• Rabu, 23 April 2025

Dapur Umum Pemprov Lampung Diserbu Warga Panjang Korban Banjir

Rabu, 23 April 2025 - 14.30 WIB
17

Warga serbu dapur umum Pemprov Lampung yang berada di di Jalan Bahari, Panjang Utara, Bandar Lampung, Rabu (23/4/2025). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Lampung mendirikan dapur umum di Jalan Bahari, Panjang Utara, Bandar Lampung.

Kepala BPBD Provinsi Lampung, Rudy Sjawal Sugiarto mengatakan, jika dapur umum tersebut dibuka guna memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak bencana banjir pada, Senin (21/4/2025) kemarin.

"BPBD Provinsi Lampung bekerjasama dengan PMI mulai kemarin melakukan kegiatan dapur umum di sekitar Jalan Bahari, Kelurahan Panjang Utara yang merupakan daerah terdampak paling parah," kata dia saat dimintai keterangan, Rabu (23/4/2025).

Rudy mengatakan jika pada hari pertama dibuka pihaknya menyiapkan 1.500 hingga 2.000 nasi bungkus dan disambut antusias oleh masyarakat setempat.

"Hari pertama kita siapkan 1.500 sampai 2.000 nasi bungkus dan dilanjutkan hari ini. Insyaallah sampai besok kita berikan dukungan kepada warga terdampak yang jumlah nya ribuan di wilayah Panjang Utara," sambungnya.

Menurutnya, masyarakat setempat sangat antusias mendapatkan nasi bungkus tersebut karena banyak peralatan dapur yang rusak karena terdampak banjir.

"Animo masyarakat sangat tinggi karena mereka sedang membersihan rumah dan mereka tidak masak. Sehingga kita dukung dengan dapur lapangan kita juga beri dukungan air bersih," jelasnya.

Menurut Rudy bahan makanan yang digunakan memasak berasal dari buffer stok BPBD Lampung dan dibantu oleh masyarakat yang memberikan bantuan.

"Ini untuk bahan mentahnya dari logistik buffer stok kemudian ada sumbangan dari masyarakat yang peduli dengan musibah banjir. Sehari kita masak dua kali dari siang sampai malam," imbuhnya.

Menurutnya untuk kondisi dilapangan saat ini banjir sudah surut dan sudah tidak ada genangan. Masyarakat tengah melakukan proses pembersihan tempat tinggal yang terdampak.

"Kondisi dilapangan sekarang masih tahap pembersihan. Kalau genangan sudah selesai sisa material lumpur dan sampah-sampah yang masih banyak berserakan dilokasi kejadian," jelasnya.

Ia mengungkapkan jika bencana banjir tidak hanya terjadi di Bandar Lampung namun juga didaerah lainnya seperti Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus dan Pringsewu.

"Sementara ini kita fokus di Bandar Lampung karena jumlah terdampak lebih banyak dan ada tiga korban meninggal dunia. Kalau didaerah lain memang laporan sedikit terlambat tapi kita siap dengan buffer stok kita," imbuhnya.

Selain itu pihaknya juga telah melaporkan kepada BNPB dan BNPB akan memberikan pendampingan serta penguatan kepada korban banjir.

"Kita laporkan ke BNPB dan pusat akan hadir memberikan pendampingan dan penguatan terhadap penanggulangan bencana. Kita sampai April ini status nya masih siaga bencana," katanya.

Sementara itu Kepala Lingkungan 3, Kamal mengucapkan terimakasih kepada pemerintah Provinsi Lampung maupun Pemkot Bandar Lampung yang sudah siaga memberikan bantuan kepada warga.

"Terimakasih kepada pemerintah yang sudah cukup sigap membantu warga. Dapur umum juga sangat membantu karena semua peralatan dapur pada rusak bahkan ada yang terbawa arus," katanya.

Ia mengatakan pada Senin 21 April kemarin rumahnya terdampak banjir setinggi pinggang orang dewasa dan saat ini bertahap mulai dilakukan pembersihan.

"Kemarin banjirnya setinggi pinggang, sekarang mulai bersih-bersih tapi ya belum semua. Di dalam masih banyak lumpur jadi ya bertahap aja bersihin nya," kata dia.

Pada kesempatan tersebut ia juga berharap agar pemerintah dapat memperbaiki saluran drainase sehingga ketika hujan tiba tidak lagi terjadi banjir.

"Harapannya ya saluran drainase nya dibenerin karena kalau hujan air gak lagi masuk ke drainase tapi dia udah tumpah ke jalan," katanya. (*)