Tingkatkan Kompetensi Guru, SMAN 1 Metro Hadirkan Pakar Nasional

Narasumber Khristiyono Prahoro Sakti, yang juga merupakan seorang praktisi pendidikan nasional, trainer, penulis aktif, sekaligus konsultan pendidikan asal Jakarta, saat mengisi materi In House Training (IHT) di SMA Negeri 1 Kota Metro. Foto: Arby/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Metro - Dalam upaya meningkatkan profesionalisme dan kompetensi guru dalam menghadapi dinamika kebijakan pendidikan nasional, SMA Negeri 1 Metro menggelar In House Training (IHT) bertajuk Pembelajaran Deep Learning dalam Kurikulum Merdeka, Selasa (29/4/2025).
Kegiatan yang berlangsung di ruang konferensi SMAN 1 Metro ini diikuti oleh seluruh guru dari sekolah tersebut, serta perwakilan guru dari sejumlah SMA di Kota Metro dan Bandar Lampung, dengan total peserta mencapai 61 orang.
Kepala SMAN 1 Metro, M. Kholid, dalam keterangannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut merupakan bagian dari langkah strategis sekolah untuk meningkatkan pemahaman para pendidik terhadap arah baru kebijakan pendidikan pasca pergantian Menteri Pendidikan.
Fokus utama pelatihan ini adalah bagaimana guru dapat menerapkan pendekatan deep learning secara efektif dalam Kurikulum Merdeka.
"Target dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman guru dalam memahami perkembangan kebijakan bidang pendidikan, khususnya pasca pergantian menteri yang mengungkap tentang pentingnya pembelajaran deep learning,” kata Kholid, Selasa (29/4/2025).
M. Kholid menegaskan bahwa IHT ini menjadi bagian dari upaya jangka panjang sekolah dalam membina guru untuk terus berkembang secara profesional.
"Ini merupakan bentuk nyata peningkatan kompetensi guru dalam pengembangan profesionalisme, terutama bagaimana meningkatkan mutu layanan pembelajaran di kelas dalam kerangka Kurikulum Merdeka,” ujarnya.
Ia juga menerangkan bahwa kegiatan tersebut bukan merupakan pelatihan yang terakhir. SMAN 1 Metro berkomitmen untuk terus menghadirkan ruang-ruang pembelajaran bagi guru dalam menghadapi transformasi pendidikan nasional.
"Kami percaya, peningkatan kualitas guru akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa. Karenanya, investasi terbesar kami adalah pada kompetensi pendidik,” pungkasnya.
Sebagai bentuk keseriusan, pihak sekolah menghadirkan narasumber nasional, yaitu Khristiyono Prahoro Sakti. Narasumber tersebut merupakan seorang praktisi pendidikan nasional, trainer, penulis aktif, sekaligus konsultan pendidikan asal Jakarta.
Dalam paparannya, Khristiyono menyampaikan bahwa deep learning bukan sekadar pendekatan pembelajaran mendalam, tetapi juga mencakup transformasi mindset guru dalam mengelola kelas, membangun interaksi bermakna, dan menumbuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi pada siswa.
"Deep learning adalah proses belajar yang tidak hanya berorientasi pada hasil, tetapi lebih kepada pengalaman belajar siswa yang autentik, reflektif, dan aplikatif,” ungkap Khristiyono saat memulai sesi pelatihannya.
Materi yang disampaikan mencakup penguatan filosofi pendidikan Kurikulum Merdeka, strategi pembelajaran diferensiasi, pendekatan berbasis proyek atau Project-Based Learning, serta cara menyusun modul ajar dan asesmen diagnostik yang adaptif terhadap kebutuhan siswa.
Para peserta juga diajak terlibat dalam simulasi pengajaran berbasis case method dan inquiry learning. Antusiasme peserta terlihat tinggi sepanjang sesi pelatihan.
Guru-guru tidak hanya mendengarkan materi secara pasif, tetapi juga aktif berdiskusi, melakukan refleksi praktik mengajar, dan menyusun rencana tindak lanjut implementasi deep learning di kelas masing-masing. (*)
Berita Lainnya
-
Pasca Aksi Boikot, Puluhan Truk Sampah Kembali Beroperasi di TPAS Karangrejo Metro
Selasa, 29 April 2025 -
Peringati Hari Kartini, Srikandi PLN Tunjukkan Aksi Tangguh dalam Simulasi Pemadam Kebakaran
Senin, 28 April 2025 -
Polisi Gelar Patroli Blue Light Cegah Kriminalitas dan Laka Lantas di Kota Metro
Minggu, 27 April 2025 -
Tanpa Pers yang Kuat, Metro Bisa Tersesat, Oleh: Arby Pratama
Minggu, 27 April 2025