• Rabu, 14 Mei 2025

Bandar Lampung Kembali Dikepung Banjir, Rumah Terendam hingga Tiga Nyawa Melayang

Senin, 21 April 2025 - 09.06 WIB
773

Penampakan komplek perumahan di Bandar Lampung kebanjiran. Foto: Ist

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Hujan deras yang mengguyur Kota Bandar Lampung sejak Senin (21/4/2025) dini hari hingga pagi hari mengakibatkan sejumlah wilayah terendam banjir, salah satu banjir terparah hingga menelan korban di Kecamatan Panjang.

Curah hujan tinggi yang tak kunjung reda membuat air meluap ke pemukiman warga. Ketinggian air bervariasi di beberapa titik.

Iswanto, salah satu warga Kampung Selirit, Kelurahan Panjang Utara, Kecamatan Panjang, mengungkapkan bahwa rumah orang tuanya turut terendam banjir. Bahkan, nyawa keluarganya nyaris terancam akibat derasnya arus.

"Emak saya hampir keseret arus banjir dan adik saya kesetrum karena listrik belum dipadamkan. Untung saja mereka selamat," kata Iswanto.

Air meluap hingga kedalam rumah, sehingga barang-barang elektronik, kursi dan lainnya terendam.

Selain itu, Direktur Eksekutif Yayasan Konservasi Way Seputih (YKWS) Febrilia Ekawati menyampaikan, kantornya yang berada di sekitar wilayah Sepang Jaya, Kota Sepang dan Labuhan dalam ikut kebanjiran.

"Iya air meluap ini hingga ke kantor banjir, " katanya.

Ia juga menyampaikan, banjir yang terjadi berulang kali seharusnya dapat memicu kesadaran seluruh masyarakat untuk bersama-sama bergotong royong membersihkan saluran air, tidak membuang sampah sembarangan.

"Karena kalau kita amati bersama saat terjadi banjir itu pasti banyak sampah yang menumpuk di setiap saluran air," jelasnya.

Selain itu perlu adanya inisiatif bersama dari masyarakat untuk mulai membuat biopori dan resapan agar dapat mengurangi genangan.

Karena jelasnya, persoalan banjir adalah persoalan bersama, Pemerintah Provinsi maupun kota juga tentunya harus memprioritaskan pembangunan untuk penanganan dan pencegahan terjadinya banjir, dan pembangunan yang berkelanjutan untuk lingkungan.

"Kita tidak ingin bencana ini terus terjadi, karena bukan hanya kerugian materil tetapi juga berdampak pada psikologis dan kesehatan masyarakat," ucapnya.

Bencana kali ini juga tidak hanya menyebabkan kerusakan material, tetapi juga menelan korban jiwa. Data sementara mencatat tiga orang warga Kecamatan Panjang meninggal dunia akibat banjir.

Korban pertama diketahui bernama Piyan (15 tahun) dan korban kedua adalah Diding (45 tahun). Sementara korban ketiga, Kunawati (59 tahun), ditemukan meninggal dunia di dalam rumahnya yang berlokasi di Jalan Bahari, Kampung Selirit, RT 006, Kelurahan Panjang Utara. (*)