• Sabtu, 26 April 2025

918 Mahasiswa ITERA Diwisuda, Richard Arya Jadi Lulusan Terbaik Siap Lanjut S2 ke Australia

Sabtu, 26 April 2025 - 15.16 WIB
26

Rektor ITERA, I Nyoman Pugeg Aryantha (tengah) saat memberikan keterangan kepada awak media usai acara wisuda. Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 918 mahasiswa resmi menyandang gelar sarjana dan magister dalam Wisuda ke-21 Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Sabtu (26/4/2025).

Rektor ITERA, I Nyoman Pugeg Aryantha, menyampaikan sejak wisuda pertama pada 2016 hingga wisuda ke-21 ini, ITERA telah meluluskan sebanyak 9.311 orang sarjana teknik dan sains, serta magister.

"Wisudawan 918 kali ini terdiri dari 173 lulusan Fakultas Sains, 277 lulusan Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan, dan 468 lulusan Fakultas Teknologi Industri, " terangnya.

Rektor berpesan kepada seluruh wisudawan untuk tidak takut bermimpi besar dan terus berkontribusi bagi negeri.

“Dunia kini terbuka lebar. Jika ada kesempatan untuk belajar, bekerja, dan berkarya di luar negeri, ambillah! Tapi ingat, sejauh apapun melangkah, jangan lupakan tanah air. Jadilah maslahat bagi bangsa,” pungkasnya.

Salah satu sosok yang mencuri perhatian pada wisuda kali ini adalah Richard Arya Winarta, mahasiswa Program Studi Teknik Informatika dari Fakultas Teknologi Industri. Richard dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dengan perolehan IPK 3,86 di usia 22 tahun.

Lulusan asal Bandar Lampung ini menyatakan kesiapannya untuk melanjutkan studi S2 di luar negeri. Ia berencana mengambil program Master of Information Technology di University of Melbourne, Australia dan tengah mempersiapkan persyaratan seperti esai, CV, serta skor TOEFL 587 untuk mendaftar beasiswa Australia Awards.

“Setelah lulus nanti, saya berkomitmen untuk kembali ke Lampung dan mengaplikasikan ilmu saya, terutama untuk mendukung pengembangan sektor pertanian,” ujar Richard.

Anak dari seorang Ayah Wirausaha dan Ibu Rumah Tangga itu mengaku, pilihannya untuk mengambil bidang teknologi informasi bukan hanya sekadar mengikuti tren semata.

"Melainkan karena saya percaya bahwa digitalisasi dapat menjadi solusi untuk berbagai tantangan sektor pertanian di Lampung maupun di Indonesia," tandasnya. (*)