• Senin, 28 April 2025

Program MBG Dinilai Positif, IDI Lampung Minta Pemerintah Evaluasi Usai Insiden Keracunan

Minggu, 27 April 2025 - 14.44 WIB
31

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Lampung, dr Josi Harnos. Foto: Ist.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Lampung, dr Josi Harnos menyampaikan, program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah dijalankan pemerintah merupakan langkah positif dalam upaya meningkatkan kualitas gizi anak-anak Indonesia.

Meskipun begitu, pada prakteknya di lapangan masih ditemukan sejumlah kendala yang harus menjadi perhatian dan dievaluasi.

"Saya memandang upaya dari Pak Presiden melalui program MBG ini sebagai sebuah langkah yang baik. Walaupun saat ini pelaksanaannya belum serentak di semua daerah, dan saya sendiri belum mengetahui apakah sudah tepat sasaran atau belum karena saya tidak memonitor secara langsung, namun secara umum program ini bagus," ujar dr Josi, saat dikonfirmasi, Minggu (27/4/2025).

Ia menilai, dengan adanya pemberian makanan bergizi, diharapkan kualitas belajar anak-anak di sekolah dapat meningkat. 

"Tujuannya jelas, memberikan gizi yang sehat dan baik supaya proses belajar anak-anak bisa lebih optimal," tambahnya.

Baca juga : Komisi V DPRD Lampung: Rekrutmen Mitra Dapur Makan Bergizi Gratis Harus Dipermudah

Terkait insiden keracunan makanan yang terjadi di salah satu lokasi pelaksanaan program MBG di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. dr Josi menyarankan agar pemerintah segera melakukan evaluasi menyeluruh.

"Walaupun ada kejadian keracunan kemarin, ya silakan dievaluasi saja. Karena tidak semua peserta MBG mengalami keracunan, maka hal tersebut harus diperbaiki supaya ke depan bisa lebih aman dan tidak terulang lagi," tegasnya.

dr Josi juga menekankan bahwa program MBG tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi siswa, tetapi juga berdampak positif terhadap sektor lain, khususnya pertanian.

Bahan pangan yang digunakan dalam program MBG sebagian besar dibeli dari petani lokal, sehingga program ini juga membantu meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kalau dilihat lebih luas, MBG ini bukan hanya sekadar memberi makan saja. Tapi ada sektor pertanian yang terdorong, karena bahan-bahan makanannya dibeli dari petani lokal. Artinya ini semua baik dan harus terus didukung," ujarnya.

Sebagai organisasi profesi, IDI Provinsi Lampung, kata dr Josi, pihaknya mendukung penuh program-program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Namun ia mengingatkan pentingnya pemerataan distribusi program MBG, khususnya untuk daerah-daerah terpencil.

"Kami IDI mendukung penuh apapun itu kalau tujuannya positif. Tidak ada kontradiksi apapun. Tapi kami berharap pemberian MBG ini dilakukan secara lebih merata, terutama diprioritaskan ke sekolah-sekolah yang berada di daerah yang jauh atau terisolir dari perkotaan, dibandingkan di sekolah-sekolah besar di pusat kota," tutupnya. (*)