• Minggu, 20 April 2025

Pengeluaran Rata-rata Setiap Rumah Tangga di Lampung Tahun 2024 Sebesar Rp115,79 Juta

Selasa, 15 April 2025 - 11.42 WIB
30

Pengeluaran Rata-rata Setiap Rumah Tangga di Lampung Tahun 2024 Sebesar Rp115,79 Juta. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pada tahun 2024, secara umum setiap rumah tangga di Provinsi Lampung menghabiskan dana sekitar Rp115,79 juta setahun untuk membiayai konsumsi baik dalam bentuk makanan maupun bukan makanan.

Dada Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung tersebut disampaikan oleh Kepala BPS setempat, Ahmadriswan Nasution, dalam publikasi produk domestik regional bruto menurut pengeluaran Provinsi Lampung tahun 2020-2024, yang dikutip pada Selasa (15/4/2025).

Ahmadriswan mengungkapkan, selama periode 2020-2024, rata-rata konsumsi per rumah tangga terus meningkat dari tahun ke tahun. Dimana pada tahun 2020 pengeluaran per rumah tangga sebesar Rp 87,61 juta, meningkat di tahun selanjutnya yakni Rp90,10 juta (2021), Rp98,24 juta (2022), Rp107,11 juta (2023), dan Rp115,79 juta (2024).

“Pada tahun 2024 secara nominal terjadi peningkatan rata-rata konsumsi rumah tangga, bahkan nilainya tertinggi di sepanjang periode 2020–2024,” ujar dia.      

Ia mengungkapkan, peningkatan konsumsi rumah tangga di tahun 2024 lebih dipengaruhi oleh meningkatnya harga-harga dan pemulihan level konsumsi masyarakat belum sepenuhnya normal seperti kondisi sebelum pandemi Covid-19.

“Pada tahun 2020 total konsumsi rumah tangga mengalami kontraksi sebesar 1,62 persen akibat pandemi Covid-19, namun di tahun berikutnya berangsur tumbuh yakni 1,68 persen (2021); 4,74 persen (2022); 5,15 persen (2023); dan 4,84 persen (2024),” jelasnya.

Lebih lanjut Ahmadriswan menyampaikan, secara rata-rata dari tahun 2020– 2024, nampak pada struktur konsumsi akhir rumah tangga Lampung, bahwa konsumsi makanan lebih tinggi dibandingkan konsumsi bukan makanan. 

“Proporsi untuk makanan pada masing-masing tahun mencapai 54,35 persen (2020); 54,48 persen (2021); 55,83 persen (2022); 56,91 persen (2023); dan 58,57 persen (2024),” beber dia.

Meskipun demikian, menurutnya pengeluaran untuk kebutuhan non-makanan menjadi semakin penting sebagai akibat dari perubahan dan pengaruh tatanan ekonomi sosial dalam masyarakat. 

Pengeluaran tersebut di antaranya meliputi biaya untuk pendidikan, pembelian alat dan perlengkapan elektronik, pembelian alat transportasi, jasa komunikasi, jasa transportasi, jasa kesehatan, perjalanan wisata, restoran, sewa bangunan tempat tinggal, jasa hiburan dan sebagainya. (*)