• Rabu, 14 Mei 2025

Ngeri! Warga Desa Sripurnomo Tanggamus Diserang Buaya Saat Mandi di Sungai

Selasa, 13 Mei 2025 - 19.26 WIB
54

Sejumlah warga saat mengevakuasi korban ke rumah sakit. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Tanggamus – Maryati, seorang ibu rumah tangga asal Dusun Sukadamai, Pekon (Desa) Sripurnomo, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, menjadi korban serangan buaya saat mandi di sungai, Selasa (13/5/2025). Akibat serangan itu, ia mengalami luka parah dan patah tulang di bagian kaki.

Peristiwa mengerikan ini terjadi saat Maryati tengah mandi di sungai yang biasa digunakan warga untuk keperluan sehari-hari. Seekor buaya tiba-tiba muncul dari dalam air dan menyerangnya tanpa ampun. Jeritan Maryati memicu kepanikan warga sekitar yang kemudian bergegas memberikan pertolongan.

Suaminya, Herwandi, masih syok melihat kondisi istrinya. “Setiap hari kami biasa mandi di sungai itu. Kami tidak pernah mengira akan terjadi seperti ini. Istri saya digigit buaya, kakinya patah. Sekarang sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit besar,” ungkapnya dengan suara bergetar.

Evakuasi korban berlangsung dramatis.  Awalnya korban dilarikan ke RSUD Batin Mangunang Kotaagung untuk penanganan awal. Namun, karena kondisinya yang cukup parah, Maryati kemudian dirujuk ke RS Mitra Husada di Pringsewu. Sayangnya, rumah sakit tersebut tidak sanggup menangani kasus berat tersebut.

Kepala Pekon Sripurnomo, Ilmudin, saat dikonfirmasi, membenarkan kejadian ini. Ia menyampaikan bahwa korban kini sedang dalam perjalanan ke RSUD Abdul Moeloek di Bandar Lampung menggunakan ambulans pekon.

“Awalnya hendak dibawa ke RS Mitra Husada Pringsewu, namun pihak rumah sakit tidak sanggup menangani kondisi korban yang cukup parah, sehingga dirujuk ke RS Abdul Moeloek,” ujar Ilmudin kepada wartawan, Selasa (13/5/2025).

Kondisi Maryati hingga kini masih dalam pemantauan ketat tim medis. Proses rujukan ke rumah sakit provinsi dilakukan agar ia bisa segera mendapatkan tindakan medis lanjutan secara maksimal.

Peristiwa ini mengundang keprihatinan mendalam dari warga. Sungai yang dulunya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat kini berubah menjadi sumber ancaman. Warga mendesak pihak berwenang untuk segera turun tangan melakukan patroli, menangkap buaya yang berkeliaran, serta memasang rambu-rambu peringatan di area rawan serangan satwa liar.

Hingga berita ini diturunkan, Maryati masih menjalani perjalanan menuju RSUD Abdul Moeloek untuk mendapatkan penanganan medis secara intensif. (*)