• Minggu, 20 April 2025

Gubernur Lampung Minta Tengkulak Tak Beli Gabah Petani di Bawah Rp 6.500

Senin, 14 April 2025 - 14.56 WIB
65

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat dimintai keterangan di gedung DPRD Lampung, Senin (14/4/2025). Foto:Ria/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Provinsi Lampung saat ini tengah melakukan panen raya padi. Daerah yang menjadi sentra produksi tertinggi adalah Lampung Tengah, Lampung Timur, Lampung Selatan dan Tulang Bawang.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal mengatakan, pihaknya meminta kepada pihak swasta ataupun tengkulak untuk dapat membeli gabah hasil panen para petani.

"Pemerintah mendorong swasta agar turut aktif juga membeli gabah hasil petani. Jangan sampai saat panen raya petani bingung jual padinya kemana," kata Mirza, saat dimintai keterangan, Senin (14/4/2025).

Mirza mengatakan jika Bulog Kanwil Lampung hanya ditargetkan menyerap 20 persen gabah petani Lampung sehingga gabah yang tidak berhasil diserap oleh Bulog harus dibeli oleh swasta.

"Bulog ditargetkan menyerap 20 persen dan Bulog sangat aktif dilapangan. Karena panen berbarengan di seluruh Lampung kamaren gudang sempat terbatas tapi ini sudah kita atasi," kata dia.

Ia juga mengakui jika masih ada tengkulak yang membeli gabah petani dibawah ketetapan harga yang telah ditentukan yaitu Rp6.500.

"Tapi tdak semua dibawah 6.500, karena tengkulak ini tahu kuota Bulog terbatas. Jadi yang tidak terserap oleh Bulog mereka coba turunkan harga," sambungnya.

Oleh karena itu, dirinya meminta kepada pihak TNI dan juga Polri untuk dapat turun ke lapangan untuk memberi arahan kepada tengkulak agar tidak membeli dibawah Rp6.500.

"Tapi itu segera ditindak oleh temen-temen Forkopimda, ada kepolisian danrem dan dandim untuk segera turun beri arahan kepada tengkulak agar tidak boleh beli dibawah Rp6.500," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Perum Bulog Kantor Wilayah (Kanwil) Lampung telah menyerap 55.845 ton gabah petani dengan harga beli senilai Rp6.500 per kilogram nya.

Target serapan gabah semula yang ditetapkan sebanyak 41.789 ton dan telah terlampaui sejak Maret kemarin. Saat ini Bulog pusat menambah target serapan menjadi 177.485 ton.

Selain itu belum semua petani di Provinsi Lampung menjual gabahnya ke Badan Urusan Logistik (Bulog).

Masih cukup banyak petani menjual gabah ke tengkulak maupun penggilingan padi dengan harga lebih murah dibandingkan jika menjual ke Bulog.

Sejumlah petani di Kota Metro lebih memilih menjual gabah kepada tengkulak dengan harga murah berkisar Rp5.800 per kilogram. Alasannya, jika menjual gabah ke Bulog uangnya tidak bisa langsung diterima dan ada pembatasan kuota. (*)