• Selasa, 29 April 2025

1.914 Siswa di Lampung Mengulang Kelas, Thomas: Punishment Bagi Anak Malas Belajar

Selasa, 29 April 2025 - 08.11 WIB
33

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico. Foto: Dok.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 1.914 siswa mulai SD/MI, SMP/MTs hingga SMA/SMK di Provinsi Lampung mengulang kelas atau tidak naik kelas selama tahun 2024. Siswa sekolah dasar (SD) paling banyak mengulang kelas.

Data tersebut diambil dari Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui website data.dikdasmen.go.id, pada Senin (28/4/2025).

Berdasarkan data itu, siswa SD/MI mengulang kelas ada sebanyak 1.480 siswa. Berdasarkan tingkatan, siswa mengulang di kelas I sebanyak 584 siswa, kelas II 346 siswa, kelas III 196 siswa, kelas IV 216 siswa, kelas V 134 siswa dan kelas VI ada 4 siswa.

Jumlah siswa SD/MI paling banyak mengulang kelas berada di Kabupaten Lampung Tengah dengan jumlah 241 siswa. Sedangkan yang paling sedikit di Kota Metro hanya 1 siswa.

Sementara untuk jumlah siswa SMP/MTs mengulang kelas sebanyak 272 siswa. Adapun siswa yang mengulang di kelas VII sebanyak 124 siswa, kelas VIII  ada 130 siswa dan kelas IX ada 18 siswa.

Siswa SMP/MTs paling banyak mengulang kelas berada di Kota Bandar Lampung berjumlah 58 siswa. Sedangkan di Kabupaten Pesisir Barat tidak ada siswa yang mengulang kelas.

Pada jenjang SMA/MA, siswa yang mengulang kelas berjumlah 61 siswa, diantaranya mengulang kelas X ada 45 siswa, dan kelas XI ada 16 siswa. Daerah dengan siswa SMA/MA mengulang kelas terbanyak di Kabupaten Way Kanan sebanyak 20 siswa. Sedangkan di Kabupaten Lampung Barat, Pringsewu, Mesuji, dan Pesisir Barat, tidak ada siswa mengulang kelas.

Untuk jenjang SMK, siswa yang mengulang kelas berjumlah 101 siswa, diantaranya mengulang kelas X ada 56 siswa, dan kelas XI ada 45 siswa.

Siswa mengulang kelas SMK di Kota Bandar Lampung merupakan yang terbanyak dengan 22 siswa. Sementara di Kabupaten Lampung Barat tidak ada siswa yang mengulang kelas.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Lampung, Thomas Amirico, mengatakan bahwa mengulang kelas tersebut diberlakukan untuk anak yang malas belajar.

"Ini kalau tidak diterapkan, anak yang malas tetap naik kelas sehingga mesti harus ada koreksi. Kalau dia benar-benar anak yang malas gak mau belajar masa dipaksa naik kelas," kata Thomas, pada Senin (28/4/2025).

Thomas mengungkapkan, jika anak malas belajar tetap naik kelas, maka hal tersebut akan membuat anak tersebut tidak memiliki semangat untuk belajar dan menjadi contoh buruk untuk yang lain.

"Walaupun ya sedih juga, tapi kalau kita coba akomodir semua akhirnya anak-anak malas itu tambah gak mau belajar. Jadi ya harus ada punishment, juga jadi aspek itulah yang kita pikirkan," ungkapnya.

Thomas menjelaskan, anak yang mengulang kelas diharapkan dapat lebih matang baik secara  fisik maupun emosional dan dapat mengurangi stres dalam upaya untuk mengikuti pelajaran.

"Kalau kita toleransi akhirnya orang tidak lagi berpikir untuk belajar. Dia mau belajar atau tidak tetap naik, maka ini juga sebagai pembelajaran yang lebih matang kedepannya," kata dia.

Thomas mengingatkan bahwa orang tua juga memiliki peran penting dalam mencegah anak agar tidak mengulang kelas dengan memberikan dukungan penuh, termasuk dalam belajar dan memastikan anak memiliki lingkungan belajar yang kondusif di rumah.

Sementara itu, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bandar Lampung, Mulyadi, mengatakan sebanyak 58 siswa jenjang SMP di Bandar Lampung tercatat harus mengulang kelas pada tahun ajaran 2024 lalu.

Mulyadi menerangkan, data ini menunjukkan bahwa angka siswa yang mengulang kelas hanya sekitar 0,12 persen dibandingkan dengan total jumlah siswa SMP yang mencapai lebih dari 45.309 orang.

“Siswa-siswa yang mengulang kelas tersebut tersebar di beberapa sekolah. Penyebab utama karena ketidakhadiran yang tinggi serta ketidakmampuan memenuhi kriteria akademik yang ditetapkan untuk kenaikan kelas,” kata Mulyadi, Senin (28/4/2025).

Ia mengungkapkan, berdasarkan hasil rapat dewan guru menunjukkan para siswa itu memang harus mengulang kelas agar tidak tertinggal materi pembelajaran.

Menurut Mulyadi, Disdikbud Bandar Lampung tidak tinggal diam menghadapi permasalahan ini. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan melakukan pendekatan kepada orang tua siswa.

"Melalui pendekatan ini, pihak sekolah berupaya agar orang tua lebih terlibat dalam proses pendidikan anak dengan mengawasi serta memotivasi mereka untuk lebih rajin belajar dan rutin hadir di sekolah, " jelasnya.

Namun demikian, lanjut dia, upaya tersebut tidak selalu berjalan mulus. Mulyadi mengungkapkan, masih ada sejumlah kendala yang dihadapi di lapangan. Salah satunya adalah rendahnya kepedulian sebagian orang tua terhadap pendidikan anak-anak mereka.

“Kondisi ini menyebabkan siswa menjadi kurang termotivasi dan bersikap masa bodoh terhadap sekolah. Di sisi lain, ada pula siswa yang belum menyadari pentingnya pendidikan bagi masa depan mereka,” paparnya.

Ia mengaku terus mengimbau kepada orang tua agar lebih memperhatikan pendidikan anak-anaknya. Karena keberhasilan pendidikan tidak hanya bergantung pada sekolah, tapi juga dukungan dari keluarga. (*)

Berita ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, edisi Selasa 29 April 2025, dengan judul “1.914 Siswa di Lampung Mengulang Kelas”