• Rabu, 30 April 2025

Pemprov Lampung Bentuk Satgas Mitigasi dan Pengendalian Banjir

Rabu, 30 April 2025 - 17.37 WIB
33

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat dimintai keterangan, Rabu (30/4/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggelar rapat koordinasi penanganan darurat bencana hidrometeorologi yang berlangsung di ruang rapat utama kantor Gubernur Lampung, Rabu (30/4/2025).

Rapat koordinasi tersebut mengundang beberapa instansi vertikal hingga kepala daerah seperti Walikota Bandar Lampung, Walikota Metro, Bupati Pesawaran, Pringsewu, Lampung Timur dan Lampung Selatan.

Saat dimintai keterangan, Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, jika dalam rapat tersebut disepakati jika Pemprov Lampung akan membentuk satgas mitigasi pengendalian banjir di Lampung.

"Kita berkolaborasi dengan pemerintah Kota Bandar Lampung, Lampung Selatan, Pesawaran dan instansi vertikal seperti BBWS, BPJN, Danrem, BPN, Kepolisian. Kita akan membentuk satgas mitigasi dan pengendalian banjir di Lampung kedepan," kata Mirza.

Mirza mengatakan jika satgas tersebut akan bekerja secepatnya dan pada, Senin (5/5/2025) mendatang akan dilakukan reboisasi pada lokasi bekas tambang ilegal yang ada di Kota Bandar Lampung.

"Senin mulai keruk-keruk, kemudian Senin mulai tanam pohon atau reboisasi. Ada tiga gunung bekas tambang ilegal yang sudah disita dan ini akan kita rapihkan semuanya," imbuhnya.

Selain itu ia juga meminta kepada Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana, untuk segera melakukan penertiban terhadap bangunan ilegal yang berdiri diatas saluran air.

"Saya menginstruksikan bu wali agar segera merapikan saluran air yang tadinya 2 meter jadi 30 senti. Warga disana juga agar segera disosialisasikan untuk segera dipindahkan," kata dia.

Ia juga mengatakan jika terdapat beberapa titik saluran drainase yang ditemukan menjadi salah satu penyebab banjir dan hal tersebut harus segera dilakukan penanganan.

"Tadi juga ditemukan beberapa titik yang menyebabkan banjir dan ini tidak akan ditemukan kalau tidak bareng-bareng. Banjir ini bukan hanya kesalahan pemerintah bukan hanya kesalahan masyarakat tapi ini adalah kesalahan kita semua," tuturnya.

Sementara itu untuk di Kabupaten Pringsewu dan Lampung Selatan ia mengatakan jika terdapat beberapa tanggung yang jebol. Sementara di Pesawaran banyak ditemukan hutan yang gundul.

"Pringsewu kita lihat tanggul jebol maka ini segera dibuat perencanaan untuk penanggulangannya. Kemudian di Pesawaran permasalahan hutan gundul di Lampung Selatan ada 29 titik tanggul jebol," jelasnya.

Sementara itu Walikota Bandar Lampung, Eva Dwiana mengatakan, jika pihaknya sejak sebulan lalu telah melakukan penertiban terhadap bangunan liar yang berada diatas saluran air.

"Penertiban sudah kita lakukan dari sebulan lalu dan insyaallah kalau pak gubernur sudah menginstruksikan begini walaupun ada warga yang agak keras nanti camat akan turun kembali. Ini bukan intruksi walikota saja tapi instruksi gubernur," kata dia.

Eva mengatakan jika setidaknya terdapat 400 bangunan liar yang berada diatas aliran air dan 30 bangunan telah dilakukan penertiban.

"Sekitar 400-an dan sampai saat ini ada sekitar 30 rumah yang sudah kita tertibkan. Kita juga perbaiki langsung, misal diatas drainase ada bangunan dapur ini kita buat didalam kita rapihkan lagi," jelasnya. (*)