• Rabu, 16 April 2025

BI Lampung Catat Net Outflow Rp 2 Triliun Selama Ramadan-Idulfitri 2025, Ini Penyebabnya

Selasa, 15 April 2025 - 10.30 WIB
40

Kepala Perwakilan BI Lampung, Junanto Herdiawan. Foto: Dok.

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung mencatat adanya peredaran uang yang cukup besar selama periode Ramadan hingga Idulfitri 2025.

Kepala Perwakilan BI Lampung, Junanto Herdiawan, mengungkapkan bahwa arus kas yang terjadi mengalami posisi net outflow (selisih antara arus modal masuk dan arus modal kelua dalam periode waktu tertentu), di mana jumlah uang yang keluar lebih besar dibandingkan yang masuk.

"Selama periode Ramadan-Idulfitri 2025, arus kas BI Lampung mencatat total transaksi outflow sebesar Rp3,4 triliun, sementara inflow hanya mencapai Rp1,4 triliun. Artinya terjadi net outflow sebesar Rp2 triliun," jelas Junanto, Selasa (15/4/2025).

Kondisi serupa juga terjadi pada Ramadan dan Idulfitri tahun 2024 lalu, dengan total outflow sebesar Rp3,7 triliun dan inflow sebesar Rp2,1 triliun, sehingga net outflow mencapai Rp1,6 triliun.

Junanto menegaskan bahwa peningkatan peredaran uang tersebut merupakan hal yang wajar dan berulang setiap tahunnya, seiring dengan meningkatnya aktivitas ekonomi dan konsumsi masyarakat di momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).

BI Lampung memprediksi bahwa peredaran uang selama HBKN banyak terserap di sektor-sektor pendukung konsumsi, seperti sektor makanan dan minuman (Akmamin), perdagangan besar dan eceran, serta sektor transportasi dan pergudangan.

“Beberapa faktor yang mendorong tingginya peredaran uang antara lain peningkatan konsumsi rumah tangga, penyaluran tunjangan hari raya (THR) dan bantuan sosial, kegiatan sosial dan keagamaan, serta aktivitas mudik dan pariwisata lokal,” tambahnya.

Peningkatan konsumsi masyarakat terutama terlihat pada kebutuhan pokok seperti makanan, minuman, pakaian, hingga persiapan mudik.

Dana THR yang disalurkan pemerintah dan swasta serta bantuan sosial juga turut menambah likuiditas masyarakat. Dana tersebut sebagian besar digunakan untuk belanja kebutuhan Lebaran, yang kemudian mempercepat perputaran uang di pasar.

"Selain itu, tradisi zakat, infak, dan sedekah selama Ramadan ikut mendorong peningkatan aktivitas ekonomi. Tidak ketinggalan, arus mudik yang datang ke Lampung juga memberikan dampak ekonomi signifikan, terutama pada sektor transportasi, kuliner, dan akomodasi, " ungkapnya.

Untuk mengantisipasi kebutuhan masyarakat terhadap uang tunai, BI Lampung telah menyiapkan dana sebesar Rp2,9 triliun yang dialokasikan khusus untuk layanan penukaran uang selama Ramadan dan Idulfitri tahun ini.

“BI terus berkomitmen memastikan kecukupan uang tunai, baik dari sisi jumlah maupun pecahan, serta menjaga kualitas uang yang beredar agar tetap layak edar dan memenuhi kebutuhan masyarakat,” tutup Junanto. (*)