Kupastuntas.co, Metro - Aksi pencurian kendaraan bermotor (Curanmor) kembali mengusik ketenangan warga Kota Metro. Kali ini satu unit sepeda motor milik penghuni Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Kelurahan Iringmulyo, Kecamatan Metro Timur, raib digondol kawanan pencuri.

Peristiwa itu terjadi pada Kamis (17/4/2025) dini hari. Ironisnya, aksi kawanan maling tersebut terjadi di area parkir Gedung B, yang sejatinya merupakan area hunian masyarakat berpenghasilan rendah dan harusnya memiliki pengawasan ekstra.

Aksi pencurian itu terekam jelas dalam rekaman kamera pengawas (CCTV) yang terpasang di sekitar lokasi kejadian.

Berdasarkan video berdurasi 6 menit 48 detik yang diperoleh awak media, dua orang pria yang diduga pelaku terlihat tiba di lokasi kejadian sekitar pukul 03:21 WIB dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat warna merah.

Sayangnya, nomor polisi kendaraan pelaku tidak dapat diidentifikasi dengan jelas dari rekaman tersebut. Kedua pria itu terlihat beraksi dengan tenang dan terorganisir.

Satu orang pelaku yang berperawakan gemuk tampak mengenakan topi, kemeja berlengan panjang, dan celana pendek berwarna gelap. Sementara rekannya yang berpostur tinggi dan kurus memakai celana panjang serta menutupi kepala dengan tudung dari kaus berjenis hoodie.

Kedua terduga pelaku sempat mondar-mandir di sekitar area parkir, mengamati situasi, sebelum akhirnya melakukan aksi pencurian motor.

Dugaan kuat, kedua pelaku telah merencanakan aksi ini secara matang. Hanya dalam tempo kurang dari tujuh menit, pelaku berhasil membawa kabur sepeda motor korban, sebuah Honda Beat warna biru-hitam dengan nomor polisi BE 2950 ZU.

Korban diketahui bernama Wati Puryeni, seorang pedagang di kawasan Samber Park yang tinggal menetap di Gedung B Rusunawa Metro. Saat diwawancarai, Wati mengaku kaget dan kecewa atas peristiwa yang dialaminya. Ia menyadari motor satu-satunya itu hilang saat hendak bersiap berangkat berdagang.

“Entah, satu Rusunawa ini enggak ada yang tahu kejadiannya, karena mungkin malingnya itu maling di waktu orang pada lelap tidur. Kalau tetangga di sini termasuk saya, enggak ada yang ngenalin pelaku, mungkin memang bukan orang Metro ya, entah juga. Tolong, Pak,” kata Wati, saat dikonfirmasi awak media, Kamis (17/4/2025).

Ia menambahkan, peristiwa ini belum sempat dilaporkannya ke pihak kepolisian karena harus pulang ke kampung halamannya di Kabupaten Tanggamus untuk urusan keluarga yang mendesak. Meski begitu, Wati sangat berharap agar aparat penegak hukum dapat segera menindaklanjuti kejadian ini.

“Motor itu cuma satu-satunya, untuk anak saya kuliah, untuk saya jualan, untuk ke sana-ke sini. Semoga pak polisi bisa melacak pelaku dan saya sangat berharap motor itu kembali,” ucapnya.

Aksi ini sontak membuat resah warga Rusunawa, apalagi dengan kondisi keamanan lingkungan yang dinilai masih minim pengawasan, khususnya pada jam-jam rawan. Beberapa penghuni mengaku baru mengetahui kejadian tersebut dari grup WhatsApp penghuni setelah pagi hari.

Sejauh ini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian setempat. Warga berharap agar kejadian ini segera diusut tuntas dan menjadi perhatian serius Pemerintah Kota Metro, termasuk dalam hal peningkatan sistem keamanan di permukiman padat penduduk seperti Rusunawa.

Kejadian ini menjadi pengingat bahwa Kota Metro, yang selama ini dikenal sebagai kota yang relatif aman dan nyaman, tidak sepenuhnya steril dari aksi kriminalitas. Apalagi, ini bukan kali pertama kasus pencurian kendaraan bermotor terjadi di lingkungan permukiman warga.

Warga berharap kepolisian dan pemerintah daerah dapat bergerak cepat dan bukan hanya menindak pelaku, tetapi juga melakukan evaluasi dan pengetatan sistem keamanan lingkungan. Jangan sampai, ketenangan yang selama ini menjadi kebanggaan warga Metro, terkikis habis oleh maraknya aksi kejahatan yang makin berani. (*)