Program kolaboratif Jadi Komitmen Pemprov Lampung dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme

Program kolaboratif Jadi Komitmen Pemprov Lampung dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Terorisme. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, M. Firsada, menyampaikan apresiasi terhadap penyelenggaraan Forum Group Discussion (FGD) bertajuk diskusi buku 'Anak Negeri di Pusaran Konflik Suriah' dan pemutaran film dokumenter 'Road to Resilience'.
Kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran komunitas serta memperkuat kolaborasi para pemangku kepentingan dalam lima pilar penanggulangan terorisme: Repatriasi, Rehabilitasi, Relokasi, Reintegrasi, dan Resiliensi (5R) ini digelar di Meeting Room Hotel Batiqa, Bandar Lampung, pada Jumat 25 April 2025.
Dalam sambutannya, M. Firsada memaparkan latar belakang sejarah terorisme di Provinsi Lampung dan kaitannya dengan jaringan terorisme di Jawa Tengah dan Jawa Barat.
Pemerintah Provinsi Lampung komitmen dalam upaya pencegahan dan penanggulangan terorisme melalui berbagai program kolaboratif yang melibatkan masyarakat, aparat keamanan, serta lembaga-lembaga terkait, baik dari unsur pemerintah daerah, pusat, maupun sektor swasta.
Menurutnya, Pemprov Lampung terus berupaya melakukan pencegahan melalui pendekatan holistik yang melibatkan seluruh elemen masyarakat.
"Kita harus bersinergi untuk mengubah pemahaman ideologi yang telah terpapar radikalisme. Ini bukan tugas yang mudah, namun harus kita lakukan bersama," tegas Firsada.
FGD tersebut turut menghadirkan Dr. Noor Huda Ismail (Visiting Fellow RSIS, NTU), Direktur Ruang Ngobrol, yang memaparkan pentingnya Strategic Communication in FTF-Related Issues dalam menyampaikan pesan antiterorisme secara efektif kepada masyarakat.
Kasubdit Kerja Sama Multilateral Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Weti Jaswiyati, dalam paparannya menyampaikan bahwa ancaman terorisme global saat ini berkembang secara dinamis dengan munculnya fenomena Foreign Terrorist Fighters (FTF).
Fenomena ini telah mengubah lanskap terorisme global dan berdampak langsung terhadap Indonesia, terbukti dengan adanya sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang berangkat ke wilayah konflik akibat paparan ideologi radikal transnasional.
Menyadari ancaman tersebut, Pemerintah Provinsi Lampung senantiasa mendukung program-program pemerintah pusat melalui kerja sama dan kolaborasi lintas sektor. Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan edukasi serta membangun ketahanan masyarakat terhadap pengaruh ideologi terorisme.
Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan Densus 88 Antiteror, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Lampung, Senen Mustakim, serta berbagai elemen strategis yang terlibat dalam upaya pencegahan terorisme di Provinsi Lampung. (*)
Berita Lainnya
-
Disdikbud Lampung Beberkan Alasan Belum Semua Sekolah Dapat Progam MBG
Jumat, 25 April 2025 -
Rektor Universitas Teknokrat Inisiasi Salat Jumat Perdana di Masjid Al Hijrah Kota Baru
Jumat, 25 April 2025 -
Mulai 2026, Pemkot Bandar Lampung Bayarkan BPJS Ketenagakerjaan ASN
Jumat, 25 April 2025 -
Gubernur Mirza Rolling 59 Pejabat Eselon III, Berikut Daftarnya
Jumat, 25 April 2025