataan resmi. Jenazah CP kemudian diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan di TPU Pekon Sukamara pada hari yang sama.

Sebagai bentuk empati, Kapolsek Pugung turut hadir di rumah duka, menyampaikan belasungkawa secara langsung, dan mengikuti salat jenazah. Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya para orang tua, untuk lebih terbuka dan peka terhadap kondisi psikologis anak-anak mereka.

"Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa masalah kesehatan mental, terutama pada remaja, tidak boleh dianggap sepele. Jika ada tanda-tanda gangguan psikologis, segera cari bantuan profesional atau laporkan ke pihak berwenang,” tegasnya.

"Atas nama Polres Tanggamus, kami turut berduka cita atas kepergian almarhum. Semoga keluarga diberi kekuatan dan ketabahan,” pungkasnya. (*)