• Senin, 21 April 2025

Pemprov Lampung-Pelindo Tingkatkan Konektivitas Logistik dan Ekonomi Daerah

Senin, 21 April 2025 - 16.26 WIB
81

Pertemuan Gubernur Lampung PT. Pelindo yang berlangsung di ruang rapat Gubernur Lampung, Senin (21/4/2025). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menggelar pertemuan dengan PT. Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo di ruang kerja Gubernur Lampung, Senin (21/4/2025).

Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Lampung, Bambang Sumbogo mengatakan, terdapat beberapa point yang dibahas dalam pertemuan tersebut guna meningkatkan konektivitas logistik.

"Kita akselerasi program-program yang ada di Pelindo. Kita bersinergi agar Lampung bisa lebih bagus. Dukungan infrastruktur juga semakin bagus dengan hadirnya jalan tol, ini membuat ekonomi Lampung jadi bisa tumbuh," kata Bambang.

Selain itu, turut dibahas pula penguatan konektivitas darat melalui dukungan terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) berupa koneksi Jalan Tol Lematang–Panjang yang diharapkan memperlancar arus transportasi barang dari kawasan industri menuju pelabuhan.

"Termasuk rencana pembangunan jalan tol yang menghubungkan Lematang - Panjang terus dibahas. BUMD milik Pemprov Lampung juga harus ikut berkontribusi terkait dengan optimalisasi pelabuhan dan pengembangan yang lain," lanjutnya.

Menurutnya, dengan optimalisasi tersebut Pelabuhan Panjang diharapkan menjadi pelabuhan andalan yang ada di wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

"Kita lihat beberapa pelabuhan di Sumbagsel seperti Bengkulu dan Sumsel relatif dangkal dan gangguan alam nya cukup banyak. Dan yang satu-satunya bagus ya di Panjang dan ini trip nya tidak hanya antar pulau tapi antar negara bahkan Eropa juga," sambungnya.

Sekretaris Jenderal DPW Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Provinsi Lampung, Ahmad Jares Mogni mengatakan, pihaknya mengapresiasi kepedulian Pemprov Lampung terkait dengan hambatan yang selama ini dihadapi.

Menurutnya, dengan rencana dibukanya kran impor akan memberikan banyak dampak positif bagi Provinsi Lampung. Baik dari sisi pelabuhan maupun dari sisi pengusaha. 

"Dengan dibukanya kran impor dampaknya akan sangat positif untuk Lampung. Dari sisi pelabuhan tentu nya keadaan distribusi impor barang yang masuk ke Lampung melalui kontainer keuntungan bagi shipping line di Panjang ini kami memperoleh MT kontainer," kata dia.

Menurutnya, kondisi di lapangan saat ini tidak seimbang antara ekspor dan impor. Dimana lebih banyak ekspor sehingga untuk menyiasati nya pihak shipping line mengirim kontainer kosong sehingga menimbulkan biaya tambahan.

"Dari sisi pengusaha, selama ini pengusaha kesulitan untuk mendapatkan produk penunjang. Misal karung goni untuk impor kopi itu di bea cukai larinya ke tekstil sementara kita tidak boleh impor tekstil," kata dia.

Sementara itu, Direktur PT Trans Lampung Utama, Husni Thamrin mengatakan, pihaknya sangat membuka diri untuk turut serta mengembangkan Pelabuhan Panjang.

"Kami sangat membuka diri untuk penugasan pengembangan pelabuhan dan Optimalisasi Kerjasama yg sdh Terjalin selama ini tentunya kita ingin di BUMD Provinsi lampung dpt menjadi window investment Lampung sehingga banyak investasi yang masuk dan akhirnya pusat ekonomi baru terwujud, perputaran ekonomi yang besar dan lapangan pekerjaan baru," katanya.

Menurutnya, selama ini pihaknya sudah melakukan berbagai inovasi seperti Kerjasama investasi kapal penyeberangan jenis roro dari Bakauheni ke Merak dan sebaliknya.

"Yang penting regulasi nya mendukung karena kita anak usaha dari BUMD Provinsi Lampung khususnya di Bidang Perhubungan dan Transportasi," tutupnya. (*)