• Sabtu, 03 Mei 2025

Enam Pelajar Wakil Kota Metro Ikut Seleksi Paskibraka Tingkat Provinsi Lampung

Jumat, 02 Mei 2025 - 20.11 WIB
98

Wali Kota Metro, H. Bambang Iman Santoso saat melepas Enam Capaska Asal Metro. Foto: Arby/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Wali Kota Metro, Bambang Iman Santoso, secara resmi melepas enam anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka untuk mengikuti seleksi Paskibraka tingkat Provinsi Lampung di Rumah Dinas Walikota Metro, Jum'at (2/5/2025).

Bambang menyebut, pelepasan itu menjadi simbol penyerahan amanah kepada generasi muda yang akan membawa panji kehormatan daerah ke level yang lebih tinggi.

Dari data yang dihimpun Kupastuntas.co, Enam Paskibraka terpilih itu adalah Arma Putransyah, Jovi Seraf Yanuar Siburian, Zaky Fauzan Dani, Zaria Risti Rofina, Wayan Davina Ziena Setifany, dan Fatihah Aida. 

Mereka akan berkompetisi dalam seleksi di Bandarlampung pada 5–8 Mei 2025, bersaing dengan puluhan wakil terbaik dari seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Lampung.

Wali Kota Bambang Iman Santoso dalam sambutannya mengungkapkan kebanggaan mendalam. Namun di balik pujian itu, terselip tekanan dan ekspektasi besar. 

“Keenam Capaska ini merupakan siswa-siswi terpilih yang akan mewakili Kota Metro di tingkat provinsi dan nasional. Saya yakin semua sudah dipersiapkan dengan baik. Mudah-mudahan nanti Capaska ini bisa terpilih menjadi Paskibraka tingkat Provinsi Lampung dan juga nasional,” kata dia.

Bambang tidak hanya mengirimkan semangat, tapi juga mengingatkan tentang pentingnya konsistensi dan kerja keras. 

"Tidak boleh lengah, adek-adek harus tetap latihan. Hanya dengan latihan semua bisa sempurna dan terpilih,” paparnya.

Pernyataan tersebut menunjukkan kesadaran akan kerasnya kompetisi, bahwa sekadar lolos tingkat kota belum menjamin posisi di level yang lebih tinggi.

Di balik acara pelepasan yang penuh optimisme, tersimpan proses panjang dan ketat yang dilalui para Capaska. Ketua Panitia Seleksi Paskibraka Kota Metro, Bangkit Haryo Utomo, didampingi Kaban Kesbangpol Kota Metro, Rosita menuturkan bahwa seleksi sudah dimulai sejak Januari 2025. 

“Seleksi dilakukan bertahap, mulai dari administrasi, kesehatan, postur tubuh, hingga wawancara. Dari puluhan peserta, hanya enam yang memenuhi kriteria. Mereka benar-benar disaring dari banyak aspek, tidak hanya fisik tapi juga kemampuan mental dan intelektual,” jelasnya.

Hal ini menunjukkan betapa seleksi Capaska bukan hanya soal seragam dan baris-berbaris. Ada tuntutan integritas, disiplin, hingga kapasitas kepemimpinan yang menjadi fondasi. 

Ia juga menambahkan bahwa keenam Capaska telah menjalani pelatihan intensif selama dua minggu sebagai persiapan menghadapi seleksi provinsi.

“Selama dua minggu terakhir, mereka digembleng mulai dari teknik peraturan baris-berbaris, ketahanan fisik, hingga wawasan kebangsaan. Kami ingin mereka tidak hanya kuat secara fisik, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam soal nilai-nilai Pancasila dan semangat nasionalisme,” tambahnya.

Sorotan tajam muncul dari dinamika pembinaan Capaska di daerah. Dalam beberapa tahun terakhir, kritik sering diarahkan pada minimnya dukungan jangka panjang bagi alumni Paskibraka. 

Dalam konteks ini, pelepasan enam Capaska asal Metro bukan hanya tentang keberangkatan, tetapi juga tentang komitmen pemerintah daerah untuk mendukung keberlanjutan pengembangan mereka sebagai calon pemimpin bangsa. (*)