• Senin, 21 April 2025

Lampung Masuk Lima Terbanyak Nasional Penyaluran Bansos, 64.271 KK Terima PKH Selama Sepuluh Tahun Lebih

Senin, 21 April 2025 - 11.29 WIB
18

Menteri Sosial Saifullah Yusuf memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi 2025 secara daring, Senin (21/4/2025). Foto: Erik/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Lampung masuk lima provinsi penerima bantuan sosial terbanyak secara nasional dengan jumlah penerima program keluarga harapan (PKH) 420.899 keluarga penerima manfaat (KPM), bantuan sembako 635.387 KPM, dan penerima bantuan iuran 3.828.537 KPM.

Data tersebut dipaparkan oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf pada rapat koordinasi pengendalian inflasi 2025 secara daring, Senin (21/4/2025).

“Memang sebagaian besar sebaran penerima bantuan sosial berada di Pulau Jawa,” ungkap Gus Ipul –sapaan akrab Saifullah Yusuf-.

Ia juga mengungkapkan, setelah pensasarannya diperjelas, terdapat cukup banyak KPM yang menerima bantuan sosial di atas sepuluh tahun.

Di Provinsi Lampung sendiri terdapat 64.271 KPM yang menerima PKH di atas sepuluh tahun, 215.207 KPM menerima PKH enam sampai sepuluh tahun, dan 135.853 KPM menerima PKH selama lima tahun.  

“Kita akan evaluasi paling tidak setiap lima tahun KPM dievaluasi supaya mereka cepat lebih berdaya,” katanya.

Gus Ipul menyampaikan hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah (Pemda) yakni, pemda harus merujuk pada data tunggal yang sama, yaitu Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

“Mekanisme sedang disusun oleh Bappenas, Kemensos melalui bersama BPS telah melakukan ground check yang hasilnya akan dijadikan dasar pemberian bantuan tahap dua,” jelas dia.

Selanjutnya Gus Ipul mendorong gubernur, bupati, dan walikota untuk menjamin kualitas data melalui verifikasi pemutakhiran data; aktif dalam mengupdate data kependudukan (meninggal, pindah, dan lain-lain); Mendukung perbaikan data penerima bansos dengan mengeluarkan yang eror.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Lampung, jumlah penduduk miskin di Provinsi Lampung pada Maret 2024 sebanyak 941,23 ribu orang, menurun 29,4 ribu orang terhadap Maret 2023 dan menurun 54,36 ribu orang terhadap September 2022.

Persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2024 sebanyak sebesar 8,18 persen, dibandingkan Maret 2023 meningkat sebesar 0,16 persen atau 11,1 ribu orang, dari 232,96 ribu orang menjadi 244,04 ribu orang.

Sementara, persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2024 sebesar 11,97 persen, menurun dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 0,68 persen atau 40,5 ribu orang, dari 737,71 ribu orang menjadi 697,19 ribu. (*)