Badan Gizi Nasional: Dapur MBG Tingkatkan Gizi Siswa dan Buka Peluang Kerja di Lampung

BGN dan DPR RI saat sosialisasi program MBG pada masyarakat di Graha Pattimura, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, Selasa (6/5/2025). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan Badan Gizi Nasional (BGN) tidak hanya bertujuan menekan angka stunting dan kekurangan gizi, tetapi juga membawa dampak sosial dan ekonomi yang nyata bagi masyarakat Lampung.
Staf Khusus Kepala BGN, Ary Santoso, menegaskan bahwa kehadiran program ini membuka ruang pemberdayaan masyarakat sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
"Melalui dapur MBG, masyarakat setempat dilibatkan langsung dalam pengelolaan dan pelayanan gizi. Ini bukan hanya program bantuan, tetapi sarana untuk membangun kemandirian ekonomi lokal," ujar Ary saat sosialisasi MBG di Graha Pattimura, Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung, Selasa (6/5/2025).
Inovasi utama dari program ini adalah pendirian Dapur Sehat dan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) berbasis komunitas. Dapur ini dikelola warga lokal, mulai dari produksi makanan, pengelolaan logistik, hingga pelayanan kepada penerima manfaat.
Ary menekankan, pendekatan berbasis komunitas ini mengajarkan pentingnya pola makan sehat dan menumbuhkan kesadaran gizi sejak dini.
"Ini bukan sekadar memberi makan, melainkan membangun masa depan generasi kita lewat pemahaman tentang kesehatan dan gizi," tambahnya.
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Rahmawati Herdian, yang turut hadir dalam acara tersebut, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk menyukseskan program ini hingga ke akar rumput.
"Ini bukan soal makan gratis semata, tetapi tentang menyelamatkan generasi bangsa. Kehadiran negara harus nyata dirasakan masyarakat," ujarnya.
Rahmawati juga mendorong perluasan pembangunan dapur SPPG ke daerah-daerah yang belum terjangkau.
"Kita ingin memastikan setiap anak Indonesia, di mana pun berada, punya hak yang sama untuk menikmati makanan bergizi," tandasnya.
Dengan model pemberdayaan seperti ini, Program MBG tidak hanya menjadi solusi jangka pendek untuk masalah gizi, tetapi juga investasi sosial jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat. (*)
Berita Lainnya
-
YBIL Gugat PT Bumi Persada Langgeng ke PN Tanjung Karang atas Sengketa Lahan di Kemiling
Selasa, 06 Mei 2025 -
8000 Ijazah Belum Diambil, Disdikbud Lampung Godok Rencana Diantar Langsung
Selasa, 06 Mei 2025 -
Pansus Tata Niaga Singkong Ancam Sanksi Tegas Perusahaan Langgar Instruksi Gubernur
Selasa, 06 Mei 2025 -
Gubernur Mirza: Pabrik Singkong Tutup Meminta Waktu untuk Penyesuaian
Selasa, 06 Mei 2025