• Rabu, 16 April 2025

51 Kasus Kebakaran Terjadi di Bandar Lampung, Damkar Imbau Warga Periksa Instalasi Listrik Secara Berkala

Selasa, 15 April 2025 - 16.29 WIB
59

Kabid Pemadaman Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung, Irman Saputra. Foto: Sri/Kupastuntas.co

Sri

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung mencatat sebanyak 51 kejadian kebakaran terjadi sejak 1 Januari hingga 14 April 2025.

Kabid Pemadaman Dinas Kebakaran dan Penyelamatan Kota Bandar Lampung, Irman Saputra menyebutkan bahwa kasus kebakaran paling banyak terjadi pada bangunan penduduk, yakni sebanyak 16 kasus.

Sementara itu, 25 kejadian lainnya menyasar objek yang bervariasi seperti gerobak, tiang listrik, hingga tumpukan sampah, namun tidak dikategorikan secara spesifik. Sisanya merupakan kebakaran yang terjadi pada kendaraan, bangunan umum, dan bangunan industri.

“Dari awal tahun hingga pertengahan April, total ada 51 kejadian kebakaran. Yang paling dominan tetap di bangunan penduduk,” ungkap Irman saat diwawancarai, Selasa (15/4/2025).

Ia menjelaskan bahwa bulan Maret menjadi periode dengan kasus kebakaran tertinggi, yakni sebanyak 16 kejadian. Mayoritas juga menimpa bangunan rumah tinggal.

“Mudah-mudahan ke depan kita bisa menekan angka kejadian ini,” ujarnya.

Anthony menyebutkan bahwa penyebab utama kebakaran adalah korsleting listrik, baik di rumah tinggal, bangunan umum, industri, hingga kendaraan bermotor.

“Sebagian besar karena listrik. Baik itu di rumah, kantor, sampai kendaraan. Karena itu, kami selalu mengimbau masyarakat untuk lebih waspada,” tegasnya.

Ia menekankan pentingnya pemeriksaan rutin instalasi listrik, terutama untuk rumah-rumah dengan instalasi lama atau kabel yang sudah usang.

“Silakan hubungi teknisi listrik yang berpengalaman untuk cek kondisi kabel di rumah. Kabel yang tidak sempurna bisa menimbulkan api sewaktu-waktu,” tambahnya.

Selain listrik,  Anthony juga mengingatkan soal kebakaran akibat kebocoran gas, khususnya dari regulator dan selang, bukan dari tabungnya. Ia meminta masyarakat tidak panik jika menghadapi kebakaran kecil akibat kebocoran gas.

“Cukup pakai handuk basah untuk menutup api. Cara ini sudah sering dibagikan di media sosial, dan cukup efektif,” jelasnya. (*)