Viral Video Pengusaha Gabah Curhat di Medsos Kena Pungli di Pelabuhan Bakauheni

Nukilan gambar pria mengunggah kritikan terhadap pungli yang dilakukan oleh oknum di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Viral seorang pengusaha gabah
mengunggah kritikan di media sosial (Medsos) terkait dugaan pungutan liar
(Pungli) oleh oknum tak bertanggung jawab di Pelabuhan Bakauheni, Lampung
Selatan.
Video berdurasi 5 menit 48 detik itu, menampilkan seorang pengusaha mengaku berasal dari Kabupaten Lampung Timur mengungkapkan keresahan mewakili
para petani yang diduga terkena pungli.
Video yang diunggah ulang oleh akun Facebook bernama @Armand Syah sudah
sehari lamanya, telah ditonton sebanyak 4 ribu kali, mendapat 56 tanda suka, 74
kali dikirim ulang, dan 22 komentar netijen.
Pria berkacamata itu, menyebut nama Presiden Republik Indonesia Prabowo
Subianto untuk turun tangan menyelesaikan permasalahan gabah petani dan pungli
oleh oknum.
"Melaporkan untuk bapak Presiden Prabowo atau siapapun yang
berkepentingan, untuk menyelesaikan masalah yang terjadi saat ini di wilayah
kami khususnya di daerah Lampung Timur," buka Pria dalam video.
"Yang mana harga gabah pembeliannya jauh dari HPP yang ditetapkan
oleh pemerintah, itu satu. Di satu sisi, petani juga tidak akan mampu menjual
langsung ke Bulog karena sudah ada pemain-pemain Bulog yang terjun ke
lapangan," sambungnya.
"Tetapi pembeliannya jauh sekali dari harga HPP yang ditetapkan
pemerintah. Bukan hanya itu saja yang terjadi saat ini yang dikeluhkan oleh
para petani. Yang mana pelaku usaha juga terkena imbasnya apa itu pungutan liar
yang terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan," keluh Pria itu.
"Untuk muat gabah dibawa ke seberang itu dikenakan tarif pungli
sebesar Rp300 ribu sampai Rp400 ribu minimal Rp200 ribu untuk 1 unit colt
diesel atau kurang lebih 10 ton gabah," timpalnya.
"Untuk muatan mobil Fuso itu dikenakan tarif pungli Rp600 ribu
sampai Rp700 ribu. Kenapa kita protes dalam hal ini, karena dampak yang
ditimbulkan akibat pungli tersebut adalah petani, akhirnya pembelian ke petani
ditekan lagi untuk biaya pungli," urainya.
"Saya sebagai warga negara Indonesia kelahiran Lampung Timur yang
saat ini domisili saya di Pemalang, Jawa Tengah, merasa risih merasa muak
dengan kelakuan oknum-oknum biadab yang mencari celah keuntungan pribadi,"
kritiknya.
"Mereka mengatasnamakan aturan dari pemerintah, katanya gabah
Lampung nggak boleh nyebrang bull shit omong kosong. Karena yang terjadi di
lapangan Bulog Lampung itu tidak mampu menampung hasil gabah petani di seluruh
wilayah Lampung," jelasnya.
"Mau tidak mau kami selaku pelaku usaha pasti akan membawa gabah itu
keluar Lampung khususnya di Pulau Jawa, dan di Pulau Jawa pun gabah-gabah
Lampung keperluannya juga untuk mengisi gudang-gudang Bulog," kata dia.
"Untuk oknum-oknum bejat bajing*n yang mengatasnamakan aturan
pemerintah, maka saya sebagai pelaku usaha dan mewakili petani sangat keberatan
dan hentikan tindakan-tindakan liar kalian," ujar pria tersebut.
"Untuk aparat penegak hukum khususnya aparat kepolisian, DPRD, DPR,
pemangku kebijakan baik itu Gubernur, Bupati, bahkan saya minta kepada Presiden
Prabowo Subianto yang terhormat sebagai prajurit TNI yang sudah melanglang
buana dan reputasinya sudah tidak perlu diperhitungkan lagi sikat dan basmi
oknum-oknum biadab dan bejat seperti ini. Karena sangat-sangat merugikan
petani, saya muak melihat kelakuan oknum-oknum tersebut merusak citra merugikan
petani," pintanya.
"Lha wong harga gabah tidak bisa terpenuhi ditambah pungli ini
namanya apa kalau nggak dancuk mau jadi apa negara kita, rakyat yang seharusnya
mendapatkan haknya tapi di dzolimi. Sungguh miris dan biadab perbuatan
kalian," tegas si pria.
Pria didalam video juga mempermasalahkan jika sudah puluhan tahun gabah
petani tidak pernah ada masalah. Dimana, gabah petani dari Lampung yang diseberangkan
ke Jawa, Kalimantan, hingga Papua tidak pernah ada masalah.
"Ndak ada pungli-punglian. Karena apa, ketika gabah itu keluar dari
Lampung menandakan di Lampung sudah tidak dapat menampung itu logika sederhana.
Sebagai pelaku usaha tentunya kita inginnya jualnya di Lampung saja lebih cepat
perputaran uangnya, tetapi karena sudah tidak menampung dan harganya tidak
sesuai maka dibawalah ke Pulau Jawa," ulas si pria.
Dirinya juga meminta Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal untuk turut
menyelesaikan permasalahan dugaan pungli di Pelabuhan Bakauheni tersebut.
"Kalau butuh saksi saya sudah menyiapkan saksi 5-10 orang siap, saksi korban dari kebiadaban pungli yang dilakukan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Terimakasih semoga didengar dan bermanfaat untuk rakyat kecil khususnya petani," tutupnya.
Sementara, General Manager (GM) ASDP Bakauheni, Syamsudin menegaskan, pihaknya tidak mentolerir tindakan pungli di area pelabuhan.
"Pungli kami tidak toleransi," balas GM.
Syamsudin menyatakan, dirinya akan langsung menindaklanjuti jika benar terjadi dugaan pungli apalagi dilakukan oleh oknum pegawai ASDP.
"Kalau itu orang ASDP, kami tindaklanjuti," sebut GM.
Syamsudin menghimbau, para calon pengguna jasa penyeberangan yakni mobil angkutan untuk tidak ragu melapor ke petugas jika melihat kejadian pungli.
"Sebaiknya lapor kepada petugas," pinta GM.
Terkait dugaan pungli terhadap mobil muatan gabah yang dikeluhkan di media sosial, Syamsudin menambahkan, pihaknya tidak melakukan pemeriksaan terhadap isi muatan kendaraan.
"Kapan kejadiannya. Karena untuk muatan kita ASDP tidak tahu muatan gabah apa bukan. Dan, kita tidak periksa muatan diatas kendaraan," pungkasnya.
Saat dikonfirmasi terkait dugaan pungli oleh oknum terhadap kendaraan
pengangkut gabah yang akan menyeberang ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan
Bakauheni, Kapolres Lampung Selatan AKBP Yusriandi Yusrin menjawab, "Nanti
kita dalami," singkat Kapolres, Selasa (22/4/2025). (*)
Berita Lainnya
-
Anggota DPRD Lamsel Tersangka Dugaan Ijazah Palsu Jadi Tahanan Kota
Rabu, 30 April 2025 -
Breaking News! Tersangka Kasus Ijazah Palsu Anggota DPRD Lamsel Dilimpahkan ke Kejari
Rabu, 30 April 2025 -
Seorang Remaja Kepergok Curi Kotak Amal di Masjid Agung Kalianda
Rabu, 30 April 2025 -
Perkara Dugaan Korupsi, Kejari Bakal Kembali Periksa Mantan Kepala Bulog Lamsel
Selasa, 29 April 2025