• Sabtu, 19 April 2025

Pohon Tumbang Dominasi Bencana Alam di Lambar Sejak Awal Tahun 2025

Kamis, 17 April 2025 - 17.09 WIB
19

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lampung Barat Padang Priyo Utomo. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat terjadi sebanyak 7 kasus bencana alam yang terjadi di Bumi Sekala Bekhak selama Januari-pertengahan April 2025.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Lampung Barat Padang Priyo Utomo mengatakan bencana alam yang terjadi sepanjang awal tahun 2025 di dominasi bencana pohon tumbang yang tersebar di sejumlah wilayah di Bumi Beguai Jejama Sai Betik.

"Mayoritas bencana alam tersebut terjadi pada bulan Januari 2025 dimana ada sebanyak 5 kasus pohon tumbang yang terjadi di Jalan Nasional Lintas Liwa-Krui," kata dia melalui sambungan WhatsApp, Kamis (17/4/2025).

"Lalu 1 kasus tanah longsor terjadi di Jalan penghubung Pekon Kagungan dan Sukabanjar, Kecamatan Lumbok Seminung, dan terakhir 14 April kemarin pohon tumbang dan tanah longsor terjadi di Jalan Lintas penghubung Kecamatan, Sumber Jaya- Kebun Tebu," sambungnya.

Ia mengatakan dalam 7 insiden pohon tumbang tersebut tidak ada korban jiwa, namun ada 1 rumah warga yang terdampak yang berada di Jalan Nasional Lintas Liwa - Gunung Kemala Krui, Pekon  Kubu Perahu, Kecamatan Balik Bukit.

"Kemudian tanah longsor di Jalan penghubung Pekon Kagungan dan Sukabanjar, Kecamatan Lumbok Seminung juga berdampak terhadap lahan warga seluas 1 Hektare, sedangkan untuk korban jiwa tidak ada," imbuhnya.

Padang menyampaikan bahwa curah hujan yang tinggi dalam beberapa waktu terakhir dapat memicu bencana seperti tanah longsor, banjir, serta pohon tumbang, terutama di daerah perbukitan dan dataran tinggi.

“Masyarakat yang tinggal di wilayah rawan diharapkan lebih waspada, terutama saat terjadi hujan lebat yang berlangsung dalam durasi panjang. Kami juga mengimbau warga segera melapor jika melihat tanda-tanda potensi bencana," ujarnya.

BPBD juga telah menyiagakan tim reaksi cepat dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah kecamatan dan desa untuk memastikan penanganan cepat apabila terjadi bencana, warga juga diminta untuk tidak melakukan aktivitas di sekitar lereng curam saat hujan deras.

"Serta memastikan saluran air di sekitar lingkungan rumah tidak tersumbat guna mencegah banjir. BPBD berharap masyarakat dapat lebih siap dan sigap dalam menghadapi potensi bencana, demi keselamatan bersama," pungkasnya. (*)