• Senin, 21 April 2025

Ribuan Rumah Terendam Banjir, Eva Dwiana: Saluran Tersumbat, Kami Akan Kolaborasi dengan Pelindo

Senin, 21 April 2025 - 14.14 WIB
29

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, saat meninjau lokasi banjir di Kecamatan Panjang, Senin (21/4/2025). Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung Hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung sejak Senin dini hari (21/4/2025) menyebabkan banjir di sejumlah wilayah. Kecamatan Panjang menjadi daerah terdampak paling parah, dengan lebih dari 1.000 rumah warga terendam air.

Wali Kota Bandar Lampung, Eva Dwiana, mengatakan bahwa salah satu penyebab utama banjir adalah saluran air yang tersumbat dan tertutup oleh bangunan, termasuk yang berada di kawasan Pelindo.

"Biasanya tidak separah ini. Banyak gorong-gorong yang sudah tertutup bangunan, bahkan ada rumah di atasnya. Kami akan berkoordinasi dengan Pelindo agar jalur air bisa dibuka dan air segera surut," kata Eva saat meninjau lokasi banjir.

Dalam peristiwa ini, tercatat tiga warga meninggal dunia. Dua korban meninggal akibat air pasang yang mendadak masuk ke dalam rumah, sementara satu korban lainnya tertimpa lemari saat banjir terjadi.

"Alhamdulillah, para korban sudah dievakuasi bersama Kapolres dan Dandim," tambahnya.

Pemerintah Kota Bandar Lampung telah menyalurkan bantuan darurat kepada warga terdampak, seperti nasi bungkus, beras, dan air mineral, khususnya di wilayah Panjang.

"Rumah yang terdampak sekitar 1.000 unit. Kami sudah salurkan bantuan makanan dan air minum," ujar Eva.

Lebih lanjut, Pemkot berencana memperbaiki gorong-gorong yang tersumbat, membenahi rumah warga yang roboh, serta mendorong pembangunan bendungan di wilayah Pesawaran dan Lampung Selatan untuk mencegah banjir berulang.

"Saat ini kami belum mendirikan posko karena masih menunggu koordinasi dengan Pelindo. Kalau jalur air sudah terbuka, banjir akan lebih cepat surut," jelasnya.

Terkait bangunan liar di bantaran sungai, Eva menegaskan akan dilakukan penertiban jika terbukti menghambat aliran air.

"Kalau memang menghalangi jalur air, akan kita tertibkan. Tapi kalau tidak mengganggu, tidak akan kami bongkar," tegasnya. (*)