• Jumat, 25 April 2025

Jihan Nurlela Ancam Tindak Tegas Tambang Ilegal Penyebab Banjir

Selasa, 22 April 2025 - 08.31 WIB
90

Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung akan melakukan normalisasi terhadap saluran air dan juga drainase disejumlah wilayah yang rawan terjadi bencana banjir. Tak terkecuali menindak tegas tambang ilegal penyebab banjir.

Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela mengatakan, jika pihaknya terus berkomitmen untuk memperbaiki sumber-sumber penyebab banjir di wilayah Bandar Lampung, termasuk aktivitas tambang ilegal.

"Di Bandar Lampung kami akan menindak tegas sumber-sumber penyebab banjir termasuk aktivitas tambang ilegal yang ini mempercepat kerusakan lingkungan dan sedimentasi saluran air," kata dia saat dimintai keterangan, Selasa (22/4/2025).

Jihan mengatakan jika bencana banjir yang terjadi di Kelurahan Panjang, Kota Bandar Lampung pada, Senin (21/4) dini hari akibat drainase yang tidak berfungsi.

"Banjir terjadi akibat curah hujan tinggi yang turun sejak pukul 03.00 WIB selain itu diperparah oleh fenomena pasang air laut dan kondisi drainase yang tidak mampu menahan volume air," kata dia.

Menurutnya bencana banjir menjadi peringatan yang serius terhadap lemahnya infrastruktur pengendalian banjir di wilayah perkotaan, serta dampak buruk dari eksploitasi lingkungan yang tak terkendali.

"Tambang-tambang ilegal yang membuang limbah pasirnya ke aliran air mempercepat sedimentasi dan penyumbatan. Beberapa titik yang terindikasi sudah kami tutup. Ini harus dihentikan permanen," tegas Jihan.

Ia menjelaskan jika Pemprov Lampung saat ini terus mempercepat program normalisasi saluran air dan drainase di kawasan rawan banjir.

Pendekatan yang digunakan tidak lagi bersifat reaktif dan sektoral, tetapi berbasis lintas organisasi perangkat daerah (OPD) dan kolaboratif dengan pemerintah kabupaten/kota.

"Kami sudah perintahkan seluruh OPD teknis untuk membuat pemetaan sistem drainase dan penanganan permanen. Tidak bisa lagi hanya tanggap darurat tetapi ini harus tanggap penyebab," ujarnya.

Selain itu, Pemprov Lampung juga menyoroti pentingnya edukasi kebencanaan dan peringatan dini kepada masyarakat.

"Banjir ini terjadi saat sebagian besar warga tengah tertidur. Sehingga ini menunjukkan perlunya peningkatan sistem informasi publik dan kesiapsiagaan komunitas," sambungnya.

Jihan juga menjelaskan jika satuan pendidikan di Kota Bandar Lampung juga ada yang terdampak bencana banjir. Sehingga ia meminta kepada  Dinas Pendidikan untuk menyiapkan skenario pembelajaran dari rumah sementara waktu.

"Kita fokus dulu pada keselamatan warga. Kalau perlu, sekolah diliburkan 2 hingga 3 hari sambil menunggu kondisi benar-benar aman. Tapi anak-anak tetap belajar dari rumah,” katanya.

Menurutnya untuk penanganan pasca-banjir saat ini tengah berjalan serempak dengan pengerahan alat berat, personel teknis, relawan, serta unsur TNI dan Polri.

"Pemprov juga membuka kanal aduan cepat bagi warga yang terdampak, khususnya untuk pelaporan titik-titik genangan dan hambatan aliran air," tutupnya. (*)