• Minggu, 20 April 2025

Pemda Diminta Usulkan Lahan Pembangunan SMA Unggul Garuda, Ini Syaratnya

Senin, 14 April 2025 - 10.59 WIB
45

Wakil menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek), Stella Christie dalam rapat koordinasi pengendalian inflasi 2025 secara daring, Senin (14/4/2025). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) akan membangun Sekolah Menengah Atas (SMA) Unggul Garuda di berbagai pelosok Indonesia, sebagai upaya memberikan akses pendidikan berkualitas secara merata.

Hal tersebut diungkapkan oleh Wamendiktisaintek Stella Christie dalam kesempatan rapat koordinasi pengendalian inflasi 2025 secara daring, Senin (14/4/2025).

Stella menerangkan, SMA Unggul Geruda merupakan gagasan langsung dari Presiden Prabowo Subianto, yang akan dibangun di berbagai pelosok Indonesia. 

"Presiden melihat bahwa terutama sekali di bidang sains dan teknologi salah satu yang masih berkekurangan di Indonesia saat ini adalah akses, jadi bagaimana kita bisa memberikan akses pendidikan berkualitas yang bisa melahirkan siswa siswi memajukan sains dan teknologi Indonesia,” ujar dia. 

Menurutnya, program SMA Unggul Garuda ini adalah program strategis nasional, sehingga menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. 

SMA Unggul Garuda didasarkan dari tiga pilar, pilar pertama yaitu penyeimbang, didirikan untuk memberikan pemerataan kesempatan bagi seluruh seluruh insan Indonesia untuk berprestasi. 

"Pembangunan SMA Unggul Garuda ini terutama sekali difokuskan di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar),” ucapnya.

Pilar kedua inkubator pemimpin, yaitu pembentukan karakter kepemimpinan Indonesia Emas 2045. "Untuk mencapai inkubator pemimpin ini, SMA Unggul Garuda akan dibangun sebagai sekolah berasrama, berdasarkan data sangat diketahui bahwa sekolah yang berasrama memberikan kesempatan kepada murid-muridnya untuk bisa hidup bersama selama tiga tahun,” ungkapnya.

Pilar ketiga akademik dan pengabdian masyarakat. Bukan saja akan memberikan pendidikan berkualitas tinggi, tetapi juga akan dibina mempunyai jiwa pelayanan, mempunyai pengabdian kepada masyarakat. 

"Kami akan mengutamakan lokasi di daerah jauh dari kota besar, karena jika ditempatkan di desa akan jauh lebih mudah bagi siswa untuk berbaur dengan masyarakat sekitar dan memberikan pelayanan yang nyata serta mempunyai kepekaan terhadap solusi yang bisa diajukan,” katanya.

Stella menyebut, kriteria lahan pembangunan SMA Unggul Garuda adalah luas lahan antara 20 hingga 25 hektar, dengan rencana pembangunan gedung pada area seluas 2,1 hektar (asumsi koefisien dasar bangunan 10 persen); Tidak terletak di kota besar; Tidak berdekatan dengan SMA yang sudah ada; Bukan merupakan wilayah tambang aktif atau hutan lindung; Dan status lahan dapat dihibahkan.

"Pendanaan SMA Unggul Garuda adalah dengan APBN, jadi segala sesuatu pembangunannya dari pusat, namun kami berharap pemerintah daerah siap mendukung keberhasilan SMA Unggul Garuda,” terangnya.

Ia menambahkan, bupati atau gubernur mulai hari ini bisa mengusulkan lahan sebagai calon SMA Unggul Garuda melalui laman garudabaru.kemdiktisaintek.go.id. Akan ada 20 SMA Unggul Garuda yang dibangun sampai dengan 2029.

"Bupati maupun gubernur silahkan mengajukan usulan lahan lebih dari satu sesuai ketentuan yang diberikan,” tutupnya. (*)