PPATK Ungkap Ada 1 Juta Pemain Judi Online di Indonesia

Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana saat menggelar konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi
Keuangan (PPATK) mencatat ada 1.066.000 pemain judi online di Indonesia pada
Januari-Maret atau kuartal pertama 2025.
Kepala PPATK, Ivan Yustiavandana, mengatakan sekitar 71 persen pemain judi
berasal dari golongan dengan penghasilan di bawah Rp 5 juta per bulan.
“Jadi 71 persen itu adalah saudara kita yang sebenarnya penghasilannya
dibutuhkan untuk kepentingan-kepentingan lain,” kata Ivan di Gedung Bareskrim
Polri seperti dikutip dari Tempo.co, pada Kamis (8/5/2025).
Ivan mengungkapkan, secara usia, pemain terbanyak ada di rentang 20-30
tahun dengan jumlah 396 ribu orang. Disusul usia 31-40 tahun sebanyak 395 ribu
orang. Sisanya pemain dengan beragam rentang usia lainnya.
Ivan mengatakan, 1.066.000 pemain judi online itu melakukan deposit dana
sebesar Rp6 triliun pada kuartal pertama 2025. Jumlah deposit itu lebih sedikit
dari periode yang sama 2024 yakni sebesar Rp15 triliun.
PPATK juga menyebut, Provinsi Jawa Barat masih menjadi daerah dengan
transaksi judi online tertinggi di Indonesia pada Januari-Maret atau kuartal
pertama 2025.
Jawa Barat bertahan di peringkat pertama sejak 2023 lalu. Sementara itu,
Provinsi Jakarta berada di peringkat kedua, disusul Jawa Tengah, Banten, dan
Jawa Timur.
Ivan mengatakan, perputaran uang judi online pada kuartal pertama tahun
2025 yakni bulan Januari hingga Maret mencapai angka Rp47 triliun. Angka itu
disebut menurun jika dibandingkan dengan kuartal pertama tahun 2024 yang
mencapai angka Rp 90 triliun.
"Berhasil kita tekan sampai kurang dari Rp50 triliun," katanya.
Selain perputaran uang, kata Ivan, transaksi terkait judi online juga menurun
angkanya.
Data kuartal pertama tahun 2025, tercatat ada 39 juta lebih transaksi
terkait judi online dan kemungkinan akan bertambah menjadi 160 juta hingga
akhir tahun 2025. Angka itu menurun jika dibandingkan tahun 2024 dengan angka
209 juta transaksi.
"Jadi, jika kita lihat dibandingkan dengan tahun lalu, turunnya itu
jauh sekali, lebih dari 80 persen," ucap dia.
Ivan menyebut, penurunan yang terjadi merupakan wujud keseriusan pemerintah
dalam memberantas judi online.
Dia pun meminta agar kolaborasi terus ditingkatkan secara konsisten agar
Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dapat terwujud. (*)
Berita Lainnya
-
Dukung Kelancaran Pelayanan Kesehatan, PLN Lakukan Pemeliharaan Kelistrikan di RSUD Pringsewu
Kamis, 08 Mei 2025 -
DPD PDI Perjuangan Lampung Hadiri Trisakti Tourist Award di Jakarta
Kamis, 08 Mei 2025 -
DPRD Minta Dinas Kesehatan Lampung Pastikan Pengadaan Obat Berkualitas
Kamis, 08 Mei 2025 -
SPBU di Jalan Antasari Bandar Lampung Terbakar, Kerugian Ditaksir Puluhan Juta
Kamis, 08 Mei 2025