75 Persen Kolam Kecil di Dinas Perikanan Mesuji Rusak, Induk Ikan Tak Lagi Produktif

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mesuji, Riprianto, saat diwawancarai di ruangannya, Selasa (22/4/2025). Foto: Rio/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Mesuji – Sebanyak
75 persen kolam di Balai Benih Ikan (BBI) Dinas Perikanan Kabupaten Mesuji
mengalami kerusakan, sementara indukan ikan yang tersedia dinilai sudah tidak
lagi produktif akibat usia yang telah melewati masa ideal pemijahan.
Hal itu
disampaikan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Mesuji, Riprianto, saat
diwawancarai Kupastuntas.co, Selasa (22/4/2025).
"Iya,
karena ada efisiensi, belanja modal akhirnya dihapus. Potensi pengadaan indukan
ikan pun tidak bisa terealisasi. Padahal sebelumnya sudah kami anggarkan, namun
dicoret," ungkap Riprianto.
Ia
menjelaskan bahwa saat ini kondisi indukan ikan di Balai Benih Ikan (BBI) Dinas
Perikanan Mesuji sudah tidak lagi produktif, mengingat usia induk yang telah
mencapai lebih dari empat tahun.
"Kalau
terus dipertahankan, indukan lama ini sudah tidak produktif lagi karena usianya
sudah empat tahun bahkan lebih," jelasnya.
Adapun
jumlah indukan ikan yang ada saat ini sebanyak 663 ekor, terdiri dari enam
jenis ikan, yaitu lele, patin, gabus, baung, jelawat, dan nila.
Berikut
rincian jumlah indukan:
- Lele: 21 ekor (7 betina, 14 jantan)
- Patin: 25 ekor (10 jantan, 15
betina)
- Gabus: 156 ekor (75 jantan, 81
betina)
- Baung: 30 ekor (12 jantan, 18
betina)
- Jelawat: 31 ekor (11 jantan, 20
betina)
- Nila: 400 ekor (150 jantan, 250
betina)
Selain itu,
jumlah pegawai di BBI saat ini hanya lima orang, yang terdiri dari dua PNS, dua
tenaga honorer teknis, dan satu honorer non teknis. Meski minim personel, Dinas
Perikanan menargetkan PAD tahun 2025 sebesar Rp25 juta.
"Tahun
2024, target PAD sebesar Rp15 juta bisa kami lampaui. Tahun ini targetnya Rp25
juta, dan sampai hari ini sudah masuk Rp6 juta," kata Riprianto.
"Kami berharap tenaga kerja bisa ditambah lima orang lagi, lahan
diperluas, dan sarana pendukung lainnya ditingkatkan agar hasilnya lebih
optimal," imbuhnya.
Tak hanya
itu, kondisi fisik kolam juga menjadi kendala. Dari total kolam yang ada,
sebagian besar mengalami kerusakan.
"Kolam
kecil sebanyak 30 unit, dengan kondisi 75 persen rusak. Kolam besar ada 5 unit
dalam kondisi baik, kolam tandon 1 unit juga baik, dan kolam sedang sebanyak 10
unit dengan kondisi 50 persen rusak. Selain itu, kantor juga mengalami
kebocoran," bebernya. (*)
Berita Lainnya
-
Mobil Grand Max Tabrak Truk di Jalintim Mesuji Timur, Satu Tewas
Selasa, 13 Mei 2025 -
Kades di Mesuji Kendarai Ambulans Tabrak Pemotor
Senin, 12 Mei 2025 -
Kasus Sodomi Siswa di Mesuji, Mensos: Pelaku Harus Dihukum Berat dan Korban Harus Dilindungi
Senin, 12 Mei 2025 -
Tabrakan Maut Vario VS Byson di Desa Mulya Agung Mesuji, Satu Orang Tewas
Sabtu, 10 Mei 2025