• Rabu, 23 April 2025

Pasca Banjir, Warga Panjang Mulai Diserang Gatal-gatal dan Kutu Air

Rabu, 23 April 2025 - 15.37 WIB
25

Sejumlah warga Panjang mulai mengeluhkan gangguan kesehatan usai dilanda banjir. Foto: Paulina/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pasca banjir lumpur yang melanda kawasan pemukiman di Jalan Bahari, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung, banyak warga mulai mengalami gangguan kesehatan seperti gatal-gatal, kutu air, dan kelelahan fisik. Banjir lumpur yang terjadi beberapa hari lalu ini menyisakan dampak kesehatan yang cukup serius bagi masyarakat setempat.

Muryanti (64), mengaku kelelahan setelah mengangkat barang-barang rumah selama proses evakuasi dan pembersihan. "Badannya sakit semua. Terutama kaki karena terkena kutu air, terus tubuh juga pegal-pegal, kadang keram karena kecapean," ungkapnya.

Nila (37) juga mengeluhkan kondisi serupa. Ia menyebutkan banyak warga, terutama anak-anak, mengalami gatal-gatal setelah terpapar air banjir yang bercampur lumpur. Ia sendiri menderita gatal-gatal dan kutu air. "Banyak anak-anak kecil pada gatal-gatal kena air lumpur. Ada juga yang batuk-pilek karena cuaca. Saya sendiri kena gatal dan kutu air," ujarnya.

Sementara itu, Putri (30) mengaku mengalami gatal-gatal dan kelelahan akibat banjir yang parah kali ini. “Sudah tiga hari ini bersih-bersih rumah terus, capek banget. Badan jadi gampang gatal karena air lumpur,” tuturnya.

Putri juga menambahkan bahwa banjir kali ini membawa lumpur yang pekat dan merupakan yang terparah yang pernah dialami warga. "Padahal biasanya cuma semata kaki, tapi sekarang air masuk rumah langsung besar. Ini baru pertama kalinya separah ini," katanya. "Kalau biasanya airnya deras tapi bening, sekarang bercampur lumpur. Mungkin ini kiriman dari arah gunung," tambahnya.

Meski banjir telah surut, warga masih berjibaku membersihkan lumpur yang tersisa. “Ini hari ketiga saja masih belum selesai bersih-bersihnya,” tambah Putri.

Sebagai respons awal, RSUD Dr. H. Abdoel Moeloek sempat membuka posko kesehatan di SDN 2 Panjang Utara sejak hari pertama banjir. “Kemarin poskonya ada tiga orang dari rumah sakit. Tapi hari ini sudah tidak ada lagi,” ujar Nila.

Petugas kesehatan dari pemerintah juga turut memeriksa kondisi warga. “Saya sudah dapat obat dan diperiksa. Ada yang cek darah sama tensi juga,” kata Muryanti.

Palang Merah Indonesia (PMI) pun memberikan bantuan air bersih karena pompa air milik warga rusak. “Kita minum biasanya pakai air pompa. Tapi kemarin dapat bantuan air dari PMI,” jelas Nila.

Bantuan makanan juga dibagikan tiga kali sehari. Putri menyampaikan bahwa bantuan tersebut sangat membantu, terutama bagi warga yang mengontrak rumah di kawasan tersebut. (*)