• Selasa, 06 Mei 2025

Januari-April 2025, 2.295 Orang Kunjungi Perpustakaan Daerah Lampung Barat

Selasa, 06 Mei 2025 - 14.04 WIB
66

Tampak pengunjung saat membaca buku di Perpustakaan Daerah Lampung Barat. Foto: Echa/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Minat baca masyarakat Lampung Barat menunjukkan tren peningkatan yang sangat menggembirakan. Hal ini terlihat dari lonjakan jumlah kunjungan ke Perpustakaan Umum Daerah periode Januari-April 2025 yang mencapai 2.295 kunjungan. Jumlah tersebut meningkat tajam dibandingkan periode yang sama pada tahun 2024, yang hanya mencatat 423 kunjungan.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lampung Barat, Syafarudin, mengungkapkan peningkatan ini merupakan hasil nyata dari upaya berkelanjutan pemerintah daerah dalam mendorong budaya literasi serta menghadirkan perpustakaan sebagai ruang publik yang nyaman dan fungsional.

"Alhamdulillah, terjadi peningkatan yang sangat signifikan. Dari 423 pengunjung di awal tahun 2024, kini naik menjadi 2.295 kunjungan hanya dalam empat bulan pertama tahun 2025. Ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap perpustakaan dan bahan bacaan mulai tumbuh secara positif," ujar Syafarudin saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (6/5/2025).

Menurutnya, ada beberapa faktor yang turut mendorong meningkatnya angka kunjungan tersebut. Di antaranya adalah peningkatan kualitas layanan perpustakaan, program jemput bola melalui layanan perpustakaan keliling, serta penambahan koleksi buku dan fasilitas pendukung lainnya.

“Kami terus melakukan pembenahan, baik dari sisi fasilitas gedung, pelayanan pustakawan, maupun koleksi buku. Selain itu, kami juga secara rutin menjalankan layanan perpustakaan keliling ke sekolah-sekolah dan pekon-pekon, terutama yang berada di wilayah pelosok. Tujuannya agar akses masyarakat terhadap literasi semakin merata,” jelasnya.

Ia menambahkan, kenyamanan pengunjung juga menjadi perhatian utama. Oleh karena itu, fasilitas ruangan terus dibenahi, termasuk ruang baca anak, ruang diskusi, serta ruang multimedia yang kini lebih representatif.

“Kami ingin menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang ramah bagi semua kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, hingga masyarakat umum. Mereka bisa membaca, berdiskusi, belajar, bahkan mengakses informasi digital di sini,” tambah Syafarudin.

"Untuk hari Sabtu dan Minggu tetap buka jika ada yang request untuk sekedar baca buku di lantai dua, sehingga kami tidak membatasi siapa pun kapan pun kami siap melayani masyarakat yang ingin membaca buku di perpustakaan daerah Lampung Barat," sambungnya.

Tak hanya dari sisi pelayanan dan fasilitas, keberhasilan peningkatan kunjungan ini juga ditopang oleh kolaborasi yang baik antara Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dengan berbagai pihak, seperti sekolah, komunitas literasi, dan pemerintah pekon.

“Kami menggandeng berbagai stakeholder agar literasi ini menjadi gerakan bersama. Sekolah-sekolah kita ajak untuk menggiatkan kunjungan ke perpustakaan, sementara komunitas literasi kita libatkan dalam kegiatan pelatihan, bedah buku, dan diskusi publik,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Syafarudin juga menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas), atas dukungan yang telah diberikan dalam pembangunan gedung perpustakaan daerah di Lampung Barat.

“Kami sangat berterima kasih kepada pemerintah pusat, khususnya kepada Perpusnas, yang telah memberikan perhatian besar terhadap pengembangan perpustakaan di daerah. Gedung perpustakaan yang dibangun dengan dukungan dari pusat ini menjadi tonggak penting dalam mendorong minat baca masyarakat,” ungkapnya.

Menurutnya, keberadaan gedung perpustakaan baru yang lebih representatif tidak hanya meningkatkan kenyamanan pengunjung, tetapi juga meningkatkan citra perpustakaan sebagai pusat informasi, pendidikan, dan kebudayaan lokal.

“Dengan adanya gedung yang memadai, kita bisa menggelar berbagai kegiatan literasi seperti pelatihan, seminar, hingga lomba menulis. Ini menjadi ruang tumbuh bagi masyarakat yang ingin meningkatkan kapasitas intelektualnya,” imbuhnya.

Ke depan, pihaknya akan terus mendorong peningkatan pelayanan serta menargetkan pertumbuhan kunjungan yang lebih tinggi. Ia berharap tren positif ini tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu menjadi bagian dari perubahan budaya masyarakat dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber ilmu pengetahuan.

"Kami juga menerima sumbangan atau hibah dari masyarakat ataupun organisasi lain serta lembaga lain untuk menghibahkan buku baik baru atau buku lama dan kami siap untuk mengambil dimana pun, atau diserahkan langsung kepada kami di Dinas, kami sangat terbuka untuk menambah literatur yang ada di perpustakaan Lampung Barat," ujarnya.

“Kami optimistis, jika kerja sama dan dukungan dari semua pihak terus terjalin, maka literasi di Lampung Barat akan semakin maju. Harapannya, masyarakat tidak hanya rajin datang ke perpustakaan, tapi juga menjadikan membaca sebagai bagian dari gaya hidup,” pungkas Syafarudin. (*)